6 Tips Menjaga Kesehatan Lansia Selama Haji, Harus Siaga!

- Bulan haji menjadi momen penting dalam Islam
- Para lansia perlu konsultasi dengan dokter sebelum berangkat haji
- Hindari makanan yang aneh-aneh dan hindari beraktivitas terlalu lama di bawah sinar matahari
Bulan haji dalam kalender Islam menjadi momen yang ditunggu oleh banyak umat muslim di seluruh dunia. Pasalnya, pada bulan ini, umat muslim memiliki kesempatan untuk melaksanakan salah satu rukun Islam yang terakhir, yaitu ibadah haji. Gak seperti beberapa tahun lalu, pemerintah Arab Saudi gak lagi menerapkan batas usia untuk calon jemaah haji. Jadi, siapa pun bisa melaksanakan ibadah haji, termasuk mereka yang sudah lanjut usia.
Meski begitu, melaksanakan ibadah haji bukan hal yang mudah dilakukan bagi mereka yang sudah berusia sepuh. Buat kamu yang berkesempatan untuk haji tahun ini dan kebetulan membawa orang tua yang sudah sepuh, kamu harus ekstra hati-hati dalam menjaga mereka. Dilansir Ministry of Health Saudi Arabia dan Pilgrim Knowledge, berikut beberapa tips menjaga kesehatan para lansia selama haji yang wajib kamu baca!
1. Lakukan konsultasi dengan dokter sebelum berangkat

Ibadah haji menuntut calon jemaah untuk menempuh perjalanan yang panjang. Begitu sampai di sana, kita juga harus melaksanakan sejumlah rangkaian ibadah, seperti tawaf dan sai yang cukup menguras tenaga. Buat yang masih muda, mungkin ini bukan masalah. Namun, bagi para lansia, melakukan serangkaian ibadah haji selama berhari-hari pada suhu yang cukup ekstrem jelas bukanlah hal yang mudah.
Apalagi, kebanyakan lansia rata-rata juga menderita beberapa penyakit tertentu. Mengingat kondisinya yang rentan, para lansia wajib melakukan konsultasi dengan dokter sebelum berangkat. Selain memastikan mereka akan baik-baik aja, nantinya dokter juga akan membekali obat-obatan dan multivitamin yang dapat menjaga kondisi mereka tetap stabil selama melaksanakan ibadah di tanah suci.
2. Minum air dalam jumlah banyak

Buat kita yang tinggal di Indonesia, suhu 33 derajat celsius aja udah panas banget. Percaya, deh, suhu segitu belum ada apa-apanya dibandingkan dengan suhu di Madinah dan Makkah. Pada cuaca panas, suhu di kedua kota ini bisa lebih dari 40 derajat celsius.
Biar gak dehidrasi, pastikan kamu dan orang tua yang bersamamu minum air dalam jumlah yang cukup banyak. Selain membawa botol minum sendiri, kamu juga bisa minum air zamzam yang ada di dalam Masjidilharam. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW menyebutkan kalau air zamzam adalah air terbaik yang bukan hanya dapat menghilangkan dahaga, tapi juga mengenyangkan plus penyembuhan berbagai penyakit.
3. Hati-hati dengan apa yang kita makan

Jemaah haji sebetulnya mendapatkan jatah makan dari hotel, tetapi gak sedikit yang memilih untuk membeli makanan dari restoran di sekitar Masjidilharam dan Masjid Nabawi. Nyatanya, membeli makanan yang aneh-aneh saat beribadah haji sebetulnya cukup riskan, apalagi kalau yang makan adalah orang tua. Selain makanannya yang mungkin gak cocok dengan perut dan lidah orang Indonesia, makan sembarangan juga bisa meningkatkan risiko terjadinya keracunan.
Bagaimanapun, kita gak tahu kondisi dapur di restoran-restoran tersebut. Eits, ini bukan berarti makan di luar itu bahaya atau gak boleh. Kamu boleh, kok, makan di restoran. Namun, pastikan juga apa yang kamu makan bukan cuma enak, tapi juga aman dan menyehatkan.
4. Jangan memaksakan diri

Jarak antara Indonesia dan Arab Saudi yang jauh, waktu tunggu yang lama, dan biaya yang mahal membuat gak semua orang punya kesempatan melaksanakan ibadah haji setiap tahun. Mayoritas hanya memiliki kesempatan sekali seumur hidup. Ketika kesempatan itu datang, gak heran mereka benar-benar menghabiskan hampir seluruh waktunya untuk ibadah.
Kita memang gak tahu apakah kita punya kesempatan untuk kembali ke tanah suci. Namun, memaksakan diri beribadah terus-menerus juga gak baik. Selain bisa bikin fisik drop karena kecapekan, kebiasaan ini juga bisa membuat penyakit yang kita derita kambuh secara tiba-tiba.
5. Hindari beraktivitas di bawah sinar matahari terlalu lama

Orang Indonesia memang terbiasa dengan cuaca panas, tapi itu bukan alasan untuk kita menyepelekan cuaca di Arab Saudi. Sebisa mungkin hindari beraktivitas terlalu lama di bawah sengatan sinar matahari. Jika perlu, setiap kali selesai melaksanakan satu ibadah, luangkan waktu setidaknya selama 10 menit untuk minum dan beristirahat di tempat yang teduh. Kamu yang masih muda mungkin masih bisa kuat menahan panasnya sengatan matahari.
Ingat, kalau kamu datang bersama dengan orang tua. Fisik mereka gak sama dengan kita. Salah-salah mereka bisa terkena heatstroke yang ditandai dengan gejala seperti pusing, mual, jantung berdetak lebih cepat, hingga berhenti berkeringat. Jika sudah begitu, jangankan mau ibadah, yang ada kita harus segera pergi ke klinik terdekat untuk mendapatkan pertolongan.
6. Jaga selalu kebersihan diri

Setelah beribadah, rajin-rajinlah untuk membersihkan diri, seperti mencuci tangan atau mandi jika memungkinkan. Sekilas, hal ini terlihat gak berguna. Namun, dengan mencuci tangan, kamu sudah meminimalkan penyebaran kuman atau virus berbahaya. Jika gak menemukan wastafel untuk cuci tangan, kamu juga bisa membawa hand sanitizer ukuran mini yang ampuh dalam membunuh kuman dan bakteri.
Menjalankan ibadah haji dengan orang tua menjadi impian semua orang. Meski begitu, kamu juga harus ekstra siaga dalam menjaga. Jangan sampai nikmatnya ibadah di tanah suci bikin kamu lengah dan abai akan tugasmu sebagai anggota keluarga, ya!