Mungkin karena lebatnya rambut di wajah, tak sedikit orang yang menganggap bahwa lelaki berjanggut wajahnya memiliki lebih banyak kuman daripada lelaki lainnya tanpa janggut. Faktanya? Tidak juga.
Menurut penelitian yang dimuat dalam The Journal of Hospital Infection tahun 2014, pertumbuhan bakteri pada wajah lelaki berjanggut dan tanpa janggut tidak jauh berbeda. Bahkan, penelitian tersebut menyatakan bahwa beberapa spesies bakteri justru lebih banyak tumbuh di wajah laki-laki tak berjanggut.
Selain itu, partisipan penelitian yang tidak menumbuhkan janggut lebih berisiko tiga kali lipat terpapar bakteri. Bila kulit di area tumbuhnya janggut mengalami infeksi, akan muncul gejala berupa bintik-bintik kemerahan yang gatal, atau seperti jerawat yang mengeluarkan nanah.
Para peneliti mencurigai adanya hubungan antara perkembangbiakan bakteri dengan penipisan luka pada wajah yang tercukur rapi. Laki-laki yang rutin bercukur hingga wajahnya bersih ternyata akan memiliki kulit yang rentan terpapar lingkungan.
Bila ada luka di kulit akibat pisau cukur, maka luka tersebut berisiko lebih besar menjadi tempat kuman berkembang biak. Risiko ini tidak dialami oleh laki-laki yang menumbuhkan janggutnya, dengan catatan janggutnya dirawat dan dijaga kebersihannya.