American Academy of Ophthalmology mendefinisikan retinopati diabetik sebagai kerusakan pada pembuluh darah di retina akibat kadar gula darah yang tinggi. Pembuluh darah ini bisa membengkak, bocor, atau menghentikan aliran darah. Pada akhirnya, bisa menyebabkan kehilangan penglihatan.
Diperkirakan, ada sekitar 9,6 juta orang yang menderita retinopati diabetik atau 26,43 persen dari seluruh pasien diabetes di Amerika Serikat (AS) pada tahun 2021. Dari 9,6 juta orang tersebut, diperkirakan 1,84 juta orang di antaranya memiliki retinopati diabetik parah yang mengancam penglihatan.
Data ini bersumber dari Biro Sensus AS dan lembaga Vision and Eye Health Surveillance System. Menurut para peneliti, prevalensi retinopati diabetik meningkat seiring bertambahnya usia.
Diabetes yang tidak terkontrol merupakan faktor utama yang bertanggung jawab atas perkembangan retinopati diabetik. Kurangnya skrining hingga terjadi perubahan lanjutan dapat menyebabkan gangguan penglihatan dan bahkan kebutaan di antara pasien muda pada masa puncak karier mereka.