Titik Bekam yang Dilarang dan Dampaknya bagi Kesehatan

Intinya sih...
- Terapi bekam umumnya dianggap sebagai prosedur yang aman. Meski begitu, ada beberapa laporan mengenai efek samping ringan hingga sedang.
- Terapi bekam memiliki efek samping ringan hingga sedang, termasuk luka bakar, infeksi, sakit kepala, dan kelelahan.
- Selain itu, ada juga titik-titik bekam yang dilarang karena berpotensi bahaya.
Bekam merupakan sebuah metode pengobatan yang telah dipercaya selama ribuan tahun. Bekam dilakukan dengan meletakkan cangkir khusus pada kulit untuk menghasilkan isapan. Namun, perlu diingat bahwa ada titik-titik bekam yang dilarang, seperti di area arteri utama, lipatan tubuh, serta daerah yang dekat dengan organ vital karena berisiko tinggi terhadap kerusakan jaringan.
Isapan bekam dapat merusak pembuluh darah kapiler, sehingga tak jarang timbul lebam berbentuk bulat setelahnya. Jika berulang kali melukai area kulit yang sama dari waktu ke waktu dengan meletakkan cangkir di tempat yang sama, kulit di sana bisa mati.
Tidak ada bukti ilmiah atau medis yang menunjukkan manfaat bekam. Teknik ini memiliki potensi risiko bahaya. Berikut adalah serangkaian kontraindikasi terapi bekam.
Kerap dianggap aman
Terapi bekam umumnya dianggap sebagai prosedur yang aman. Meski begitu, ada beberapa laporan mengenai efek samping ringan hingga sedang. Efek samping ini dikategorikan sebagai efek yang dapat dicegah dan tidak dapat dicegah.
Efek samping terapi bekam yang bisa dicegah antara lain:
- Jaringan parut.
- Luka bakar.
- Bula (gelembung berisi cairan).
- Abses (kantong nanah).
- Infeksi melalui darah dan kulit.
- Pruritus (gatal-gatal).
- Anemia.
- Panniculitis (peradangan pada lemak subkutan).
Efek samping di atas sering disebabkan oleh kesalahan instrumentasi atau teknik steril.
Sementara itu, efek samping yang tidak dapat dicegah termasuk:
- Sakit kepala.
- Pusing.
- Kelelahan.
- Sinkop vasovagal (tekanan darah dan detak jantung turun tiba-tiba, yang menyebabkan pingsan).
- Mual.
- Insomia.
- Fenomena Koebner (peristiwa munculnya lesi psoriasis setelah terjadi trauma maupun mikrotrauma pada kulit pasien psoriasis).
Beberapa efek samping dikategorikan sebagai efek yang tidak dapat dicegah karena sangat bergantung pada respons seseorang.
Infeksi, sinkop vasovagal, dan jaringan parut lebih sering dikaitkan dengan bekam basah, sedangkan efek samping umum dari bekam kering meliputi eritema (bercak kemerahan pada kulit akibat pelebaran pembuluh darah) dan ekimosis (memar atau bercak biru kehitaman di kulit) di lokasi bekam.
Saat menggunakan penyedot api pada bekam kering, ada peningkatan risiko luka bakar.
Titik bekam yang dilarang
Pastikan bekam tidak dilakukan di atau dekat arteri. Pada beberapa area tubuh, arteri terletak lebih dekat ke kulit dan tidak boleh ditangkup.
Titik-titik tubuh yang harus dihindari antara lain:
Bagian depan tubuh:
Arteri karotis komunis: Terletak di setiap sisi leher.
Arteri aksilaris: Terletak di ketiak.
Arteri brakialis: Terletak di lekukan siku bagian dalam.
Arteri femoralis: Terletak di daerah selangkangan atau lipatan dalam setiap kaki di panggul.
Linea alba: Terletak pada sambungan otot-otot perut.
Wilayah temporal: Hindari penggunaan pengisapan yang kuat di wilayah temporal karena arteri temporal dan saraf wajah berada di area ini dan sangat halus
Bagian belakang tubuh
Arteri poplitea: Terletak di sisi belakang lutut.
Ginjal: Bekam sebaiknya dilakukan seminimal mungkin jika langsung mengenai ginjal.
Jadi, secara umum, bekam tidak boleh dilakukan pada vena, arteri, saraf, kulit yang sedang meradang, lesi kulit apa pun, lubang tubuh, mata, kelenjar getah bening, atau varises.
Bekam juga dikontraindikasikan pada luka terbuka, patah tulang, dan lokasi trombosis vena dalam.
Kontraindikasi termasuk infeksi akut, tengah mengonsumsi antikoagulan (obat pengencer darah), penyakit kronis yang parah (seperti penyakit jantung), kehamilan, masa nifas, menstruasi, anemia, sesi bekam basah, donor darah, hingga keadaan darurat medis.
Efek samping yang bisa terjadi
Ada beberapa penelitian tentang bekam, tetapi sebagian besar berkualitas rendah.
Bekam diklaim dapat membantu mengurangi rasa sakit, tetapi bukti mengenai hal ini tidak terlalu kuat.
Tidak ada cukup penelitian berkualitas tinggi yang memungkinkan diambilnya kesimpulan tentang apakah bekam bermanfaat untuk kondisi lain.
Efek samping lainnya, termasuk:
- Bekam dapat menyebabkan efek samping seperti perubahan warna kulit yang persisten, bekas luka, luka bakar, dan infeksi, serta dapat memperburuk kondisi kulit seperti eksem atau psoriasis.
- Kasus efek samping parah yang jarang telah dilaporkan, seperti pendarahan di dalam tengkorak (setelah bekam di kulit kepala) dan anemia karena kehilangan darah (setelah bekam basah berulang kali).
Sebelum sesi bekam, hendaknya para profesional mengumpulkan riwayat kesehatan pasien yang komprehensif untuk meminimalkan komplikasi dan efek samping. Membuat daftar kontraindikasi untuk terapi bekam bisa menjadi penilaian awal dan memastikan bahwa mereka cocok untuk menjalani pengobatan bekam.
Referensi
National Library of Medicine. Diakses pada Juni 2024. Cupping Therapy.
Global Cupping. Diakses pada Juni 2024. Areas to Never Cup.
Forbes. Diakses pada Juni 2024. The Ridiculous And Possibly Harmful Practice Of Cupping.
Banner Health. Diakses pada Juni 2024. What Is Cupping Therapy, and Does It Work?
Physiopedia. Diakses pada Juni 2024. Cupping Therapy.
Aboushanab, Tamer S., dan Saud AlSanad. “Cupping Therapy: An Overview from a Modern Medicine Perspective.” Journal of Acupuncture and Meridian Studies 11, no. 3 (1 Juni 2018): 83–87.