Unsplash/Francisco Gonzalez
Gejala ini merupakan gejala utama dari depresi dan terkadang tidak tampak dari luar. Menurut keterangan dari Pelayanan Kesehatan Nasional yang berbasis di Inggris (NHS), perasaan sedih yang sangat mendalam dan intens merupakan gejala klinis depresi yang wajib segera diatasi.
Sebuah jurnal medis berjudul Sadness as an Integral Part of Depression yang diterbitkan dalam National Institute of Health pada 2008 juga menyimpulkan hal yang sama, yakni korelasi antara kesedihan mendalam yang intens akan sangat kuat dengan kejadian depresi yang mungkin jarang disadari oleh banyak orang.
Bahkan, oleh para ahli, kesedihan mendalam sudah bisa dianggap sebagai gejala inti dari depresi. Persoalannya adalah, jenis kesedihan yang mana yang masuk dalam kategori depresi? Bagian inilah yang telah diulas secara mendalam oleh banyak kalangan akademisi di dunia.
Pertama, kesedihan mendalam sudah diterjemahkan di zaman dulu oleh Hippocrates sebagai gejala melankolia (sindrom suasana hati yang negatif). Jadi, meskipun di zaman tersebut belum terdapat istilah depresi secara medis, namun tabib dan dokter di zaman kuno sudah dapat membuat klasifikasi "kesedihan" yang masuk ke dalam melankolia. Uniknya, kesedihan mendalam dapat muncul meskipun tidak ada penyebabnya.
Kedua, kesedihan yang berlangsung sangat lama, bahkan bisa bertahun-tahun. Jika seseorang mengalami hal ini, ia wajib mendapatkan perawatan medis untuk kehidupan yang lebih baik. Kesedihan jenis ini dapat merusak kehidupan seseorang dan bahkan bisa mengubah pribadi menjadi lebih pemurung dan mudah marah.
Jadi, dengan kedua jenis kesedihan tersebut, seorang ahli medis dan kejiwaan akan menganalisis dan menentukan langkah-langkah yang harus diambil. Tak perlu malu untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli psikologi jika kamu mengalami kesedihan mendalam yang sangat intens. Kamu juga berhak, kok hidup bahagia dan normal seperti yang kamu harapkan.