usdermatologypartners.com
Melemahnya sistem imun akibat penuaan saja sudah cukup untuk meningkatkan risiko terkena infeksi COVID-19, apalagi bila pasien memiliki komorbid, mengingat penyakit penyerta juga akan menurunkan sistem imun menuju titik terendah.
Komorbid didefinisikan sebagai adanya dua atau lebih kondisi yang terjadi pada seseorang, baik di saat yang sama atau secara berurutan (satu kondisi yang terjadi tepat setelah yang lain). Pada banyak kasus, komorbid adalah kondisi jangka panjang (kronis). Contoh komorbid adalah diabetes, penyakit ginjal, kanker, dan masih banyak lagi.
Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.EPid, menjelaskan bahwa lansia berusia 60 tahun ke atas, pemberian vaksinasi lansia diberikan dua dosis diikuti dengan beberapa ketentuan.
Ada prosedur spesifik dan berbeda untuk vaksinasi lansia. Selain interval penyuntikan 28 hari, suhu tubuh juga harus di bawah 37,5 derajat Celcius, dan tekanan darah tak boleh lebih dari dari 180/110 mmHg.
Yang berbeda adalah yang berhubungan dengan kondisi fisik, nantinya akan ada tambahan wawancara medis saat skrining sebelum penyuntikan pada lansia sebagai bentuk dari kehati-hatian.
Pertanyaan yang akan diajukan kepada lansia calon penerima vaksinasi antara lain:
- Apakah mengalami kesulitan untuk naik 10 anak tangga?
- Apakah sering merasa kelelahan?
- Apakah memiliki paling sedikit 5 dari 11 penyakit (hipertensi, diabetes, kanker, penyakit paru kronis, serangan jantung, gagal jantung kongestif, nyeri dada, asma, nyeri sendi, stroke dan penyakit ginjal)?
- Apakah mengalami kesulitan berjalan kira-kira 100-200 meter?
- Apakah mengalami penurunan berat badan yang signifikan dalam setahun terakhir?
Apabila tiga dari lima pertanyaan di atas dijawab "iya" oleh calon penerima vaksinasi lansia, maka vaksin tidak dapat diberikan. Pertanyaan-pertanyaan di atas harus dijawab jujur agar efek vaksin yang nantinya diberikan akan maksimal dan memperkecil risiko Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang serius.
Lansia dengan hipertensi tetap bisa menerima vaksin bila tekanan darahnya tidak lebih dari 180/110 mmHg. Bila komorbidnya adalah diabetes, vaksin bisa diberikan sepanjang tidak ada kondisi sakit lainnya.
Bahkan, pasien kanker dan penyakit autoimun memungkinkan untuk mendapatkan vaksinasi COVID-19 setelah mendapat persetujuan dari dokter yang merawatnya.