Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mengenal Amfetamin, Obat yang Sering Disalahgunakan

ilustrasi obat-obatan (IDN Times/Mardya Shakti)
ilustrasi obat-obatan (IDN Times/Mardya Shakti)

Jakarta, IDN Times - Beberapa waktu lalu, komika Reza atau Coki Pardede kedapatan positif mengonsumsi narkotika jenis amfetamin. Selain Coki, nyatanya amfetamin adalah salah satu obat yang sering disalahgunakan.

Amfetamin adalah stimulator kuat bagi sistem saraf pusat. Pemakaian jenis obat ini harus dengan resep dokter. Bila disalahgunakan, akan berbahaya. Seperti apa bahayanya? Berikut ulasannya.

1. Efek samping amfetamin

Sejumlah obat dan paket yang diberikan untuk warga Isoman di Kota Depok. (IDNTimes/Dicky)
Sejumlah obat dan paket yang diberikan untuk warga Isoman di Kota Depok. (IDNTimes/Dicky)

Melansir Medical News Today, Kamis (14/10/2021), amfetamin aman digunakan bila di bawah resep dokter. Jenis obat ini digunakan untuk mengobati beberapa kondisi medis.

Amfetamin adalah obat yang sangat adiktif. Stimulan ini biasanya digunakan untuk mengobati attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) dan narkolepsi

Efek samping obat ini adalah kegelisahan, munculnya jerawat, dan penglihatan kabur.
Efek samping yang lebih jarang termasuk kejang-kejang, masalah jantung, dan psikosis.

 

2. Cara menyimpan amfetamin

Ilustrasi Dekorasi Kamar Tidur (IDN Times/Sunariyah)
Ilustrasi Dekorasi Kamar Tidur (IDN Times/Sunariyah)

Melansir hellosehat, amfetamin sebaiknya disimpan dengan menjauhkannya dari paparan sinar matahari langsung dan tempat yang lembap. Obat ini jangan disimpan di kamar mandi atau membekukan.

Merek lain dari obat amfetamin mungkin memiliki aturan penyimpanan yang berbeda. Perhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan produk atau tanyakan pada apoteker Anda.

Jauhkan semua obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan. Buang produk ini bila masa berlakunya telah habis atau bila sudah tidak diperlukan lagi.

3. Aman untuk ibu hamil dan menyusui?

ilustrasi ibu hamil (IDN Times/Arief Rahmat)
ilustrasi ibu hamil (IDN Times/Arief Rahmat)

Dijelaskan, tidak ada penelitian yang memadai mengenai risiko penggunaan amfetamin untuk ibu hamil dan menyusui. Pemakaian obat ini harus selalu dikonsultasikan kepada dokter.

Obat ini termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori C menurut US Food and Drugs Administration (FDA) Amerika Serikat, atau yang dengan badan POM di Indonesia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hana Adi Perdana
EditorHana Adi Perdana
Follow Us