ilustrasi stroke (freepik.com/brgfx)
Dampak tekanan darah tinggi dan kejadian stroke, yang selama ini dianggap sebagai sesuatu yang harus diperhatikan saat usia senja, mungkin perlu lebih diwaspadai pada usia yang lebih muda.
Sebuah studi yang dipresentasikan dalam American Stroke Association’s International Stroke Conference 2022 melaporkan bahwa sementara lebih sedikit orang yang berusia di atas 75 tahun yang mengalami stroke, kejadian stroke di antara orang dewasa usia di bawah 49 tahun di Amerika Serikat telah meningkat selama 30 tahun terakhir.
Studi lainnya yang terpisah, yang juga dipresentasikan dalam konferensi yang sama, menemukan bahwa tekanan darah tinggi di antara orang dewasa muda berusia 20 hingga 40 tahun tampaknya terkait dengan perubahan otak pada usia paruh baya (usia rata-rata 55 tahun), yang dapat meningkatkan risiko penurunan kognitif di kemudian hari.
Kedua penelitian menemukan bahwa kejadian stroke dan tekanan darah tinggi pada kelompok usia yang lebih muda lazim terjadi di wilayah yang mereka sebut "Stroke Belt" di Amerika Serikat bagian tenggara.
Para ahli mengatakan hasil ini menunjukkan perlunya lebih fokus pada tekanan darah dan kesehatan jantung sejak usia muda.
Stroke, terkadang disebut serangan otak, terjadi ketika ada sesuatu yang menghalangi suplai darah ke bagian otak atau ketika pembuluh darah di otak pecah. Dalam kedua kasus tersebut, bagian otak menjadi rusak atau mati. Stroke dapat menyebabkan kerusakan otak yang bertahan lama, kecacatan jangka panjang, atau bahkan kematian.
Itulah beberapa alasan kenapa hipertensi bisa menyebabkan kerusakan otak pada usia tua. Kabar baiknya, banyak hal yang bisa dilakukan untuk mencegah hipertensi. Mulai dari menjaga pola makan yang sehat, olahraga teratur, mengelola stres, dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Yuk, ubah pola hidup kita menjadi lebih sehat!