ilustrasi obat-obatan (pexels.com/polina tankilevits)
Karena efek samping ketagihan yang dapat timbul, pengobatan amfetamin hanya boleh dilakukan berdasar pada resep dan rekomendasi dokter. Beritahu dokter apabila kamu memiliki alergi obat amfetamin dan jenis serupa. Pun sampaikan jika kamu pernah mengalami reaksi alergi setelah mengonsumsi obat apa pun.
Sampaikan pada dokter jika kamu sedang atau pernah mengonsumsi obat-obatan berikut: monoamine oxidase (MAO), inhibitors termasuk isocarboxazid, linezolid, methylene blue, phenelzine, selegilin, dan tranylcypromine. Kamu harus memberi jarak pengobatan setidaknya 14 hari sebelum atau sesudah mendapatkan amfetamin.
Beri tahu dokter apabila sedang atau pernah menderita hipertiroidisme (terlalu banyak hormon tiroid dalam tubuh). Juga jika sering mengalami perasaan cemas, tegang, atau agitasi yang kuat. Dokter mungkin akan memberi tahu untuk tidak mengonsumsi amfetamin.
Amfetamin bisa berdampak buruk bagi pasien dengan riwayat kesehatan jantung. Maka dari itu, beri tahu dokter apabila mengalami detak jantung tidak teratur, serangan jantung atau kelainan lain. Termasuk arteriosklerosis (pengerasan pembuluh darah), penyakit arteri koroner (penyempitan pembuluh darah), hipertensi, kardiomiopati (penebalan otot jantung).
Beritahu dokter apabila pernah mengalami kejang, elektroensefalogram abnormal, atau penyakit ginjal. Pun sampaikan apabila kamu atau keluarga memiliki riwayat medis depresi, gangguan bipolar, mania, psikosis, tics verbal maupun motorik, sindrom Tourette, atau pernah berpikir hingga melakukan percobaan bunuh diri.
Penggunaan amfetamin bagi ibu hamil harus menilai besar manfaat daripada efek samping. Dilansir WebMD, bayi dengan ibu mengonsumsi amfetamin mungkin menyebabkan kelahiran prematur dan berat badan rendah. Konsultasikan pada dokter apabila setelah lahir bayi mengalami perubahan suasana hati, agitasi, hingga kelelahan yang tidak biasa.
Amfetamin dapat terserap dan mempengaruhi ASI dan meningkatkan kemungkinan timbulnya efek samping pada bayi. Maka dari itu, penggunaan amfetamin pada ibu menyusui sangat tidak dianjurkan.
Amfetamin merupakan bagian dari serangkaian program pengobatan total untuk ADHD, yang mungkin termasuk konseling dan pendidikan khusus. Pastikan untuk mengikuti semua instruksi dokter atau terapis. Dapatkan obat dan konseling secara rutin untuk mendapatkan manfaat maksimal.