Studi: Menurunkan Berat Badan Kurangi Risiko Osteoartritis Lutut

Menurunkan berat badan berarti memelihara lutut

Saat menapaki usia senja, osteoartritis menjadi momok. Osteoartritis adalah bentuk artritis paling umum yang melanda berbagai macam sendi, dari lengan hingga lutut.

Kali ini, mari bicara mengenai osteoartritis lutut. Osteoartritis terjadi saat bantalan tulang rawan mengalami keausan, sehingga tulang bergesekan satu sama lain. Dilansir Cleveland Clinic, beberapa gejala osteoartritis lutut yang paling umum adalah:

  • Rasa kaku di lutut (terutama saat bangun tidur atau setelah lama duduk).
  • Lutut terlihat bengkak dan empuk saat disentuh.
  • Terdengar suara gemertak saat lutut digerakkan.
  • Lutut terasa terkunci (tak bisa digerakkan).

Bukan cuma mobilitas, jika osteoartritis (dalam kasus ini, lutut) tidak dicegah, maka bisa menyebabkan disabilitas. Sementara usia, gender, dan riwayat keluarga tak bisa diubah, gaya hidup sehat bisa memperkecil risikonya, salah satunya adalah dengan menjaga berat badan.

Menurut studi, menurunkan berat badan bisa mencegah osteoartritis lutut. Berikut ini pemaparannya.

1. Libatkan ribuan partisipan

Studi: Menurunkan Berat Badan Kurangi Risiko Osteoartritis Lututilustrasi osteoartritis lutut (pixabay.com/WolfBlur)

Apakah indeks massa tubuh (IMT) berhubungan dengan insiden dan keparahan osteoartritis lutut? Untuk mengetahui hal tersebut, sebuah penelitian dilakukan di Australia oleh para peneliti dari Univerity of New South Wales (UNSW) dan University of Western Australia.

Dengan pendekatan radiologi, para peneliti memindai lutut hampir 10.000 partisipan yang tergabung dalam tiga studi di Amerika Serikat (Osteoarthritis Initiative/OI dan Multicenter Osteoarthritis Study/MOST) dan Belanda (Cohort Heup En Cohort Knie/CHECK).

Berdasarkan hasil pemindaian tersebut, para peneliti membagi para partisipan—berusia rata-rata sekitar 60 tahun dan 60 persen adalah perempuan—menjadi dua kelompok:

  • Kelompok sehat: 5.774 partisipan dengan jumlah lutut 9.683.
  • Kelompok osteoartritis lutut: 3.988 partisipan dengan jumlah lutut 6.075.

Sebagai catatan, kedua kelompok memiliki keparahan obesitas (IMT lebih dari 30) berbeda. Dalam kelompok sehat, hanya sepertiga populasi yang mengalami obesitas; dalam kelompok osteoartritis lutut, hampir setengah populasi mengalami obesitas.

Baca Juga: 13 Mindset Negatif Ini Bikin Makin Susah Turunkan Berat Badan

2. Hasil: Menurunkan berat badan berarti memelihara lutut

Untuk meneliti perubahan lutut di kalangan partisipan, para peneliti menghabiskan waktu 4–5 tahun. Hasilnya, para peneliti mengonfirmasi bahwa perubahan IMT memang bisa memengaruhi perubahan struktur lutut akibat osteoartritis, terutama sendi dalam.

Dalam kelompok sehat, IMT terlihat turun lebih dari 1 unit pada 1.101 pasien dan bertambah lebih dari 1 unit pada 1.611 partisipan. Lalu, dalam kelompok osteoartritis lutut, IMT turun lebih dari 1 unit pada 798 partisipan, dan bertambah lebih dari 1 unit pada 1.008 partisipan.

"Kami menemukan bahwa makin banyak berat badan turun, makin bermanfaat untuk mencegah atau memperlambat degradasi sendi lutut saat osteoartritis," kata peneliti senior dari University of Western Australia, Amanda Sainsbury, PhD.

3. Makin rendah IMT, makin berkurang risiko

Dalam studi bertajuk "Decrease in body mass index is associated with reduced incidence and progression of the structural defects of knee osteoarthritis" ini, para peneliti mencatat bahwa makan banyak unit IMT turun, makin turun pula risiko osteoartritis.

Partisipan yang menurunkan IMT 1 unit saja menurunkan risiko kerusakan struktur lutut akibat osteoartritis hampir 5 persen. Lalu, jika IMT turun hingga 5 unit (dari kelebihan berat badan jadi berat badan normal), maka risiko tersebut juga ikut turun hingga lebih 21 persen.

Studi: Menurunkan Berat Badan Kurangi Risiko Osteoartritis Lututilustrasi timbangan berat badan dan rasa malu (freepik.com/drobotdean)

Sulit untuk menghitungnya? Amanda mencontohkan orang yang memiliki berat 100 kg dan menurunkan 10 kg diuntungkan dua kali lipat terhindar dari osteoartritis lutut, dibanding mereka yang memiliki 100 kg namun hanya menurunkan 5 kg.

Mengenai hasilnya, pemimpin studi dari UNSW, Zübeyir Salis, BEng, mengatakan bahwa hasil penelitiannya sesuai dengan temuan lampau. Menurunkan berat badan memang mengurangi insiden gejala osteoartritis, seperti rasa sakit dan gangguan fungsi tubuh.

"Penurunan berat badan adalah strategi yang berpotensi memperlambat hingga mencegah degenerasi sendi lutut akibat osteoartritis," kata Zübeyir.

Jadi, berdasarkan penelitian tersebut, tidak ada kata terlambat untuk menurunkan berat badan. Mulai dari kapan? Tentu saja, mulai dari sekarang!

Baca Juga: Kenapa Makin Usia Bertambah Makin Sulit Menurunkan Berat Badan?

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya