Adapalene: Manfaat, Peringatan, Interaksi, Dosis, dan Efek Samping 

Obat jerawat yang mudah ditoleransi kulit dan dijual bebas

Adapalene adalah obat topikal yang digunakan untuk mengurangi gejala timbulnya jerawat. Termasuk jenis obat retinoid, adapalene bekerja dengan cara memengaruhi pertumbuhan sel merugikan, serta mengurangi pembengkakan dan peradangan.

Obat ini memicu proses pertumbuhan dan pergantian kulit. Penggunaan adapalene dapat membantu kulit mempercepat proses penyembuhan jerawat. Beberapa merek dagang dari adapalene yakni Acucel, Alendion, Evalen, Palenox, Pharmalene, dan Pharmalene B.

1. Manfaat

Adapalene merupakan retinoid topikal yang bermanfaat untuk mengurangi jerawat. Selain itu, obat ini juga dapat meredakan kemerahan dan munculnya pembengkakan akibat infeksi jerawat.

Termasuk retinoid turunan ketiga, adapalene adalah retinoid sintetis yang berperan meredam pertumbuhan dan diferensiasi epidermis. Lebih jauh, ia juga menurunkan respons inflamasi dan mengurangi proliferasi sel. Atas perannya ini, retinoid topikal bersifat ideal mengatasi permasalahan kulit, terutama jerawat. 

Adapalene terhitung retinoid yang dianggap paling tidak efektif. Ini dijelaskan lewat sebuah studi dalam Journal of Cosmetic Dermatology tahun 2020, yang menyebutkan bahwa efektivitas adapalene berada di bawah tazarotene. Akan tetapi, adapalene merupakan retinoid topikal yang paling bisa ditoleransi kulit dan paling stabil, berdasarkan studi dalam Journal of Drugs in Dermatology. Hal ini memberikan manfaat pengobatan perlahan dengan efek samping seminimal mungkin, termasuk bila digunakan pada siang hari.

2. Peringatan

Adapalene: Manfaat, Peringatan, Interaksi, Dosis, dan Efek Samping ilustrasi kulit kering (pexel.com/jenna hamra)

Adapalene merupakan bagian dari pencegahan. Apabila kondisi jerawat sudah terlanjur parah, bisa jadi kamu perlu lebih dari sekadar obat oles. Hubungi dokter untuk mendapatkan informasi dan perawatan lebih lanjut.

Dilansir RxList, terdapat kemungkinan reaksi kulit akibat penggunaan adapelene, seperti munculnya bercak merah dan kekeringan. Beberapa mungkin mengalami kulit terasa terbakar. Untuk meminimalkan efek samping, rutinlah menggunakan tabir surya dan hindari paparan sinar matahari secara langsung. 

Adapalene topikal tidak untuk dioleskan pada bagian dalam mulut, hidung, dan mata. Apabila mengenai keduanya, segera bilas dengan air mengalir. Hindari mengoleskan obat pada permukaan kulit yang mengalami iritasi, eksem, dan kondisi kesehatan lain.

Karena dapat menimbulkan hipersensitivitas, penggunaan adapalene tidak dianjurkan di bagian kulit yang terluka. Juga, jangan mengaplikasikan adapelene pada kulit yang baru saja dicukur maupun dicabut (waxing).

Penggunaan retinoid dapat mengganggu pertumbuhan janin. Maka dari itu, adapalene tidak dianjurkan untuk ibu hamil. Penggunaannya pada ibu menyusui harus sepengetahuan dan pantauan dokter guna menghindari reaksi pada bayi.

Penggunaan pelembap sangat dianjurkan guna mengatasi kulit kering akibat adapalene. Namun, perlu diperhatikan bahwa pelembap tidak dipakai bersamaan dengan adapalene, terlebih jika terdapat kandungan yang kontraindikasi. Kamu bisa bergantian menggunakan adapalene pada malam hari dan pelembap pada siang hari.

Pilihlah pelembap berbahan dasar air, bukan yang berbahan dasar minyak. Ini karena pelembap berbahan dasar air dapat menghidrasi kulit dengan lebih sedikit menimbulkan penumpukan kotoran. Ini dapat mengurangi potensi munculnya jerawat.

Baca Juga: 7 Bahan Aktif dalam Skincare dan Manfaatnya, Ada AHA/BHA dan Retinol!

3. Interaksi dengan obat lain

Dilansir MIMS, adapalene dapat mengalami interaksi obat dengan obat topikal lain. Pahami kandungan dalam salep atau krim jika kamu berniat menggunakan obat jerawat adapalene. 

Beberapa kondisi yang juga menyebabkan interaksi adapalene yakni:

  • Penggunaan rangkaian skincare (sabun, pembersih wajah, kosmetik) yang mengandung alkohol, astringent, jeruk nipis, atau rempah-rempah. Kombinasi keduanya meningkatkan risiko iritasi kulit.
  • Peningkatan potensi reaksi negatif berupa iritasi dan kulit kering jika adapalene dipadukan dengan benzoyl peroxide, sulfur, atau salicylic acid. Perhatikan kandungan pada skincare milikmu, ya!
  • Risiko terjadi sunburn atau kulit terbakar apabila diaplikasikan bersamaan atau berdekatan dengan asam aminolevulinic. 

Perhatikan dengan saksama penggunaan skincare ataupun kosmetik harian saat menggunakan adapalene sebagai obat jerawat.

4. Dosis dan aturan pakai

Adapalene: Manfaat, Peringatan, Interaksi, Dosis, dan Efek Samping ilustrasi penggunaan adapalene (pexels.com/Sora Shimazaki)

Adapalene tersedia dengan konsentrasi zat 0,1% dan 0,3%. Kamu bisa menggunakannya sesuai kebutuhan dan keparahan kondisi kulit. Perhatikan pula reaksi yang mungkin muncul setelah penggunaan pertama kali. Obat ini hanya tersedia dalam bentuk oles, dan ini bisa digunakan mulai usia 12 tahun ke atas, mengutip Drugs.

Cara menggunakannya cukup keluarkan setitik obat di ujung jari, usapkan tipis-tipis pada jerawat atau area yang membutuhkan. Aplikasikan sekali dalam sehari, usahakan pada malam hari sebelum tidur.

Hindari menggosokkan obat secara berlebihan ke seluruh kulit. Lakukan perlahan dengan ditotol untuk pengobatan yang lebih baik. Konsultasikan kepada dokter apabila kulit tidak mengalami perubahan setelah 3 bulan pemakaian obat. 

5. Efek samping

Beberapa efek samping dapat muncul setelah pemakaian adapalene, termasuk reaksi ringan yang bersifat sementara, seperti kulit kering, lebih sensitif terhadap matahari, sisik pada kulit.

Gejala-gejala tersebut bisa berkurang seiring kulit terbiasa dengan pengobatan, atau bisa juga hilang saat pengobatan dihentikan. Konsultasikan kepada dokter apabila gejala terasa mengganggu apalagi sampai menimbulkan rasa sakit.

Adapalene juga dapat menimbulkan efek samping yang cukup jarang terjadi. Dilansir Reference Medscape, beberapa kondisi kesehatan yang dapat muncul yakni:

  • Peradangan jerawat.
  • Konjungtivitis.
  • Dermatitis kontak.
  • Eksem.
  • Eritema atau bercak kemerahan.
  • Edema kelopak mata.
  • Ruam.
  • Perubahan warna kulit.

Apabila mengalami gejala-gejala di atas setelah menggunakan adapalene, baiknya segera hentikan penggunaannya dan temui dokter. Makin cepat ditangani, maka makin baik juga untuk mencegah reaksi negatif yang lebih parah.

Adapalene merupakan obat topikal yang bisa kamu dapatkan secara bebas. Maka dari itu, penggunaannya harus disesuaikan dengan panduan pada kemasan. Akan lebih baik bila mengonsultasikannya terlebih dulu ke dokter maupun apoteker.

Baca Juga: Acitretin: Manfaat, Peringatan, Interaksi, Dosis, dan Efek Samping

Topik:

  • Laili Zain
  • Langgeng Irma Salugiasih
  • Bayu Aditya Suryanto
  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya