ilustrasi obat-obatan (pexels.com/karolina grabowska)
Sebelum mendapatkan pengobatan acetylcysteine, beritahukan pada dokter apabila kamu punya alergi. Termasuk alergi obat, pengawet, pewarna, atau lainnya. Acetylcysteine mengandung bahan tidak aktif yang dapat memicu timbulnya reaksi alergi.
Jangan berbagi obat ini dengan orang lain. Penggunaan takaran yang disesuaikan kondisi kesehatan dapat berbeda-beda tiap individu. Agar tidak timbul efek samping antagonis yang tidak diinginkan, gunakan obat sesuai resep dokter.
Beritahu dokter apabila terdapat riwayat kesehatan khusus. Juga beritahukan jika sedang mengalami gangguan kesehatan ginjal, asma, maag dan gangguan pencernaan, hipertensi, hingga gagal jantung. Dokter mungkin akan menyesuaikan dosis atau menggunakan obat jenis lain sesuai kondisi kesehatan.
Meski belum tersedia hasil penelitian pada manusia, penggunaan acetylcysteine pada hewan yang hamil tidak menimbulkan efek samping serius. Dengan demikian, penggunaan obat ini dapat direkomendasikan pada ibu hamil apabila memiliki manfaat yang lebih besar daripada efek sampingnya.
Saat menggunakan acetylcysteine secara hirup, pasien hendaknya melepas kontak lensa yang sedang digunakan. Hindari melakukan respirasi bersamaan dengan antibiotik topikal karena dapat menyebabkan keratokonjungtivitis.
Keterangan WebMD menyebutkan bahwa konsumsi acetylcysteine dapat mengganggu dan menyebabkan kekeliruan pada hasil tes laboratorium tertentu (termasuk tes keton urin). Beritahukan pada petugas medis bahwa kamu mengonsumsi acetylcystein saat hendak menjalani tes kesehatan.