Dalam studi terbaru, peneliti dari Oregon Health & Science University serta Portland State University menganalisis 12.523 rekaman suara dari 306 partisipan di Amerika Utara. Mereka menemukan bahwa pada laki-laki, terdapat ciri vokal khas dari lesi pita suara, baik yang jinak maupun ganas. Salah satu indikator penting adalah rasio harmonik terhadap noise (harmonic-to-noise ratio), yang mampu membedakan suara pria dengan kanker, lesi jinak, atau gangguan suara.
Menariknya, studi ini belum menemukan ciri signifikan pada suara perempuan. Namun, tim peneliti optimistis bahwa kumpulan data yang lebih luas di masa depan bisa menghasilkan hasil yang lebih baik untuk suara perempuan.
Menurut Phillip Jenkins, pakar informatika klinis dari Oregon Health & Science University, langkah berikutnya adalah melatih model AI dengan kumpulan data rekaman suara yang lebih besar dan sudah diberi label oleh profesional, lalu mengujinya agar sama efektifnya pada laki-laki maupun perempuan. Ia memperkirakan, jika kumpulan data dan validasi klinis memadai, alat serupa untuk mendeteksi lesi pita suara bisa memasuki tahap uji coba dalam beberapa tahun ke depan.
Referensi
"AI could help detect early voice box cancer with just the sound of your voice." Scimex. Diakses Agustus 2025.
Hongxia Xiao et al., “Global, regional, and national burden of laryngeal cancer in middle-aged and older adults from 1990 to 2021: an analysis of age and sex differences and attributable risk factors,” Frontiers in Public Health 13 (May 30, 2025), https://doi.org/10.3389/fpubh.2025.1601029.
Jenkins, Phillip, Rylan Harrison, Steven Bedrick, Lisa Karstens, Bridge2AI-Voice Consortium, and William Hersh. “Voice as a Biomarker: Exploratory Analysis for Benign and Malignant Vocal Fold Lesions.” Frontiers in Digital Health, vol. 7 (August 12, 2025). https://doi.org/10.3389/fdgth.2025.1609811.