6 Fakta Trauma Karier, Luka Batin Karyawan karena Pekerjaan

Tidak ada yang pernah tahu bagaimana lika-liku dari pekerjaan. Kamu sebagai karyawan tentu sudah berusaha untuk membantu perusahaan dalam menggapai goals yang ditargetkan. Namun, tak jarang hambatan dalam bekerja turut "mewarnai" usahamu. Entah lingkungan kerja toksik, rekan kerja bermuka dua, hingga PHK sepihak.
Tak dapat dimungkiri, kondisi tersebut bagi sebagian karyawan bikin traumatis. Jika sudah begini, bisa jadi kamu mengalami career trauma atau trauma karier. Ketahui definisi, ciri-ciri, dan cara penangan trauma karier berikut ini. Jangan anggap remeh, ya!
1. Apa itu trauma karier?
Dilansir The Guardian, trauma karier sudah lama dikaitkan dengan pekerja garda depan, seperti polisi, petugas pemadam kebakaran, paramedis, dokter, dan perawat. Namun, dewasa ini karyawan dari beragam bidang tempat kerja dapat trauma karier. Sebab, setiap job desk memiliki target dan tantangannya tersendiri.
Menurut laman Entrepreneur, trauma karier merupakan cedera yang terjadi ketika seseorang mengalami peristiwa traumatis di tempat kerja. Tak hanya cedera luka fisik, tetapi juga seperti pelecehan, rasisme, perundungan atau bullying, hingga tak kunjung dipromosikan bisa menjadi penyebabnya.
Selain itu, ketika perusahaan gak memberikan keamanan, kepuasan, apresiasi, hingga gaji yang tak sepadan–hal ini juga bisa menjadi trigger munculnya trauma karier pada karyawan.