Diabetes saat Hamil, Apakah Masih Bisa Lahiran Normal?

Ada beberapa risiko kalau tetap dipaksakan

Diabetes menjadi penyakit yang cukup membuat banyak orang takut. Masalahnya, penyakit ini tidak bisa disembuhkan, bahkan bisa memburuk dari waktu ke waktu. Meski demikian, pengobatan bisa mengendalikan kondisi agar gula darah tidak melonjak.

Diabetes disebabkan karena ketidakmampuan pankreas untuk menghasilkan insulin untuk mengontrol gula dalam darah. Namun, penyebab ketidakmampuan tersebut masih belum diketahui. Inilah yang membuat semua orang agak waswas karena bisa terjadi kapan saja, bahkan saat hamil. Di dalam dunia medis, diabetes saat hamil disebut sebagai diabetes gestasional

Diabetes gestasional dapat menimbulkan efek samping bagi ibu hamil dan calon buah hati. Bahkan, dikhawatirkan diabetes saat hamil membuat perempuan tidak bisa melahirkan normal. Benarkah begitu?

1. Kenapa perempuan hamil bisa mengalami diabetes?

Diabetes saat Hamil, Apakah Masih Bisa Lahiran Normal?ilustrasi ibu hamil (pexels.com/Matilda Wormwood)

Seperti pada kasus diabetes tipe lainnya, diabetes gestasional terjadi karena pankreas tidak bisa memproduksi insulin yang cukup. Akibatnya, gula darah meningkat drastis. Biasanya, ibu hamil akan mengalami resistansi insulin ketika memasuki trimester ketiga.

Ketika hamil, perempuan akan mengalami perubahan hormon yang bisa menyebabkan kenaikan berat badan. Dilansir Centers for Disease Control and Prevention, perubahan itulah yang membuat sel tubuh menggunakan insulin dengan tidak efektif.

Insulin berfungsi untuk membantu gula darah masuk ke sel tubuh dan digunakannya sebagai energi. Namun, karena terjadi resistansi, sel tidak bisa menyerap gula secara efektif. Akibatnya, seseorang bisa merasa lemas meskipun sudah makan.

2. Gejala dan komplikasi

Diabetes saat Hamil, Apakah Masih Bisa Lahiran Normal?ilustrasi melahirkan dengan operasi caesar (pexels.com/Jonathan Borba)

Ibu hamil yang mengalami diabetes biasanya tidak merasakan gejala apa pun. Malahan, umumnya baru ketahuan setelah melakukan tes atau skrining. Akan tetapi, ada juga beberapa kasus yang mengalami gejala seperti diabetes tipe 2, seperti cepat haus, sering buang air kecil, mulut terasa kering, hingga mudah lelah.

Sayangnya, gejala-gejala tersebut merupakan hal yang wajar ketika hamil. Untuk itu, berkonsultasilah dengan dokter untuk memastikannya dan tidak mendiagnosis diri sendiri. Apabila kamu memiliki beberapa faktor risikonya, dokter akan menyarankan untuk melakukan tes glukosa saat akhir trimester pertama dan saat usia 24–48 usia kehamilan.

Diabetes gestasional bisa menimbulkan efek samping bagi ibu maupun anak. Bagi janin, dampaknya bisa menyebabkan ukuran bayi lebih besar dari ukuran normal, lahir prematur, gangguan pada pernapasan, gula darah bayi rendah, hingga meninggal (keguguran). Sementera itu, bagi ibu hamil, ini bisa meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2 di kemudian hari dan preeklamsia.

Baca Juga: Diabetes Gestasional: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

3. Perawatan saat hamil

Diabetes saat Hamil, Apakah Masih Bisa Lahiran Normal?ilustrasi ibu hamil olahraga (freepik.com/Standert)

Untuk menjaga kondisi ibu hamil dan janin tetap sehat, kamu dianjurkan untuk menerapkan pola hidup sehat. Misalnya dengan rutin olahraga dan menjaga pola makan. Pola makan harus memenuhi kebutuhan nutrisi selama hamil dan menjaga kadar gula darah normal pada perempuan dengan diabetes gestasional. Dokter umumnya tidak membolehkan penurunan berat badan pada kondisi ini karena bisa memengaruhi kehamilan.

Bergerak aktif juga tetap diperlukan saat hamil. Tentunya dalam batasan yang wajar dan tidak membuat ibu hamil kelelahan. Olahraga rutin intensitas sedang, seperti jalan cepat, bisa membantu menurunkan gula darah. Selain itu, insulin juga bisa bekerja secara efektif. Untuk memastikan keamanan, konsultasikan dulu dengan dokter mengenai aktivitas fisik yang tepat.

Kalau dua cara tersebut tidak berdampak apa pun, dengan terpaksa kamu harus mengonsumsi beberapa obat. Tujuannya adalah agar gula darah dalam tubuh turun, entah itu berupa obat yang diminum atau suntik insulin. Bahkan, selama dan setelah hamil, kamu tetap perlu melakukan pemeriksaan rutin untuk mengetahui ada atau tidaknya potensi gangguan kesehatan.

4. Diabetes saat hamil, apakah masih bisa lahiran normal?

Diabetes saat Hamil, Apakah Masih Bisa Lahiran Normal?ilustrasi dokter memegang bayi baru lahir (pexels.com/Vidal Balielo Jr.)

Sebenarnya, perempuan dengan gestasional bisa saja melahirkan normal. Namun, ini juga tergantung kondisi ibu hamil dan janin. Apabila gula darah ibu dan berat badan janin normal, umumnya bisa melakukan persalinan pervaginam. Untuk itu, berkonsultasi dan mintalah saran dokter.

Dalam kebanyakan kasus, ibu hamil dengan diabetes tidak disarankan untuk melahirkan pervaginam. Dokter biasanya lebih memilih metode induksi atau operasi caesar. Diabetes gestasional bisa menyebabkan preeklamsia yang menyebabkan ibu hamil punya tekanan darah tinggi. Jadi, apabila dipaksakan malah bisa berisiko memperburuk keadaanmu dan bayi.

Selain itu, bayi dalam kandungan juga bisa mengalami distosia bahu yang menyebabkan bahunya terhimpit di belakang tulang panggul. Ini biasanya terjadi pada perempuan dengan diabetes gestasional yang tidak terkontrol. Akibatnya, bayi tumbuh besar karena gula darah ibu tinggi. Apabila memaksakan persalinan pervaginam, ini bisa membuat ibu hamil mengalami robekan yang lebih besar di bagian vagina, kehilangan banyak darah, dan kerusakan pada tulang ekor.

Kabar baiknya, diabetes gestasional bisa dicegah dari sebelum kehamilan. Upayakanlah untuk menerapkan pola hidup sehat dan menurunkan berat badan jika berlebihan. Ketika hamil pun, penting untuk mengontrol gula darah agar tetap dalam batas normal. Untuk metode melahirkan terbaik pada ibu hamil yang mengalami diabetes, bicarakan secara mendetail dengan dokter yang merawat.

Baca Juga: Diet Tepat untuk Ibu Hamil yang Menderita Diabetes Gestasional

alifiah larasati Photo Verified Writer alifiah larasati

just a girl who loves comtemplation

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia R F
  • Delvia Y Oktaviani

Berita Terkini Lainnya