ilustrasi ketombe (freepik.com/freepik)
Dilansir Health Shots, inilah yang bisa terjadi kalau kamu berhenti keramas:
Folikulitis
Kalau kamu tipe orang yang banyak berkeringat atau memiliki rutinitas olahraga, folikulitis bisa terjadi. Tidak mencuci rambut dapat menyebabkan sekresi kelenjar sebaseus yang dapat menyebabkan infeksi pada folikel rambut. Pada orang yang berketombe, ketombe cenderung bercampur dengan sekresi sebaseus, sehingga meningkatkan risiko folikulitis.
Ketombe
Saat mencuci rambut, kulit kepala juga akan terkelupas. Ini menghilangkan kulit mati dari permukaan. Tidak keramas secara teratur dapat membuat kulit kepala tidak terkelupas dan berujung pada ketombe. Ini akan membuat kamu merasa gatal dan juga bisa menimbulkan ruam di kulit kepala.
Rambut rontok
Rambut yang tidak dicuci secara rutin akan menyebabkan rambut rontok, gatal dan perubahan tekstur. Saat keramas, kulit kepala juga mendapat nutrisi karena adanya peningkatan suplai oksigen.
Minyak berlebih dan kulit kepala berminyak
Kalau jarang keramas, minyak akan menumpuk di permukaan kulit kepala. Terlalu banyak minyak dapat menyebabkan rasa berminyak, memungkinkan tumbuhnya jamur dan bakteri sehingga menyebabkan ketombe dan kondisi kulit kepala lainnya. Rutin keramas dapat membantu mencegah masalah ini.
Rambut rusak
Ketombe dan kulit kepala berminyak dapat menyebabkan kerusakan rambut. Rutinitas harian, polusi, dan penggunaan berbagai produk pada kulit kepala dapat menyebabkan penumpukan sehingga melahirkan banyak masalah. Rambut yang tidak dicuci secara teratur bisa menyebabkan rambut patah dan rapuh.
Jerawat
Kulit kepala yang kotor menyebabkan keluarnya cairan berminyak yang berujung pada munculnya jerawat. Area utama yang terkena adalah dahi, garis rambut, lengan atas, dan punggung.
Dermatitis seboroik
Walaupun belum diketahui pasti penyebabkan, tetapi dermatitis seboroik bisa memburuk dengan kulit kepala yang jarang dibersihkan. Kondisi ini menyebabkan keropeng di kulit kepala, umumnya sangat gatal dan membuat kulit kepala menjadi merah.
Hair training yang menjadi tren di TikTok tidak akan memberikan dampak positif pada rambut. Selain dapat merusak kesehatannya, tren tersebut juga dapat membuat rambut terlihat kotor dan bau.