Bau kaki atau bromodis merupakan hal yang biasa terjadi saat memakai sepatu dalam waktu yang cukup lama, atau memakai sepatu dalam keadaan basah. Meski bukan masalah medis yang serius, bau kaki yang ditimbulkan saat melepas sepatu nyatanya dapat menganggu kehidupan sehari-hari.
Mulai dari rasa malu ketika bersama dengan banyak orang, hingga dikucilkan dan dijauhi teman. Agar tidak mengalami hal tersebut, berikut beberapa hal yang dapat kamu lakukan untuk menghindari bau kaki.
Bau kaki biasanya terjadi akibat keringat yang terperangkap di dalam sepatu, meski kita telah melepasnya. Tidak jarang kaki kita juga berkeringat karena stres, aktivitas berolahraga, dan panas. Selain itu, pemakaian sepatu juga patut diperhatikan, karena sepatu yang kotor dan basah mampu menjadi penyebab bau kaki.
Nyatanya, kaki setiap orang berbeda-beda dalam menghasilkan keringat. Perubahan hormonal ketika memasuki masa pubertas, kehamilan, bahkan menopause mampu memengaruhi tingkat produksi keringat kaki.
Contohnya, bagi beberapa penderita hyperhidrosis atau berkeringat berlebihan, hanya akan mengeluarkan banyak keringat di kaki saja. Kondisi ini disebut plantar hyperhidrosis.
Salah satu alasan timbulnya bau kaki adalah penggunaan sepatu yang kurang tepat. Sehingga keringat tidak mampu keluar dan justru terperangkap. Oleh karena itu, sebaiknya gunakan sepatu yang terbuat dari bahan seperti kanvas atau kulit, agar mampu menyediakan ruang untuk bernapas.
Meletakkan kembali kaus kaki yang sudah digunakan ke dalam sepatu akan meningkatkan risiko bau kaki. Hal ini dikarenakan keringat yang menempel pada kaus kaki menjadi lembap karena tidak adanya ruang udara di dalam sepatu.
Asupan makanan yang salah ternyata dapat menjadi faktor penyebab bau kaki. Di antara makanan-makanan tersebut, makanan dengan kandungan protein tinggi, makanan manis dan pedas, serta makanan yang mengandung protein tinggi adalah salah satu penyebabnya. Ketiga kandungan makanan tersebut menghasilkan trimetilamin, zat yang memproduksi bau pada ikan, ketika dicerna oleh tubuh.
Salah satu penyebab bau kaki adalah infeksi jamur akibat kaki yang terlalu lembab dan sering berkeringat. Oleh karena itu, usahakan mengganti kaus kaki secara rutin agar keringat yang menempel pada kaus kaki tidak berkembang menjadi jamur. Bagi seseorang dengan tingkat produksi keringat yang berlebih, dianjurkan untuk memakai kaus kaki dari bahan katun atau serat bambu, karena kemampuan menyerap kelembapan kulit pada bahan tersebut sangatlah baik.
Bagi kaki yang sangat mudah berkeringat, keringkanlah jari-jari kaki dengan cairan antiseptik setelah mandi dan biarkan hingga benar-benar kering sempurna sebelum memakai kaus kaki atau sepatu. Selain itu, meski terkesan aneh cobalah untuk menggunakan deodoran, sabun khusus kaki atau bedak kaki yang mampu membantu menyerap kelembapan dan menghilangkan bau kaki.
Bau kaki memang bukan merupakan penyakit yang berbahaya dan kerap disepelekan. Namun, ketika bau kaki sudah semakin parah dan terinfeksi jamur maka akan menyebabkan jari kaki bersisik, kemerahan dan melepuh. Jadi, masih mau menganggap remeh bau kaki?