Tanpa Disadari, 5 Kebiasaan Mandi Ini Ternyata Buruk bagi Kesehatan

Masih banyak orang yang mengira bahwa mandi dengan air panas lebih baik daripada mandi dengan air dingin. Sayangnya, mandi dengan air panas ternyata tidak baik untuk kulit. Menurut Cynthia Bailey, M.D., dokter kulit di California Utara dan pendiri DrBaileySkinCare.com, mandi air panas dapat menghilangkan terlalu banyak minyak alami kulit. Selain itu, air panas juga membawa sirkulasi darah ke kulit yang dapat menyebabkan kulit menjadi kemerahan, memicu peradangan, gatal, dan ruam.

Bukannya membuat rambut jadi bersih dan terawat, mencuci rambut setiap hari nyatanya justru dapat merusak rambut lho. Menurut Andrea L. Hayden, direktur dari International Association of Trichologists rambut yang tipis dan halus seharusnya dicuci tidak lebih dari dua kali seminggu guna membantu menjaga produksi minyak alami dan menjaga keseimbangan kelembaban. Sedangkan rambut yang berjenis keriting dan kasar tidak boleh dicuci lebih dari 1 kali dalam satu minggu. Sebab, terlalu sering keramas dapat menghilangkan minyak alami rambut yang mengganggu keseimbangan kelembapan dan membuat rambut jadi lebih kering dan kasar.

Banyak dari kita yang senang berlama-lama saat sedang mandi. Bahkan menganggap bahwa durasi mandi yang lama berkorelasi dengan tingkat kebersihan kulit. Sayangnya, durasi mandi yang terlalu lama ternyata tidak baik bagi kesehatan kulit lho. Hal ini lantaran terlalu banyak menyabuni dan membilas kulit saat mandi dapat menghilangkan kelembapan dan menjadikan kulit kering. Menurut Patricia Farris, M.D., a dermatologis di New Orleans sekaligus profesor di Tulane University, durasi mandi yang ideal adalah 5 sampai 10 menit.

Sabun diformulasikan untuk melarutkan kotoran dan minyak. Kulit pada lengan dan kaki umumnya tidak memiliki banyak minyak, jadi membersihkan bagian tersebut dengan sabun justru dapat membuat kulit di bagian tubuh tersebut jadi makin kering. Untuk itu, sebaiknya hanya gunakan sabun untuk membersihkan bagian kulit yang berminyak dan rentan menimbulkan bau, seperti ketiak, pantat, pangkal paha, kaki, dan wajah. Serta minimalkan penggunaan sabun pada area yang kering.

Menurut Jaliman, M.D., penulis Skin Rules: Trade Secrets from a Top New York Dermatologist, puff mandi merupakan tempat berkembang biak bakteri dan jamur, sehingga harus dibuang setelah empat minggu. Selain itu, setelah digunakan, puff harus dikeluarkan dari kamar mandi dan ditaruh di tempat yang kering. Sebab, membiarkan puff selalu dalam keadaan lembap akan mendorong pertumbuhan bakteri dan jamur yang jika digunakan maka akan menyebabkan masalah pada kulit yang disebut pseudomonas folliculitis, yaitu infeksi di folikel rambut.

Demikian tadi beberapa kebiasaan saat mandi yang ternyata tidak baik bagi kesehatan. Kalau kamu sering melakukan hal tersebut, yuk segera hentikan, sebab siapa tahu selama ini masalah kulit dan kesehatan yang kamu alami berasal dari kebiasaan buruk saat mandi.