ilustrasi hoaks/hoax (IDN Times/Aditya Pratama)
Mitos kesehatan seputar vaksin memang sudah beredar lama.
Kementerian Kesehatan melakukan penambahan jumlah imunisasi rutin wajib di Indonesia, dari 11 vaksin menjadi 14 vaksin. Imunisasi rutin merupakan program pemerintah yang berarti masyarakat tidak perlu mengeluarkan biaya untuk mendapatkan vaksin tersebut, termasuk vaksin HPV.
Vaksin HPV diberikan secara gratis oleh pemerintah untuk anak-anak usia 9 sampai 12 tahun, atau saat duduk di kelas 5 dan 6 SD.
Namun, beberapa orang tua ragu anaknya mendapatkan vaksin HPV karena dikatakan bahwa anak-anak laki yang mendapatkannya berpotensi mandul. Pada anak perempuan, dikatakan bahwa nanti mereka tidak bisa menstruasi.
Dokter spesialis kebidanan dan kandungan, dr. Dinda Derdameisya, SpOG, menjelaskan bahwa itu adalah informasi yang menyesatkan karena belum pernah ditemukan kasus serupa.
"Memang ada satu kejadian di luar Indonesia, tetapi tidak terkait dengan vaksin. Sebabnya bisa karena berbagai macam, tetapi karena habis vaksin jadi ada yang mengaitkan," jelas dr. Dinda di Jakarta, pada Jumat (08/03/2024).
Dalam kesempatan yang sama, dr. Mellisa Handoko Wiyono, Country Medical Lead MSD Indonesia menjelaskan mengenai mitos yang menyebut bahwa anak yang divaksinasi HPV akan tertular HPV.
"HPV tidak mungkin menginfeksi karena merupakan vaksin mati dan pembuatannya sangat canggih, di mana yang dipakai bukan virusnya, tapi cangkang yang menyerupai virus HPV. Jadi buatnya bukan dari virusnya, karena teknologi sudah canggih. Dibuat dari sel ragi dan tidak ada kandungan DNA. Jadi tidak mungkin menyebabkan kanker," dr. Melissa menjelaskan.
Mitos lainnya, disebut bahwa vaksin punya kandungan tidak halal, seperti babi, termasuk untuk vaksin HPV. Padahal, dalam proses pembuatannya tidak pernah ada bahan yang bersinggungan dengan zat tersebut.
Bahkan di Amerika Serikat, vaksin HPV sudah mendapat Islamic Food and Nutrition Council of America (Ifanca) atau label halal. Jadi, kabar mengenai vaksin haram tidaklah benar.
Penting untuk mengedukasi masyarakat untuk melakukan tindakan pencegahan penyakit, termasuk HPV, dengan mendapatkan vaksinasi lengkap.