Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Penyebab Kulit Kepala Baunya Tidak Sedap

ilustrasi rambut (pexels.com/Element5 Digital)
Intinya sih...
  • Ada banyak penyebab kulit kepala berbau tak sedap, mulai dari kondisi medis yang mendasari hingga penyebab non medis.
  • Beberapa penyebabnya bisa diatasi sendiri di rumah, sementara penyebab lainnya butuh pengobatan dari dokter.
  • Perubahan gaya hidup sederhana sering kali dapat mengatasinya. Namun, jika kamu masih memiliki masalah bau, dokter mungkin akan meresepkan obat atau perawatan tertentu untuk membantu mengatasi bau kulit kepala.

Kulit kepala yang sehat biasanya tidak memiliki bau menyengat. Jika kamu menyadari bahwa kulit kepala kamu bau, penyebabnya bisa karena kurang menjaga kebersihan atau bisa jadi karena ada kondisi medis yang mendasarinya.

Beberapa penyebabnya bisa diatasi sendiri di rumah, sementara penyebab lainnya butuh pengobatan dari dokter. Berikut ini daftar penyebab kulit kepala berbau tidak sedap.

1. Psoriasis kulit kepala

Psoriasis adalah kelainan autoimun yang diturunkan dalam keluarga. Hal ini menyebabkan bercak merah dan bersisik pada kulit kering.

Terkadang, bercak ini menimbulkan bau, terutama karena kulit mati yang menumpuk. Sekitar setengah dari pasien psoriasis mengalami kekambuhan atau perburukan gejala di kulit kepala yang dapat menyebabkan bau tidak sedap.

Keluhan yang paling umum adalah kulit kepala kering, bersisik, merah, disertai rasa gatal sesekali. Banyak orang merasa kondisi ini memburuk karena stres dan setelah beberapa infeksi.

Gejala umum psoriasis kulit kepala lainnya meliputi:

  • Bercak kemerahan di kulit kepala, terkadang menebal dan meradang.
  • Serpihan kulit dan bersisik berwarna putih keperakan yang terlihat seperti ketombe.
  • Kulit kepala kering yang mungkin pecah-pecah dan berdarah.
  • Gatal ringan hingga hebat.
  • Sensasi terbakar atau nyeri.
  • Rambut rontok sementara.

2. Dermatitis seboroik

ilustrasi dermatitis seboroik (commons.wikimedia.org/Amras666)

Dermatitis seboroik umumnya menyerang kulit kepala dan garis rambut, dengan gejala mulai dari ketombe ringan hingga bercak tebal dan padat pada kulit kering.

Pada bayi, ruam ini dikenal dengan istilah cradle cap. Pada orang lanjut usia, ruam dapat menyebabkan serpihan, sisik berminyak yang mirip dengan psoriasis yang dapat menyebabkan bau.

Ketombe adalah ciri umum dari dermatitis seboroik dan dapat muncul sebagai potongan kulit mati yang halus dan seperti bubuk. Ini mungkin terlihat di rambut atau pakaian berwarna gelap.

Pada kasus yang lebih parah, kamu mungkin mengalami plak eritematosa. Ini adalah bercak padat pada kulit berkerak tebal di sekitar kulit kepala.

Jika tidak ditangani, plak bisa menebal dan menjadi kuning serta berminyak. Infeksi sekunder juga bisa terjadi.

3. Ketombe

Mirip dengan dermatitis seboroik, ketombe merupakan kondisi kulit yang menyebabkan rasa gatal atau mengelupas.

Dibandingkan dengan psoriasis kulit kepala dan dermatitis seboroik, ketombe lebih ringan dan lebih umum terjadi. Pada beberapa orang, ketombe mungkin disertai dengan bau tak sedap.

Tanda dan gejala ketombe bisa termasuk:

  • Serpihan kulit di kulit kepala, rambut, alis, janggut atau kumis, dan bahu.
  • Kulit kepala gatal.
  • Kulit kepala bersisik dan berkerak pada bayi dengan cradle cap.

Tanda dan gejalanya mungkin lebih parah jika kamu stres, dan cenderung kambuh pada musim dingin dan kemarau.

4. Keringat berlebih

ilustrasi hiperhidrosis (pixabay.com/BarbaraBonanno)

Hiperhidrosis adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan keringat berlebih. Ini tidak sama dengan berkeringat banyak setelah melakukan olahraga berat.

Saat kepala banyak berkeringat dan keringat bercampur dengan bakteri normal di kulit kepala, ini bisa menyebabkan kulit kepala bau.

Gejala hiperhidrosis akan tergantung di bagian tubuh mana kamu mengalaminya. Biasanya gejalanya meliputi:

  • Keringat berlebih di telapak tangan, tangan, ketiak, wajah, dan badan (tubuh).
  • Beberapa orang mungkin mengalami kemerahan ekstrem pada wajah.

5. Hormon

Perubahan hormon memengaruhi rambut dan kulit kepala, menurut studi. Misalnya, banyak perempuan mengalami penipisan rambut atau bahkan kerontokan rambut selama menopause.

Jika tubuh memproduksi androgen dalam jumlah berlebih, ini dapat menyebabkan produksi minyak berlebih dari kelenjar kulit, termasuk kelenjar di kulit kepala.

Hot flash, keringat malam, dan fluktuasi hormonal yang dialami selama menopause menyebabkan keringat berlebih, yang menyebabkan perubahan bau badan.

Beberapa perempuan mungkin juga merasakan perubahan bau badan saat mereka sedang hamil atau menstruasi.

6. Ketidakseimbangan mikrobioma

Seperti area kulit lainnya, kulit kepala adalah rumah bagi sejumlah bakteri dan jamur. Kumpulan ini dikenal sebagai mikrobioma kulit kepala.

Ketika organisme ini seimbang, mereka berkontribusi pada kesehatan kulit kepala. Namun, jika salah satu jenis bakteri atau jamur terlalu banyak, ini bisa menyebabkan infeksi dan membuat kulit kepala berbau.

Sejenis jamur yang disebut Malassezia muncul secara alami di kulit kepala yang dapat menyebabkan ketombe jika jumlahnya terlalu banyak, sehingga bisa membuat kulit kepala berbau.

7. Penyebab non medis

Kulit kepala bau juga bisa disebabkan oleh masalah non medis, seperti:

  • Kurang menjaga kebersihan. Ada orang yang membeli produk rambut hanya berdasarkan aromanya, ada juga yang lebih fokus pada hasil yang diinginkan. Namun, bahkan produk beraroma sedap pun dapat menyebabkan penumpukan minyak di kulit kepala jika tidak dibilas hingga bersih. Ini dapat menyebabkan bau tidak sedap.
  • Pola makan. Beberapa orang mungkin mengalami bau badan—termasuk bau kulit kepala—jika mengonsumsi makanan tertentu. Penyebab umumnya termasuk bawang merah, bawang putih, dan rempah-rempah tertentu.
  • Polusi. Paparan bau lingkungan bisa menimbulkan berbagai gejala, mulai dari sakit kepala hingga mual. Partikel-partikel ini juga dapat menempel pada rambut, termasuk kulit kepala, dan membuatnya berbau tidak sedap.

Pengobatan rumahan

ilustrasi sampo (unsplash.com/taylor65s)

Jika kamu ingin mencoba pengobatan rumahan, pertimbangkan pilihan berikut ini:

1. Sampo untuk kulit kepala yang bau

Jika ketombe atau dermatitis seboroik berkontribusi terhadap bau kulit kepala, sebaiknya cuci rambut dan kulit kepala dengan sampo yang diformulasikan khusus.

Kamu bisa memilih penggunaan produk dengan salah satu bahan berikut:

  • Coal tar.
  • Ketoconazole.
  • Salicylic acid dan sulfur.
  • Selenium sulfide.
  • Zinc pyrithione.

2. Minyak esensial

Beberapa orang menemukan bahwa tea tree oil, yang bersifat antimikroba, efektif dalam mengobati kondisi yang menyebabkan kulit kepala berbau seperti dermatitis seboroik.

Opsi lain adalah minyak serai. Sebuah penelitian kecil terhadap 30 peserta menemukan bahwa tonik yang mengandung minyak serai efektif mengurangi ketombe.

3. Cuka apel

Cuka apel memiliki sifat antimikroba. Ini bisa dimanfaatkan untuk merawat kulit kepala.

Jika kamu mengidap eksem, hindari penggunaan cuka apel. Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang-orang tertentu mungkin mengalami iritasi akibat penggunaan bahan tersebut pada kulit mereka.

Cobalah mengencerkannya sebelum mengaplikasikannya ke kulit, atau gosokkan sedikit ke kulit di dalam siku dan tunggu selama 24 hingga 48 jam untuk melihat apakah ada reaksi sebelum menggunakannya pada kulit kepala.

4. Lidah buaya

Jika kamu menderita dermatitis seboroik, pertimbangkan untuk menggunakan lidah buaya sebagai pengobatan rumahan. Penelitian menunjukkan bahwa ini bisa menjadi pengobatan untuk menangani kondisi kronis bagi sebagian orang.

Lidah buaya telah digunakan untuk berbagai kondisi dermatologis dan lainnya selama ribuan tahun, karena sifatnya yang antiseptik dan anti inflamasi.

5. Jus lemon

Jus lemon telah terbukti memiliki kualitas antimikroba yang menunjukkan bahwa itu dapat mengurangi beberapa bakteri penghasil bau yang bersembunyi di kulit kepala.

Akan tetapi, seperti banyak asam buah lainnya, jus lemon juga dapat mengiritasi dan membuat kulit lebih sensitif terhadap sinar matahari. Jadi, gunakan dengan hati-hati.

Kapan harus ke dokter?

ilustrasi konsultasi dokter (pexels.com/Karolina Grabowska)

Jika pengobatan rumahan tidak efektif, kamu harus menemui dokter. Tergantung pada penyebabnya, dokter mungkin dapat merekomendasikan perawatan medis.

Dokter mungkin menyarankan obat antijamur oral, sampo, atau krim antijamur pada kulit kepala untuk mengatasi akar penyebabnya.

Jika penyebabnya adalah jamur seperti Malassezia, dokter mungkin menyarankan jenis sampo anti ketombe tertentu yang mengandung zinc pyrithione.

Ada sejumlah pengobatan efektif untuk psoriasis kulit kepala, termasuk obat-obatan oral dan topikal.

Ada banyak penyebab kulit kepala berbau tak sedap, mulai dari kondisi medis yang mendasari hingga penyebab non medis. Kalau penyebabnya sudah diketahui, maka masalah ini bisa ditangani dengan tepat.

Perubahan gaya hidup sederhana sering kali dapat mengatasinya. Namun, jika kamu masih memiliki masalah bau, dokter mungkin akan meresepkan obat atau perawatan tertentu untuk membantu mengatasi bau kulit kepala.

Referensi

Cleveland Clinic. Diakses pada Juli 2024. Smelly Scalp: Causes, Shampoos & At-Home Treatments.
Healthline. Diakses pada Juli 2024. Smelly Scalp Causes, Natural Remedies, Medical Treatment.
American Academy of Dermatology Association. Diakses pada Juli 2024. Seborrheic dermatitis.
Verywell Health. Diakses pada Juli 2024. Why Does My Scalp Smell and How Do I Treat It?
Grymowicz, Monika, Ewa Rudnicka, dkk. “Hormonal Effects on Hair Follicles.” International Journal of Molecular Sciences 21, no. 15 (28 Juli 2020): 5342.
Surjushe, Amar, Resham Vasani, dan D G Saple. “Aloe vera: A short review.” Indian Journal of Dermatology 53, no. 4 (1 Januari 2008): 163. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nurulia R F
Misrohatun H
3+
Nurulia R F
EditorNurulia R F
Follow Us