ilustrasi kulit kering (pexel.com/jenna hamra)
Adapalene merupakan bagian dari pencegahan. Apabila kondisi jerawat sudah terlanjur parah, bisa jadi kamu perlu lebih dari sekadar obat oles. Hubungi dokter untuk mendapatkan informasi dan perawatan lebih lanjut.
Dilansir RxList, terdapat kemungkinan reaksi kulit akibat penggunaan adapelene, seperti munculnya bercak merah dan kekeringan. Beberapa mungkin mengalami kulit terasa terbakar. Untuk meminimalkan efek samping, rutinlah menggunakan tabir surya dan hindari paparan sinar matahari secara langsung.
Adapalene topikal tidak untuk dioleskan pada bagian dalam mulut, hidung, dan mata. Apabila mengenai keduanya, segera bilas dengan air mengalir. Hindari mengoleskan obat pada permukaan kulit yang mengalami iritasi, eksem, dan kondisi kesehatan lain.
Karena dapat menimbulkan hipersensitivitas, penggunaan adapalene tidak dianjurkan di bagian kulit yang terluka. Juga, jangan mengaplikasikan adapelene pada kulit yang baru saja dicukur maupun dicabut (waxing).
Penggunaan retinoid dapat mengganggu pertumbuhan janin. Maka dari itu, adapalene tidak dianjurkan untuk ibu hamil. Penggunaannya pada ibu menyusui harus sepengetahuan dan pantauan dokter guna menghindari reaksi pada bayi.
Penggunaan pelembap sangat dianjurkan guna mengatasi kulit kering akibat adapalene. Namun, perlu diperhatikan bahwa pelembap tidak dipakai bersamaan dengan adapalene, terlebih jika terdapat kandungan yang kontraindikasi. Kamu bisa bergantian menggunakan adapalene pada malam hari dan pelembap pada siang hari.
Pilihlah pelembap berbahan dasar air, bukan yang berbahan dasar minyak. Ini karena pelembap berbahan dasar air dapat menghidrasi kulit dengan lebih sedikit menimbulkan penumpukan kotoran. Ini dapat mengurangi potensi munculnya jerawat.