Tips Makan Sehat untuk Dukung Tumbuh Kembang Anak

- Asupan nutrisi penting untuk kesehatan dan perkembangan anak secara menyeluruh, termasuk otak, sistem imun, dan pola makan.
- Fase emas anak terjadi pada usia 0–8 tahun di mana 80 persen perkembangan otak terjadi, memerlukan perhatian ekstra dari orang tua terhadap komposisi gizi makanan.
- IKEA bersama ahli gizi memberikan tips kreatif dalam mempersiapkan bekal sehat bagi anak, melibatkan anak dalam prosesnya, serta menyediakan produk dapur inovatif.
Nutrisi yang tepat sejak dini memainkan peran penting dalam membentuk fondasi kesehatan anak secara menyeluruh. Asupan bergizi tidak hanya membantu pertumbuhan fisik, tetapi juga mendukung perkembangan otak, sistem imun, dan kemampuan belajar anak. Anak yang terbiasa mengonsumsi makanan sehat sejak kecil cenderung memiliki pola makan yang lebih baik saat dewasa.
Selain itu, kebiasaan makan bergizi juga dapat mencegah risiko berbagai penyakit kronis di kemudian hari, seperti obesitas, diabetes, dan gangguan jantung. Karena itulah, memperkenalkan makanan sehat sejak usia dini menjadi langkah penting dalam membentuk generasi yang sehat dan cerdas.
Dalam upaya menginspirasi lebih banyak keluarga, IKEA mengadakan sesi berbagi tips kreatif dalam mempersiapkan makanan sehat pada Kamis (22/5/2025) di IKEA Mall Taman Anggrek Jakarta, mempertemukan orang tua dengan para ahli serta tim dari IKEA Indonesia.
1. Pentingnya nutrisi seimbang untuk optimalisasi tumbuh kembang anak

IKEA memahami bahwa masa kanak-kanak merupakan periode krusial di mana asupan nutrisi yang tepat akan menentukan kualitas tumbuh kembang anak di masa depan. Tidak hanya untuk pertumbuhan fisik, nutrisi seimbang juga berperan vital dalam perkembangan otak, sistem imun, serta pembentukan pola makan sehat yang akan terbawa hingga dewasa.
Dokter Claudy Bunga Saing, Sp.A, dokter spesialis anak, menjelaskan bahwa usia 0–8 tahun adalah fase emas anak.
"Usia 0–8 tahun adalah fase emas di mana 80 persen perkembangan otak terjadi. Pada masa ini, orang tua harus ekstra memperhatikan komposisi gizi setiap makanan yang dikonsumsi anak, terutama ketika mereka mulai aktif di sekolah dan terpapar berbagai jenis jajanan," jelas dr. Bunga.
2. Kiat praktis menyajikan makanan sehat yang disukai anak

Menyadari tantangan yang dihadapi oleh orang tua, IKEA bersama para ahli gizi merangkum berbagai strategi kreatif untuk membuat bekal sekolah menjadi lebih menarik. Mulai dari menyajikan makanan dalam bentuk karakter lucu, menggunakan warna-warni alami dari sayuran dan buah, hingga mengajak anak terlibat langsung dalam proses penyiapan bekal mereka.
"Keterlibatan anak dalam menyiapkan makanan tidak hanya meningkatkan minat mereka terhadap makanan sehat, tapi juga melatih kreativitas dan motorik halus. Jadikan momen ini sebagai aktivitas bonding yang menyenangkan," tambah dr. Bunga sambil menekankan pentingnya konsistensi dalam membentuk kebiasaan makan yang baik.
3. Solusi produk IKEA untuk mempermudah penyiapan bekal sehat

Untuk mendukung kebiasaan makan sehat ini, IKEA menghadirkan rangkaian produk dapur inovatif yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan keluarga modern. Berbagai varian wadah makanan dengan sistem penyimpanan praktis seperti IKEA 365+, PRUTA, dan ISTAD memungkinkan orang tua menyiapkan bekal dengan lebih efisien tanpa mengorbankan nilai gizi dan kesegaran makanan.
"Produk-produk kami dirancang dengan memperhatikan setiap detail kebutuhan keluarga, mulai dari material food grade yang aman, sistem penyimpanan yang praktis, hingga desain yang fungsional namun tetap estetik," jelas Ariane Vinsontia, IKEA Food Commercial Manager.
Lewat pendekatan yang menyenangkan dan tentunya ramah lingkungan, IKEA tidak hanya menyediakan berbagai pilihan wadah bekal, tetapi juga mendorong orang tua untuk tetap kreatif dalam menyiapkan makanan sehat bagi anak-anak. Mulai dari edukasi tentang nutrisi hingga produk-produk yang membuat kegiatan di dapur jadi lebih praktis, IKEA hadir sebagai mitra andalan keluarga Indonesia.
Harapannya, makin banyak orang tua yang tidak hanya konsisten memberikan bekal bergizi, tetapi juga menjadikan momen memasak bersama anak sebagai cara sederhana namun bermakna untuk mempererat hubungan dalam keluarga.