Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi penderita stroke (pexels.com/Tima Miroshnichenko) 

Tidak semua orang yang memiliki kondisi medis tertentu dapat berpuasa. Pasalnya, puasa mengubah pola makan dan minum sehari-hari. Selain itu, kebutuhan minum obat juga harus dipertimbangkan. Salah satu yang menjadi sorotan saat puasa Ramadan adalah para penderita stroke.

Umumnya, penderita stroke sebenarnya masih bisa menjalani puasa, dengan catatan memiliki kondisi kesehatan yang baik dan mendapatkan izin dari dokter. Akan tetapi, penderita stroke berat umumnya sangat tidak disarankan untuk berpuasa.

Bagi penderita stroke yang ingin menjalani ibadah puasa, ada beberapa tips bermanfaat yang harus dilakukan agar kondisi tetap stabil. Simak tipsnya di bawah ini!

1. Konsultasi kepada dokter terlebih dahulu sebelum berpuasa

ilustrasi berkonsultasi dengan dokter (pexels.com/cottonbro studio)

Sebelum berpuasa, penderita stroke harus berkonsultasi kepada dokter terlebih dahulu. Dokter akan mengevaluasi kondisi kesehatan dan memberikan saran yang tepat berdasarkan rekam medis.

Jika diperbolehkan, penderita stroke tetap harus rutin dan disiplin mengonsumsi obat. Selama berpuasa, dokter bisa saja meningkatkan atau menurunkan dosis penggunaan obat. Hal tersebut dilakukan agar kondisi kesehatan tetap stabil saat berpuasa.

2. Memperbanyak minum air putih

Editorial Team

Tonton lebih seru di