Alprazolam: Manfaat, Peringatan, Interaksi, Dosis, dan Efek Samping

Obat ini juga dikenal dengan nama Xanax

Alprazolam adalah obat yang diberikan guna mengatasi gangguan kecemasan dan panik. Obat yang juga disebut Xanax ini menciptakan efek menenangkan guna meredakan serangan panik dan cemas.

Alprazolam hadir sebagai tablet, tablet extended-release, tablet disintegrasi oral (tablet yang larut dengan cepat di mulut), dan larutan (cair) untuk diminum. Dapat menyebabkan kecanduan fisik, obat ini hanya boleh diberikan oleh dokter dengan masa pengobatan tertentu.

1. Manfaat

Alprazolam bekerja di sistem saraf pusat pada reseptor spesifik di otak. Termasuk kategori obat benzodiazepine yakni kelompok obat yang disebut depresan sistem saraf pusat (SSP) atau obat yang memperlambat sistem saraf. Ini berguna untuk meningkatkan aktivitas gamma-aminobutyric acid (GABA) dan menghasilkan hasil yang membantu. 

Alprazolam diberikan untuk mengobati gejala panik dan kecemasan yang terkait dengan gangguan panik. Kondisi ini berbeda dengan stres harian. Umumnya, kecemasan yang disebabkan oleh stres dalam kehidupan sehari-hari tidak perlu diobati dengan Xanax. 

Dilansir Verywellhealth , gangguan kecemasan akibat ciptaan yang berlebihan tidak realistis tentang keadaan hidup lebih dari enam bulan. Adapun gangguan panik merupakan periode singkat ketakutan dan intens yang tidak terduga. Mungkin gejalanya seperti jantung berdebar, gemetar, dan sebagainya.

Alprazolam juga sering digunakan untuk mengobati depresi, ketakutan akan ruang terbuka (agorafobia), dan sindrom pramenstruasi. Seluruhnya bisa mendapatkan pengobatan sesuai diagnosa dokter. 

Baca Juga: Gangguan Kecemasan Umum: Penyebab, Gejala, Komplikasi, Pengobatan

2. Interaksi

Alprazolam: Manfaat, Peringatan, Interaksi, Dosis, dan Efek Sampingilustrasi obat (unsplash.com/stephen foster)

Beritahu dokter apabila kamu pernah mengalami reaksi alergi obat jenis apapun, termasuk alprazolam dan bahan lain yang terkandung dalam obat ini. Ini penting guna menghindari munculnya reaksi alergi. 

Sampaikan pada dokter terkait obat resep dan non resep yang sedang kamu konsumsi. Termasuk bila mendapatkan obat herbal dan vitamin. Hal ini untuk menghindari terjadinya interaksi obat yang dapat mengubah kegunaan dan meningkatkan efek samping. 

Alprazolam tidak direkomendasikan pada seseorang yang menderita glaukoma atau peningkatan tekanan di mata yang dapat menyebabkan kehilangan penglihatan. Dokter mungkin mengganti resep dengan obat lain. 

Komunikasikan pada dokter jika kamu pernah atau pernah mengalami kejang atau penyakit paru-paru, ginjal, atau hati. Diskusikan pada dokter terkait konsumsi obat agar tidak saling mengganggu pengobatan.

Obat ini akan menambah efek alkohol dan depresan SSP lainnya (obat yang memperlambat sistem saraf, seperti antihistamin atau obat demam). Alprazolam juga memberikan efek mengantuk, pusing, atau kurang waspada dari biasanya. Hindari mengonsumsi dua obat bersamaan dan melakukan aktivitas yang membutuhkan fokus setelah minum obat. 

Obat ini mungkin membentuk kebiasaan dan dapat menyebabkan kecanduan. Jangan mengubah dosis atau berhenti minum obat ini tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Penghentian pengobatan harus dilakukan secara bertahap guna menghindari reaksi ketergantungan. 

Alprazolam dapat membahayakan janin karena menyebabkan sindrom penarikan neonatal pada bayi Anda yang baru lahir. Pun dapat mempengaruhi ASI pada ibu menyusui. Sampaikan pada dokter apabila kamu mengalami kehamilan atau sedang menyusui saat akan mendapat pengobatan alprazolam.

3. Peringatan

Alprazolam: Manfaat, Peringatan, Interaksi, Dosis, dan Efek Sampingilustrasi interaksi obat (unsplash.com/diana polekhina)

Obat-obatan tertentu dapat berinteraksi dengan alprazolam bila digunakan bersama-sama. Obat ini dapat menyebabkan efek berbahaya, meningkatkan risiko efek samping, atau mengurangi efektivitas pengobatan.

  • Itrakonazol atau ketokonazol: Bila digunakan bersamaan, obat antijamur ini dapat menyebabkan meningkatnya kadar alprazolam dengan menurunkan metabolisme obat.
  • Opioid, seperti oxycodone atau hydrocodone. Mengambil alprazolam dengan opioid meningkatkan risiko depresi pernapasan, koma, dan bahkan kematian.

Hindari mengonsumsi jeruk bali atau jus dari jeruk bali saat mendapatkan obat. Konsumsi jeruk bali dapat menurunkan efektivitas obat. 

4. Dosis

Pemberian alprazolam atau Xanax akan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan. Jumlah obat, waktu pemberian, lama pengobatan yang tertera di bawah mungkin berbeda dengan yang kamu dapat. Hindari mengubah dosis selain yang diberikan dokter. 

Dilansir Mayoclinic, dosis umum pemberian alprazolam yakni:

Kondisi: gangguan kecemasan 

  • Dewasa: dosis awal 0,25 hingga 0,5 miligram (mg) 3 kali sehari. Dokter dapat meningkatkan takaran sesuai kebutuhan dengan dosis maksimal 4 mg perhari. 
  • Orang dewasa yang lebih tua: dosis awal 0,25 mg diminum 2 atau 3 kali sehari. Peningkatan dosis mungkin terjadi sesuai rekomendasi dokter

Kondisi: gangguan panik

Bentuk obat tablet extended-release.

  • Dewasa: dosis awal 0,5 hingga 1 miligram (mg) diminum di pagi hari sekali sehari. Dokter dapat meningkatkan takaran sesuai kebutuhan dengan dosis maksimal 10 mg perhari. 
  • Orang dewasa yang lebih tua: dosis awal 0,5 mg diminum di pagi hari sekali sehari. Dokter dapat meningkatkan dosis sesuai kebutuhan.

Bentuk obat larutan, tablet, atau tablet disintegrasi oral

  • Dewasa: dosis awal 0,5 miligram (mg) 3 kali sehari. Dokter dapat meningkatkan takaran sesuai kebutuhan dengan dosis maksimal 10 mg per hari.
  • Orang dewasa yang lebih tua: dosis awal 0,25 mg 2 atau 3 kali sehari. Dokter dapat meningkatkan dosis sesuai kebutuhan.

Aturan minum obat alprazolam:

  • Telan tablet extended-release atau tablet utuh dengan segelas penuh air. Tidak dianjurkan untuk menghaluskan, menghancurkan, atau mengunyahnya.
  • Jika kamu mendapatkan tablet, pastikan tangan kering dalam kondisi kering sebelum memegang tablet. Tempatkan tablet segera di atas lidah dan jangan buka kemasan jika belum siap meminumnya. 
  • Apabila kamu mendapatkan alprazolam bentuk cairan oral, gunakan sendok takar dengan keterangan ukuran; jarum suntik oral; atau cangkir obat. Ini penting agar tidak kelebihan dosis dan menimbulkan potensi efek samping.

5. Efek samping

Alprazolam: Manfaat, Peringatan, Interaksi, Dosis, dan Efek Sampingilustrasi mengantuk (pexels.com/ron lach)

Alprazolam dapat menyebabkan ketergantungan fisik. Kondisi ini ditandai dengan adanya gejala fisik yang tidak menyenangkan ketika obat tiba-tiba dihentikan atau diminum dalam dosis yang lebih kecil. Ini mungkin terjadi terutama jika kamu meminumnya selama beberapa hari hingga beberapa minggu. 

Alprazolam dapat meningkatkan risiko masalah pernapasan yang serius atau mengancam jiwa. Gejala penurunan kesadaran atau koma jika digunakan bersama dengan obat-obatan tertentu. Dilansir Medlineplus, segera dapatkan bantuan dokter apabila mengalami:

  • Pusing yang tidak biasa
  • Kepala terasa ringan 
  • Kantuk yang ekstrem
  • Pernapasan yang lambat atau sulit bahkan tidak responsif

Indikasi di atas bisa menunjukkan tubuh mengalami overdosis alprazolam. Segera hubungi medis untuk mendapatkan penanganan segera. 

Selain itu, efek samping umum juga mungkin terjadi seperti:

  • Kantuk
  • Pusing
  • Hilangnya nafsu makan
  • Menjadi lupa
  • Penurunan atau peningkatan gairah seksual
  • Insomnia

Gejala di atas dapat terjadi yang biasanya tidak memerlukan perhatian medis. Efek samping ini dapat hilang selama perawatan karena tubuh menyesuaikan diri dengan obat. Namun jika terasa mengganggu, kamu bisa mengonsultasikannya pada dokter.

Alprazolam adalah obat yang aman dan efektif. Tentu kondisi tersebut berlaku apabila digunakan dengan benar sesuai rekomendasi dokter. Jadi pastikan mendapatkan alprazolam secara rutin dan hindari menghentikan obat secara tiba-tiba.

Baca Juga: Rasa Cemas vs Gangguan Kecemasan, Apa Bedanya?

Topik:

  • Laili Zain
  • Langgeng Irma Salugiasih
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya