ilustrasi obat (unsplash.com/stephen foster)
Beritahu dokter apabila kamu pernah mengalami reaksi alergi obat jenis apapun, termasuk alprazolam dan bahan lain yang terkandung dalam obat ini. Ini penting guna menghindari munculnya reaksi alergi.
Sampaikan pada dokter terkait obat resep dan non resep yang sedang kamu konsumsi. Termasuk bila mendapatkan obat herbal dan vitamin. Hal ini untuk menghindari terjadinya interaksi obat yang dapat mengubah kegunaan dan meningkatkan efek samping.
Alprazolam tidak direkomendasikan pada seseorang yang menderita glaukoma atau peningkatan tekanan di mata yang dapat menyebabkan kehilangan penglihatan. Dokter mungkin mengganti resep dengan obat lain.
Komunikasikan pada dokter jika kamu pernah atau pernah mengalami kejang atau penyakit paru-paru, ginjal, atau hati. Diskusikan pada dokter terkait konsumsi obat agar tidak saling mengganggu pengobatan.
Obat ini akan menambah efek alkohol dan depresan SSP lainnya (obat yang memperlambat sistem saraf, seperti antihistamin atau obat demam). Alprazolam juga memberikan efek mengantuk, pusing, atau kurang waspada dari biasanya. Hindari mengonsumsi dua obat bersamaan dan melakukan aktivitas yang membutuhkan fokus setelah minum obat.
Obat ini mungkin membentuk kebiasaan dan dapat menyebabkan kecanduan. Jangan mengubah dosis atau berhenti minum obat ini tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Penghentian pengobatan harus dilakukan secara bertahap guna menghindari reaksi ketergantungan.
Alprazolam dapat membahayakan janin karena menyebabkan sindrom penarikan neonatal pada bayi Anda yang baru lahir. Pun dapat mempengaruhi ASI pada ibu menyusui. Sampaikan pada dokter apabila kamu mengalami kehamilan atau sedang menyusui saat akan mendapat pengobatan alprazolam.