Sebuah laporan yang dipublikasikan dalam Journal of Community Hospital Internal Medicine Perspectives tahun 2013 menyebutkan bahwa cacing tambang penyebab CLM awalnya hidup di dalam usus kucing, anjing, atau mamalia lainnya.
Telur-telur cacing tersebut pun keluar seiring dengan keluarnya tinja hewan yang ditempatinya. Ketika berada di tempat yang lembap, telur-telur tersebut akan menetas menjadi larva.
Larva cacing dapat masuk ke tubuh manusia saat kulit berkontak langsung dengan tanah atau pasir yang terkontaminasi larva cacing tambang tersebut. Misalnya, saat berjalan di tanah atau pasir tanpa mengenakan alas kaki dan tak sengaja menginjaknya.
Larva akan menembus permukaan kulit dan meninggalkan ruam berkelok, yang kerap disebut sebagai creeping eruption.
Walaupun begitu, larva-larva tersebut tidak dapat menembus lapisan kulit yang lebih dalam, yakni membran basal, dan berujung pada kematian larva tersebut.