ilustrasi daging kambing (vecteezy.com/mamstock)
Mengurangi makan daging cenderung membuat seseorang makan lebih banyak buah-buahan, sayuran, biji-bijian, polong-polongan, dan makanan nabati lainnya. Jenis makanan tersebut cenderung tinggi serat makanan. Serat memberi makan bakteri menguntungkan di usus yang menghasilkan senyawa dengan peran antiinflamasi dan pendukung kekebalan tubuh. Bakteri usus juga dapat berperan dalam mencegah pertumbuhan sel kanker tertentu, memperbaiki komposisi tubuh, dan melindungi kita dari diabetes tipe 2.
Protein nabati dan senyawa bermanfaat yang disebut polifenol yang ditemukan dalam makanan nabati juga dapat membantu menjaga kesehatan usus (Medicina, 2020).
Di sisi lain, beberapa penelitian menunjukkan bahwa lemak dan protein dari sumber hewani dapat mendorong pertumbuhan bakteri usus kurang sehat lainnya yang secara negatif memengaruhi metabolisme dan berperan dalam penyakit jantung.
Secara keseluruhan, makan makanan yang mencakup banyak makanan nabati dan membatasi daging dapat memelihara bakteri yang meningkatkan kesehatan. Namun, mikrobioma usus itu rumit. Diperlukan lebih banyak penelitian tentang topik ini untuk memahami sepenuhnya peran protein hewani dalam kesehatan usus.
Ternyata banyak ya risiko kesehatan dari daging merah. Mengurangi dan membatasi konsumsinya dapat bermanfaat besar bagi kesehatan. Memperbanyak pangan nabati bisa membantu manajemen berat badan, melindungi dari penyakit jantung dan kanker tertentu, serta mendukung usus yang sehat.
Kalau kamu ingin mengurangi makan daging merah demi kesehatan dan bingung untuk memulainya, coba tips ini:
- Makan lebih sedikit daging dari porsi yang biasa kamu makan.
- Ganti daging merah dengan daging yang lebih sehat, misalnya dada ayam atau ikan.
- Kurangi makan daging merah dan perbanyak pangan nabati seperti kacang-kacangan, polong-polongan, buah-buahan, dan sayuran.