Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Potensi Efek Samping Vaksin HPV Gardasil 9

ilustrasi vaksin varicella (pexels.com/Karolina Grabowska)
ilustrasi vaksin varicella (pexels.com/Karolina Grabowska)
Intinya sih...
  • Vaksinasi adalah cara terbaik untuk mencegah infeksi HPV, kanker serviks, dan kanker terkait HPV lainnya.
  • Efek samping vaksin HPV termasuk reaksi di tempat suntikan, sakit kepala, dan mual.

Human papillomavirus (HPV) adalah infeksi menular seksual yang biasanya tidak menunjukkan gejala dan hilang dengan sendirinya, tetapi kadang bisa menyebabkan penyakit serius.

Dilansir Cancer Council, HPV bertanggung jawab untuk:

  • Hampir semua kasus kutil kelamin dan kanker serviks.
  • 90 persen kanker dubur.
  • 78 persen kanker vagina.
  • 25 persen kanker vulva.
  • 50 persen kanker penis.
  • 60 persen kanker orofaring.

Vaksinasi adalah cara terbaik untuk mencegah infeksi HPV, kanker serviks, dan kanker terkait HPV lainnya.

Vaksin HPV harus diberikan kepada semua anak perempuan berusia 9–14 tahun, sebelum mereka aktif secara seksual.

Vaksin dapat diberikan dalam 1 atau 2 dosis. Orang dengan sistem kekebalan tubuh rendah harus menerima 2 atau 3 dosis. Tanyakan kepada dokter untuk menentukan apa yang terbaik untuk kamu.

Vaksin HPV Gardasil 9 dapat memberi perlindungan terhadap infeksi HPV dan potensi komplikasinya. Selain manfaatnya, kamu mungkin ingin tahu apa saja efek samping yang bisa terjadi dan cara mengatasinya.

1. Reaksi di tempat suntikan

Efek samping vaksin HPV yang paling umum adalah reaksi di tempat suntikan. Ini bisa berlangsung satu atau dua hari setelah kamu divaksinasi. Reaksi ini bisa berupa nyeri, bengkak, dan kemerahan di tempat kamu menerima suntikan.

Vaksin HPV diberikan dalam rangkaian 2 dosis atau 3 dosis. Dan, risiko reaksi di tempat suntikan cenderung meningkat seiring dengan dosis yang diberikan.

Untuk menangani efek samping ini, kamu bisa menempelkan kompres dingin untuk mengatasi kemerahan dan bengkak. Obat pereda nyeri yang dijual bebas juga bisa membantu mengurangi nyeru. Jika area suntikan gatal, krim antigatal yang dijual bebas bisa meredakannya, dilansir GoodRx Health.

Reaksi di tempat suntikan yang mulai menyebar atau memburuk setelah 24 jam mungkin merupakan tanda masalah yang lebih serius. Segera hubungi dokter jika ini terjadi.

Perlu diingat, reaksi di tempat suntikan beda dengan reaksi alergi. Segera cari pertolongan medis darurat jika kamu mengalami gejala kesulitan bernapas dan pembengkakan pada wajah atau tenggorokan.

2. Sakit kepala

ilustrasi sakit kepala dan demam (pexels.com/Pavel Danilyuk)
ilustrasi sakit kepala dan demam (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Sakit kepala juga merupakan salah satu efek samping yang umum setelah mendapatkan vaksinasi HPV. Ini biasanya akan hilang dalam beberapa hari.

Obat pereda nyeri yang dijual bebas, seperti asetaminofen, dapat membantu. Tanyakan kepada dokter atau apoteker tentang pilihan obat sakit kepala yang aman buat kamu.

Beri tahu dokter jika sakit kepala parah, tak kunjung hilang, atau makin parah.

Apabila anak yang berusia di bawah 19 tahun mengalami sakit kepala setelah divaksinasi HPV, hindari memberikan aspirin (dan produk salisilat lainnya). Kelompok usia ini, terutama anak-anak usia 4 hingga 12 tahun, memiliki risiko lebih tinggi terkena sindrom Reye.

Sindrom Reye adalah kondisi yang mengancam jiwa terkait dengan penggunaan aspirin pada anak-anak.

3. Pusing

Beberapa orang mungkin merasa pusing setelah menerima dosis vaksin HPV. Bahkan, kadang ini bisa menyebabkan pingsan, khususnya pada remaja. Jika sampai pingsan, kebanyakan orang pulih dalam beberapa menit.

Untuk menghindari jatuh karena pusing atau pingsan, duduklah saat disuntik dan tetap duduk setidaknya selama 15 menit setelahnya. Jika mulai merasa pusing, duduklah kembali dan tunggu hingga kaki terasa lebih stabil.

Beri tahu staf tempat vaksinasi jika pusingnya parah, memburuk, atau tak kunjung hilang.

4. Mual

ilustrasi vaksinasi (pexels.com/Nop Viwat)
ilustrasi vaksinasi (pexels.com/Nop Viwat)

Mual sementara mungkin terjadi setelah menerima dosis vaksin HPV. Biasanya ini akan hilang dengan cepat. Kalau merasa mual, mau bisa makan dalam porsi kecil namun lebih sering, serta pilihlah makanan hambar dan bertepung yang mungkin lebih enak di perut.

Sebelum minum obat mual, coba cek kemasan obat apakah mengandung bismut subsalisilat, yang, seperti aspirin, merupakan salisilat. Seperti disebutkan di atas, sebaiknya hindari pemberian salisilat kepada orang di bawah 19 tahun.

Untuk anak, obat anti mual yang mengandung kalsium karbonat dikatakan lebih aman.

Jika mual makin parah atau tidak kunjung hilang, hubungi dokter.

5. Demam

Demam bisa menjadi tanda bahwa sistem kekebalan tubuh merespons vaksin HPV. Obat penurun demam yang dijual bebas, seperti asetaminofen, dapat membantu mengatasinya.

Ada baiknya juga untuk minum cukup air untuk menghindari dehidrasi.

Lagi-lagi perlu diingat, hindari pemberian aspirin untuk meredakan demam pada anak.

Jika mengalami demam selama lebih dari tiga hari berturut-turut, atau jika suhunya tinggi (40 derajat Celcius atau lebih tinggi), segera hubungi dokter.

6. Kelelahan

ilustrasi vaksin HPV (pexels.com/FRANK MERIÑO)
ilustrasi vaksin HPV (pexels.com/FRANK MERIÑO)

Merasa lelah atau letih dalam waktu singkat setelah menerima dosis vaksin HPV adalah hal yang wajar. Bagi sebagian orang, seperti halnya demam, ini bisa menjadi tanda bahwa sistem kekebalan merespons vaksin.

Kalau kamu merasa lelah, cobalah untuk beristirahat hingga energi kamu kembali normal.

Meskipun jarang terjadi, tetapi ada beberapa laporan sindrom kelelahan kronis setelah menerima dosis vaksin HPV. Namun, bukti belum menunjukkan peningkatan risiko CFS dengan vaksin HPV, atau bahwa vaksin tersebut secara langsung menyebabkan CFS, menurut Centers for Disease Control and Prevention.

Akan tetapi, jika kelelahan yang dirasakan parah, memburuk, atau tidak kunjung hilang, beri tahu dokter.

7. Diare

Beberapa orang mengalami diare sementara setelah menerima vaksin HPV. Masalah ini akan teratasi dengan sendirinya dalam beberapa hari. Jika ini terjadi, untuk sementara waktu sebaiknya hindari atau minimalkan makanan yang dapat memperburuk diare, seperti produk susu dan makanan berminyak.

Pastikan untuk tetap terhidrasi, terutama jika diare berlangsung terus-menerus.

Beri tahu dokter jika diare parah, tidak kunjung hilang, atau memburuk. Dokter mungkin akan meresepkan obat diare seperti loperamide.

Efek samping vaksin HPV yang paling umum adalah reaksi di tempat suntikan, sakit kepala, dan mual. Demam, pusing, dan kelelahan juga mungkin terjadi. Ini biasanya ringan dan akan hilang dengan sendirinya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us