Mengenal Apgar Score, Tes untuk Menilai Kondisi Bayi yang Baru Lahir

Penting untuk menentukan apakah bayi dalam kondisi baik

Persalinan adalah proses menegangkan baik untuk sang ibu yang tengah berjuang maupun pasangan. Ketika mendengar bayi yang baru dilahirkan, itu adalah kebahagiaan terbesar pasangan suami istri.

Kondisi bayi yang lahir tentu perlu dipantau dan dievaluasi. Salah satunya adalah dengan Apgar score atau skor Apgar. Penilaian apakah ini? Yuk, simak pembahasannya di bawah ini. 

1. Definisi dan sejarah skor Apgar

Skor Apgar atau nilai Apgar adalah sistem penilaian oleh dokter dan bidan untuk menilai kesehatan dan kebugaran bayi yang baru lahir

Tes ini dikembangkan pada tahun 1952 oleh dr. Virgina Apgar, MD, (1909–1974), awalnya untuk menghitung efek anastesi obstetri pada bayi.

Dilakukan 1–5 menit pertama setelah persalinan, tenaga medis profesional menggunakan skor Apgar untuk mengukur kondisi bayi secara keseluruhan dengan cepat. Tes ini dapat menentukan apakah bayi perlu bisa beradaptasi dengan lingkungan atau akan memerlukan bantuan khusus.

2. Sistem penilaian tes nilai Apgar

Mengenal Apgar Score, Tes untuk Menilai Kondisi Bayi yang Baru Lahirilustrasi ibu dan bayi yang baru lahir (unsplash.com/Gabriel Tovar)

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, tes nilai Apgar biasanya dilakukan 1–5 menit pertama setelah persalinan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kondisi jantung dan pernapasan bayi yang baru dilahirkan.

Saat dokter dan bidan mengumumkan skor Apgar di ruang persalinan, biasanya ibu (bersama ayah) akan ikut mendengar hasilnya. Tes nilai Apgar menguji lima kriteria kesehatan pada bayi, yaitu:

Activity (aktivitas atau bentuk otot)

  • 0 poin: Lemas hingga tak ada pergerakan.
  • 1 poin: Pergerakan lemah dan tidak aktif.
  • 2 poin: Gerakan aktif.

Pulse (denyut nadi atau detak jantung)

  • 0 poin: Tidak terdeteksi denyut nadi atau detak jantung.
  • 1 poin: Kurang dari 100 denyut per menit.
  • 2 poin: Lebih dari 100 denyut per menit.

Grimace (respons terhadap rangsangan)

  • 0 poin: Tidak ada respons pada rangsangan.
  • 1 poin: Gerakan wajah, biasanya meringis, terhadap rangsangan.
  • 2 poin: Batuk atau bersin, tangis, dan penarikan kaki terhadap rangsangan.

Appearance (penampilan atau warna kulit)

  • 0 poin: Biru, abu-abu kebiruan, atau pucat seluruhnya.
  • 1 poin: Kulit tubuh berwarna merah muda, tetapi kaki dan tangan berwarna kebiruan
  • 2 poin: Kulit berwarna merah muda seluruhnya

Respiration (pernapasan)

  • 0 poin: Tidak ada aktivitas pernapasan.
  • 1 poin: Tangisan tidak teratur dan aktivitas pernapasan lemah.
  • 2 poin: Tangisan yang keras dan aktivitas pernapasan aktif.
  •  

Poin-poin tersebut kemudian diakumulasi dan totalnya menunjukkan kondisi sang bayi yang baru lahir. Skala skor Apgar berkisar dari 1–10.

Baca Juga: Cegah Kematian Ibu dan Bayi dengan Perawatan Pascapersalinan

3. Tafsiran tes skor Apgar

Makin tinggi hasil skor Apgar, makin bugar dan sehat kondisi bayi. Ketahui standar penilaian skor Apgar berikut:

  • 7–10 poin: Normal dan bayi dalam kondisi sehat.
  • 4–6 poin: Bayi menunjukkan sedikit abnormalitas.
  • 0–3 poin: Keadaan darurat dan bayi butuh bantuan resusitasi segera.

Skor Apgar jarang menunjukkan hasil 10, karena biasanya bayi akan kehilangan satu poin di segi "penampilan" dengan tangan dan kaki kebiruan. 

Skor yang rendah tidak selalu berarti bayi dalam kondisi bahaya, hanya saja mereka butuh bantuan medis segera. Malah, tak jarang bayi yang skor Apgar-nya di bawah rata-rata bisa sehat setelahnya.

4. Bagaimana jika tes Apgar Score hasilnya rendah?

Mengenal Apgar Score, Tes untuk Menilai Kondisi Bayi yang Baru Lahirilustrasi bayi (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

Ada alasan mengapa skor Apgar dilakukan dua kali, yaitu pada 1 menit dan 5 menit pertama. Ini karena normalnya, pada 1 menit pertama, skor Apgar akan menunjukkan hasil di bawah rata-rata, sehingga tenaga medis akan memberi perawatan yang dibutuhkan.

Biasanya, skor Apgar score rendah akan terlihat pada:

  • Bayi prematur.
  • Bayi yang lahir melalui operasi caesar.
  • Bayi yang mengalami persalinan rumit.
  • Bayi yang terlahir dengan risiko tinggi.
  • Terdapat cairan pada saluran pernapasan bayi.

Idealnya, pada 5 menit, keadaan bayi akan membaik. Akan tetapi, jika skor Apgar tetap rendah, maka bayi akan diberikan bantuan medis dan tes akan dilakukan dalam 10, 15, dan 20 menit. Tidak jarang, dokter, bidan, dan perawat akan memindahkan ibu dan bayi ke neonatal intensive care unit (NICU) untuk penanganan lebih lanjut.

Jika hasil skor Apgar tetap di bawah rata-rata, biasanya tim medis akan menginformasikan kemungkinan terburuk. Biasanya, pada skor 0–3 poin yang konsisten, bahkan setelah 20 menit, bisa diartikan adanya kecacatan otak hingga kematian bayi.

5. Combined-Apgar score, perbaikan Apgar score yang terlalu subjektif

Meskipun sudah dipakai hingga beberapa dekade, menurut penelitian di Jerman dalam jurnal The Lancet tahun 2015, banyak dokter, bidan, dan ahli obstetri yang tidak bertumpu pada skor Apgar. Bahkan, dr. Apgar sendiri menyatakan untuk tidak menggunakan hasil tesnya sebagai prediksi kesehatan bayi di masa depan.

Menganggap skor Apgar tidak sempurna, para dokter kemudian memodifikasi sistem penilaian dan menghasilkan Combined-Apgar score. Perbedaannya adalah, Combined-Apgar score tidak hanya menilai lima kriteria kesehatan bayi, melainkan juga poin dari intervensi medis yang diterima bayi.

Berbeda dengan skor Apgar dengan skor maksimum 10, Combined-Apgar score memiliki 17 poin maksimum. Jika bayi mendapatkan 17 poin, maka bayi tersebut dalam keadaan sehat dan tidak butuh bantuan medis. Namun, jika mencetak angka 0 poin, maka bayi sudah tidak dapat merespons bantuan medis.

6. Perlukah ibu dan ayah takut pada Apgar Score?

Mengenal Apgar Score, Tes untuk Menilai Kondisi Bayi yang Baru Lahirilustrasi bayi baru lahir (unsplash.com/Hu Chen)

Sejak ditemukan pada tahun 1952, tes skor Apgar dipakai oleh tenaga medis dan obstetri profesional untuk memantau kondisi bayi yang baru lahir, dan menentukan apakah bayi memerlukan bantuan medis secepatnya.

Meskipun begitu, tes ini memiliki beberapa kekurangan. Sejatinya, tes skor Apgar tidak menentukan kesehatan bayi dalam jangka panjang, apalagi kecerdasan, watak, dan tingkah laku bayi. Kemudian, skor Apgar dianggap terlalu "subjektif", tergantung dari pemberian poin sang penilai, jadi dapat berbeda-beda hasilnya.

Jika skor Apgar rendah, jangan langsung panik. Selain menunggu kabar dari tim medis, mayoritas kasus bayi dengan skor Apgar rendah tumbuh sehat di kemudian hari.

Baca Juga: Plus Minus Metode Water Birth bagi Ibu & Bayi, Banyak yang Salah Duga

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya