ilustrasi makan kurma (freepik.com/Rawpixel.com)
Puasa menjadi wajib bagi umat Islam. Namun, ada beberapa golongan yang dikecualikan, seperti:
- Mereka yang sakit.
- Ibu hamil dan menyusui.
- Sedang menstruasi.
- Musafir.
- Anak kecil.
- Lansia.
Mengutip situs BDA, gangguan makan adalah penyakit mental yang mana penderitanya akan makan untuk mengatasi situasi sulit. Siapa pun bisa mengalaminya tanpa memandang usia, etnis, dan latar belakang.
Ramadan bisa menjadi tantangan berat baik secara mental maupun fisik bagi penderita gangguan makan. Penyakit mental sering kali menjadi topik yang tabu, sehingga membuat seseorang yang memutuskan untuk tidak berpuasa karena penyakitnya tak jarang mendapat stigma negatif.
Tidak berpuasa karena gangguan mental dipandang sebagai lemahnya iman seseorang. Sering kali, individu yang mengidap kelainan ini percaya bahwa mereka masuk golongan yang harus berpuasa sehingga merasa bersalah dan malu jika tidak menjalankannya.
Puasa juga telah menjadi bagian dari budaya Muslim, yang digunakan sebagai ukuran untuk menilai religiositas seseorang. Tekanan sosial ini mengakibatkan banyak orang sakit berpuasa yang berpotensi membahayakan kesehatannya.
Jika tidak biasa puasa karena sakit, puasa bisa diganti dengan fidyah atau sumbangan dalam bentuk makanan hingga uang yang diberikan untuk membantu orang-orang yang membutuhkan.
Kalau kamu memiliki gangguan makan dan ingin berpuasa, kamu bisa menerapkan tips di atas untuk membantu kelancaran puasa. Namun, jika mengalami kekambuhan, jangan memaksakan diri.
Tak ada salahnya untuk berbicara dengan dokter, profesional kesehatan mental, dan ahli gizi untuk merencanakan strategi terbaik untuk menjalani puasa Ramadan.