Floaters Mata: Penyebab, Gejala, Pengobatan

Adanya bayangan yang menghalangi penglihatan

Floaters mata merupakan bayangan kecil yang melayang pada mata, sehingga bisa menghalangi penglihatan. Mereka dapat terlihat seperti bintik berwarna hitam atau abu-abu, dengan bentuk mirip benang atau sarang laba-laba.

Pada umumnya, floaters tidak merusak penglihatan, meski kehadirannya dapat sedikit mengganggu.

1. Penyebab

Sebagian besar floaters disebabkan oleh perubahan terkait usia karena humor vitreous mata menjadi lebih cair.

Humor vitreous merupakan zat seperti jeli yang terdapat di bola mata. Perubahan tersebut bisa menyebabkan penggumpalan serat miskrokospis dalam vitreous, yang kemudian dapat menciptakan bayangan kecil pada retina. Bayangan kecil tersebutlah yang dinamakan floaters.

Dilansir Healthline, beberapa penyebab floaters mata yang lebih jarang dapat meliputi:

  • Cedera mata.
  • Rabun jauh.
  • Peradangan atau pembengkakan pada mata karena infeksi.
  • Retinopati diabetik, karena diabetes dapat merusak pembuluh darah yang menuju ke retina.
  • Deposit kotoran berbentuk seperti kristal dalam vitreous.
  • Tumor intraokular dan migrain okular.

2. Gejala

Floaters Mata: Penyebab, Gejala, Pengobatanilustrasi floaters mata (healthdirect.gov.au)

Diterangkan dalam laman eMedicineHealth, floaters bisa dideskripsikan secara berbeda-beda pada setiap orang, seperti:

  • Laba-laba atau serangga melesat melintasi penglihatan.
  • Sarang laba-laba.
  • Kotoran di kaca depan mobil.
  • Bintik-bintik.
  • Untaian benang.
  • Bintik hitam dalam penglihatan mereka.
  • Garis berlekuk-lekuk.
  • Seperti ada sesuatu yang terapung.

Floaters umumnya lebih terlihat dalam kondisi pencahayaan terang. Ini karena iluminasi terang meningkatkan kontras antara kegelapan floaters dan cahaya di sekitarnya membuatnya lebih terlihat.

Floaters umumnya bergoyang atau bergerak saat mata bergerak. Ini karena gel vitreous adalah struktur yang dinamis dan sedikit menekan dengan gerakan mata. Jadi, saat kamu melihat ke kanan misalnya, floaters mungkin akan melesat ke kanan dan kemudian kembali ke tengah saat gel vitreous kembali ke posisi istirahat normal.

Pasien dengan beberapa kondisi yang menyebabkan kehilangan penglihatan sebagian, seperti katarak atau degenerasi makula, mungkin tidak terlalu menyadari adanya floaters

Beberapa pasien dengan floaters yang banyak atau berukuran besar mungkin saat pemeriksaan mata tidak melaporkannya atau menutup-nutupi gejala tersebut. Ada satu kondisi yang disebut sebagai asteroid hyalosis ditandai dengan puluhan atau bahkan ratusan floaters kecil kekuningan di seluruh rongga vitreous di satu atau kedua mata.

Orang lainnya dengan pekerjaan atau hobi yang menuntut, seperti pengemudi truk atau atlet outdoor, mungkin lebih banyak mengeluhkan kehadiran floaters karena dampaknya lebih besar pada kehidupan sehari-hari mereka.

3. Kapan harus periksa ke dokter?

Floaters mata bisa sangat mengganggu dan mungkin bikin cemas. Akan tetapi, mereka sebetulnya tidak berbahaya.

Mayoritas floaters disebabkan oleh penuaan normal di dalam mata. Akan tetapi, bila floaters muncul secara tiba-tiba, sebaiknya periksa ke dokter mata untuk memastikan tidak ada kelainan mata terkait atau penyakit sistemik yang butuh perawatan, mengutip MedicineNet.

Kemunculan floaters mata secara tiba-tiba atau kemunculannya berhubungan dengan kilatan atau kedipan cahaya, mungkin itu menandakan robekan retina yang memerlukan perawatan untuk mencegah ablasi retina.

Penglihatan kabur atau tertutup oleh bayangan seperti tirai atau hilangnya penglihatan samping juga merupakan gejala ablasi retina yang perlu diwaspadai.

Segera periksa ke dokter mata bila kamu mengalami:

  • Jumlah floaters meningkat secara tiba-tiba.
  • Terlihat kilatan atau kedipan cahaya.
  • Kehilangan penglihatan samping.
  • Perubahan yang datang dengan cepat dan memburuk seiring waktu.
  • Floaters muncul setelah operasi mata atau trauma mata.
  • Mata terasa sakit.

4. Faktor risiko

Floaters Mata: Penyebab, Gejala, Pengobatanilustrasi rabun jauh (freepik.com/wayhomestudio)

Menurut Mayo Clinic, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko kemunculan floaters, yakni:

  • Berusia di atas 50.
  • Memiliki rabun jauh.
  • Trauma mata.
  • Komplikasi dari operasi katarak.
  • Retinopati diabetik.
  • Peradangan mata.

Baca Juga: Penumpukan Lemak di Mata, Kenali 5 Fakta Xantelesma 

5. Diagnosis

Menurut National Eye Institute, dokter mata dapat mendiagnosis floaters dengan meneteskan obat tetes mata untuk melebarkan pupil, lalu memeriksa mata untuk mengidentifikasi floaters dan masalah mata lainnya bila ada.

Pemeriksaan ini biasanya tidak menimbulkan rasa sakit, tetapi dokter mungkin melakukan penekanan terhadap kelopak mata untuk memeriksa apakah ada robekan pada retina.

6. Pengobatan

Floaters Mata: Penyebab, Gejala, Pengobatanilustrasi operasi mata (unsplash.com/Olga Guryanova)

Kebanyakan floaters mata tidak perlu perawatan. Kendati demikian, kemunculannya bisa bikin frustrasi pada beberapa orang dan menyesuaikan diri dengan kondisi ini bisa makan waktu. Bila seseorang sudah terbiasa dengan floaters, mereka mungkin bisa mengabaikan atau lebih jarang melihatnya karena tak lagi memperhatikannya.

Floaters yang disebabkan oleh kondisi seperti pendarahan akibat diabetes atau peradangan mata perlu diobati. Bila floaters sampai mengganggu penglihatan secara signifikan, ada beberapa opsi pengobatan:

  • Pembedahan vitrektomi untuk mengangkat vitreous: Dokter mata dapat mengangkat vitreous melalui sayatan kecil atau vitrektomi, kemudian menggantinya dengan larutan untuk membantu mata mempertahankan bentuknya. Meski begitu, setelahnya floaters mungkin tidak akan hilang sepenuhnya, dan bahkan floaters baru dapat berkembang. Vitrektomi juga dapat membawa risiko pendarahan dan robekan retina.
  • Operasi laser: Laser juga dapat digunakan untuk memecah floaters dan membuatnya menjadi tidak terlalu terlihat. Beberapa orang yang melakukannya dapat mengalami peningkatan penglihatan, tetapi sebagian lagi tidak merasakan perbedaan atau hanya sedikit. Namun, operasi laser sangat jarang digunakan dalam mengobati floaters dan prosedur ini memiliki risiko, termasuk kerusakan pada retina bila laser diarahkan secara tidak benar.

7. Komplikasi yang dapat terjadi

Meskipun tidak berbahaya, tetapi floaters juga mungkin bisa menyebabkan komplikasi seperti:

  • Ablasi retina atau pelepasan retina.
  • Retina robek.
  • Katarak.

Risiko komplikasi biasanya sangat rendah dan jarang terjadi. Akan tetapi, bila sampai terjadi, maka penglihatan mungkin bisa rusak secara permanen, mengutip WebMD.

8. Pencegahan

Floaters Mata: Penyebab, Gejala, PengobatanMengenakan kacamata hitam saat beraktivitas di luar rumah untuk melindungi mata. (unsplash.com/Becca Tapert)

Floaters mata kebanyakan merupakan hasil dari proses penuaan alami, sehingga tidak dapat dicegah. Meski begitu, kamu bisa melakukan pemeriksaan mata rutin untuk memastikan kondisi tersebut bukan diakibatkan oleh masalah mata lain yang berbahaya dan dapat merusak penglihatan.

Menjaga kesehatan mata tetap penting dilakukan. Dilansir Medical News Today, beberapa caranya antara lain:

  • Menjaga berat badan yang sehat.
  • Makan makanan yang bervariasi dan bergizi.
  • Tidak merokok atau berhenti merokok.
  • Memakai kacamata hitam saat beraktivitas di luar ruangan.
  • Memakai kacamata pelindung bila perlu.
  • Sering mengistirahatkan mata.

Sebagian besar kondisi floaters mata tidak perlu perawatan medis karena biasanya tidak berbahaya, walaupun memang bisa mengganggu. Seiring waktu, seseorang juga bisa terbiasa hidup dengan floaters.

Bila floaters mengalami peningkatan jumlah secara tiba-tiba, adanya awan atau seperti melihat tirai pada penglihatan, kehilangan penglihatan samping, atau disertai gejala tak biasa lainnya, jangan buang waktu untuk segera menemui dokter spesialis mata.

Baca Juga: Penyakit Mata karena Usia, Kenali 6 Fakta AMD Basah

Topik:

  • Nurulia R F
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya