8 Tips Sukses Berhenti Vaping, biar Lebih Sehat

- Karena alasan kesehatan, banyak orang yang kemudian berniat untuk berhenti merokok dengan beralih ke vape. Sayangnya, lepas dari vape juga bukanlah hal yang mudah dilakukan, apalagi kalau sudah terlanjur kecanduan nikotin.
- Temukanlah motivasi kuat untuk berhenti vaping, misalnya demi kesehatan yang lebih baik.
- Pilih metode yang paling pas buat kamu, seperti berhenti total (cold turkey) atau mengurangi frekuensi vaping sampai kamu berhenti total. Jangan ragu minta bantuan dari ahli kesehatan.
Vaping mengacu pada penggunaan produk pengantar nikotin yang juga dikenal sebagai rokok elektrik atau vape.
Produsen memasarkan vape sebagai alternatif yang lebih sehat daripada rokok konvensional. Namun, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) melaporkan bahwa 99 persen rokok elektrik mengandung nikotin, zat yang menyebabkan ketergantungan. Beberapa produk vape bahkan memberikan dosis nikotin yang lebih tinggi daripada rokok konvensional.
Karena alasan kesehatan, banyak orang yang kemudian berniat untuk berhenti merokok dengan beralih ke vape. Sayangnya, lepas dari vape juga bukanlah hal yang mudah dilakukan, apalagi kalau sudah terlanjur kecanduan nikotin.
Untuk membantumu, berikut ini tips berhenti vaping yang bisa segera kamu coba.
1. Temukan motivasi untuk berhenti
Ada banyak faktor berbeda yang dapat mendorong seseorang untuk berhenti menggunakan vape. Menurut studi tahun 2019, kesehatan adalah alasan paling umum untuk berhenti vaping, dan finansial menjadi yang terpopuler kedua.
Alasan lainnya termasuk:
- Khawatir akan kesehatan di masa depan.
- Ingin bebas dari kecanduan.
- Pengaruh teman dan keluarga.
- Mulai merasa vaping menurunkan kemampuan dalam aktivitas tertentu, seperti olahraga atau menyanyi.
- Tidak menikmatinya lagi.
Kalau sudah menemukan alasan untuk berhenti, itu membantu menetapkan arah untuk pemulihan dan dapat membantu meningkatkan motivasi.
2. Identifikasi pemicu
Pemicu adalah perasaan, aktivitas, tempat, waktu, atau apa pun yang akan membuat kamu ingin mengisap vape. Berikut adalah pemicu yang paling umum:
- Emosi, seperti stres, kebosanan, atau kesepian.
- Melakukan sesuatu yang dihubungkan dengan vaping, seperti nongkrong atau istirahat di tempat kerja dengan teman yang menggunakan rokok elektrik.
- Melihat orang lain vaping.
- Mengalami gejala penarikan (withdrawal).
Mengetahui pemicunya dapat memberi kamu kesempatan untuk mengembangkan strategi yang dapat membantu mengelola perasaan ini. Kamu juga dapat mengambil langkah-langkah untuk menghindari pemicu sampai merasa lebih aman dalam pemulihannya.
3. Pertimbangkan penggantian nikotin

Berhenti vaping bisa sangat sulit, terutama jika kamu tidak memiliki dukungan. Selain itu, ada juga masalah penarikan yang bisa sangat tidak nyaman. Nah, terapi penggantian nikotin dinilai dapat membantu keluar dari kecanduan nikotin secara perlahan.
Terapi penggantian nikotin dilakukan dengan melibatkan penggunaan produk yang memberikan nikotin dengan dosis yang konsisten. Misalnya, patch nikotin, permen karet, pelega tenggorokan, semprotan, dan inhaler. Tujuan dari terapi ini adalah menghindari nikotin dari vaping sambil tetap meredakan gejala penarikan.
Dokter mungkin merekomendasikan untuk memulai terapi penggantian nikotin pada hari kamu berhenti merokok. Perlu diingat bahwa terapi penggantian nikotin tidak disarankan untuk orang-orang yang masih menggunakan beberapa bentuk tembakau bersamaan dengan vaping.
4. Temukan dukungan
Memiliki dukungan menjadi salah satu faktor penting dalam kesuksesan dalam berhenti vaping. Kamu sangat disarankan untuk memulai dengan berbicara dengan orang yang dapat diandalkan dan dapatkan dukungan emosional mereka.
Sumber dukungan lain adalah dokter. Dokter akan memberikan saran, menawarkan dukungan, dan sumber daya yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik masing-masing pasien.
5. Kenali tantangan dan strategi yang diperlukan
Ada banyak sekali tantangan yang akan kamu hadapi dalam upaya berhenti menggunakan vape. Mulai dari gejala penarikan fisik, hasrat emosional, suasana hati, lingkungan, dan metabolisme. Dalam hal ini, mengidentifikasi strategi untuk menghadapi tantangan ini dapat membantu.
Strategi untuk menangani gejala penarikan akan berbeda-beda. Namun, rekomendasi dasarnya melibatkan:
- Mencari dukungan.
- Menggunakan distraksi.
- Melepaskan diri dari situasi yang memicu keinginan mengisap vape.
- Mengingat alasan berhenti vaping.
- Mengunyah permen karet.
- Jalan-jalan.
6. Aktivitas fisik

Aktivitas fisik merupakan cara yang cocok untuk mengatasi berbagai tantangan selama berhenti vaping. Olahraga, terutama aerobik, dapat membantu melawan keinginan untuk kembali mengisap nikotin.
Olahraga juga membantu menghilangkan stres secara produktif. Selain itu, olahraga dapat membantu meningkatkan metabolisme dan melawan kenaikan berat badan saat mencoba menjauhi nikotin.
7. Pelajar teknik relaksasi
Beberapa orang berpikir bahwa vaping membantu mereka mengatasi stres. Sayangnya, pemikiran ini bisa bikin makin sulit berhenti dari kebiasaan vaping karena merasa kehilangan salah satu alat untuk mengatasi stres.
Jadi, kamu perlu mencari cara sehat untuk mengelola stres, seperti:
Melatih kesadaran dan meditasi.
Yoga.
Teknik pernapasan dan relaksasi.
8. Pilih metode untuk berhenti vaping
Ada beberapa untuk berhenti vaping. Kamu bisa memilih satu atau menggabungkannya—apa pun yang paling memungkinkan buat kamu.
- Berhenti total (cold turkey). Berhenti merokok atau vaping sekaligus pada hari kamu berhenti. Metode ini paling cocok untuk sebagian orang karena tidak memperpanjang proses berhenti.
- Kurangi jumlah rokok atau seberapa sering kamu menggunakan vape sampai kamu berhenti total. Misalnya, jika kamu merokok 20 batang setiap hari, kurangi menjadi 10 batang per hari selama dua hingga tiga hari. Selanjutnya, kurangi menjadi lima batang selama dua hingga tiga hari. Catat di kalender. Pada hari kamu berhenti, berhenti merokok sepenuhnya.
Menerapkan tips di atas bisa membantu berhenti vaping agar tubuh kamu sehat. Ingatlah bahwa keluar dari kebiasaan buruk ini kadang bukan hal mudah dan perlu upaya ekstra. Jadi, selamat mencoba dan jangan menyerah!
Referensi
"E-Cigarettes and Youth Toolkit for Partners: How You Can Help End the Epidemic." Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada Juni 2024.
Amato, Michael S., Mia M. Bottcher, dkk. “‘It’s really addictive and I’m trapped:’ A qualitative analysis of the reasons for quitting vaping among treatment-seeking young people.” Addictive Behaviors 112 (1 Januari 2021): 106599.
"Ready to Ditch Vaping? 9 Tips for Success." Healthline. Diakses pada Juni 2024.
"Nicotine Replacement Therapy to Help You Quit Tobacco." American Cancer Society. Diakses pada Juni 2024.
"How to Quit Vaping." WebMD. Diakses pada Juni 2024.
"10 steps to quit vaping." Medical News Today. Diakses pada Juni 2024.
"Five Steps to Quit Smoking and Vaping." American Heart Association. Diakses pada Juni 2024.