ilustrasi test pack (pexels.com/SHVETS Productions)
Negatif false juga bisa terjadi pada uji kehamilan menggunakan test pack. Peristiwa ini biasanya dialami oleh ibu pada masa awal kehamilan. Namun, pada kasus yang lebih jarang juga dapat terjadi ketika kandungan berusia cukup tua, bahkan memasuki trimester ketiga. Bagaimana ini terjadi?
Ketika mendapati proses implantasi berhasil, yang berarti ibu mengalami hamil, tubuh akan memproduksi hormon khusus. Hormon tersebut dinamakan human Chorionic Gonadotropin (hCG). hCG diperlukan tubuh untuk mendukung kehamilan sehat, terutama di usia awal.
Nah, test pack alias tes kehamilan ini bekerja dengan mendeteksi adanya hCG pada urine atau darah ibu. Ketika kadarnya cukup untuk terdeteksi, maka hasil tes kehamilan menyatakan positif. hCG biasanya mencapai kadar yang pas untuk diuji pada 8 hari setelah ovulasi.
Namun, hCG juga bisa mengelabuhi test pack, Guys. Ketika terlalu banyak kadar hCG dalam darah atau urine, tes yang dilakukan dapat menghasilkan hasil negatif. Inilah yang dinamakan hook effect pada test pack.
Test pack diatur untuk mendeteksi hCG dalam kadar tertentu. Ketika jumlahnya terlalu banyak, bisa jadi alat tidak mengikatnya dengan benar atau tidak terikat sama sekali. Akhirnya, hasil yang seharusnya positif malah ditampilkan negatif.