TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

10 Penyakit Paling Mematikan di Dunia, Habisi Jutaan Jiwa

Angkanya sampai melebihi virus corona

giphy.com

Semengerikannya pembunuh berantai, masih lebih menakutkan lagi penyakit. Itu karena penyakit bisa menyerang dan membunuh siapa saja, dalam diam, tak terkecuali anak-anak ataupun orang tua. Itu karena penyakit sering kali tak terdeteksi dan tak terprediksi.

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) membuat laporan jumlah kematian di dunia dan penyebabnya. Data di 2017 menyebutkan bahwa kanker dan penyakit jantung menjadi sumber utama kematian seseorang.

Data angka kematian tersebut tak jauh berbeda dengan yang terjadi pada 2015, membuktikan jika sejumlah penyakit memang merupakan silent killer yang terus berkembang. Berikut ini adalah penyakit-penyakit paling berbahaya di dunia yang banyak membunuh penderitanya berdasarkan urutan, melansir healtline.com.

1. Sirosis

IDN Times/Sukma Shakti

Sirosis adalah penyakit yang menyerang hati. Kerusakan yang parah bisa menyebabkan terjadinya gagal ginjal dan paling umum penyakit ini disebabkan konsumsi alkohol parah atau hepatitis. Secara gampangnya, untuk menghindari sirosis adalah dengan menjaga gaya hidup.

2. Tuberkulosis

IDN Times/Sukma Shakti

Sering diderita oleh warga di negara dunia ketiga, tuberkulosis menyerang paru-paru dan pernapasan. Penyebabnya tidak lain adalah bakteri bernama Mycobacterium tuberculosis. Untuk kasus penderita HIV, TBC menjadi pembunuh paling besar dengan angka mencapai 35 persen untuk seluruh kasus HIV.

3. Dehidrasi karena diare

IDN Times/Sukma Shakti

Diare banyak membunuh anak-anak di bawah umur lima tahun. Perkiraan angkanya mencapai 760 ribu tiap tahunnya.

Mengetahui tidaknya berbahaya atau tidak dapat dilihat dari lamanya diare tersebut menyerangmu. Lebih dari tiga hari, penderitanya akan mulai mengalami dehidrasi.

4. Alzheimer

IDN Times/Sukma Shakti

Sebagai bagian dari dementia, sampai sekarang penyembuh alzheimer belum ditemukan. Penyebabnya adalah peneliti tidak mengetahui apa penyebab kemunculan Alzheimer. Tak hanya sekadar kehilangan memori dan mengganggu mental, alzheimer juga membunuh penderitanya.

Baca Juga: Bukan Corona, 12 Penyakit Ini Bisa Membunuhmu Hanya dalam 24 Jam

5. Diabetes melitus

IDN Times/Sukma Shakti

Ada dua tipe diabetes melitus. Di tipe satu pankreas pankreas tidak mampu produksi insulin, sedangkan di tipe 2 pankreas tidak mampu memenuhi produksi insulin untuk tubuh. Cara mudah mencegah diabetes adalah dengan berolahraga serta menjaga nutrisi yang seimbang. Memakan banyak serat juga bisa membantu mengontrol kadar gula.

6. Kanker paru-paru dan sistem pernapasan

IDN Times/Sukma Shakti

Studi dari 2015 menyebutkan jika kanker pernapasan bisa membunuh empat juta orang tiap tahunnya. Di negara berkembang, peneliti memperkirakan adanya peningkatan angka kasus kanker paru-paru dari 80 hingga 100 persen.

Penyebabnya antara polusi atau merokok. Sebagai contoh adalah India yang masih menggunakan batu bara untuk memasak.

7. Penyakit paru obstruktif kronis

IDN Times/Sukma Shakti

Ini adalah penyakit yang menyerang paru-paru dalam jangka waktu lama dan membuat penderitanya susah bernapas. Pada 2004 diperkirakan 64 juta orang yang mengidap penyakit ini. Tidak ada obat penyembuh untuk penyakit ini, namun permasalahan kesehatan pernapasan ini dapat dirawat. Hanya saja membutuhkan perawatan yang lama.

8. Infeksi saluran pernapasan

IDN Times/Sukma Shakti

Banyak hal yang bisa menjadi faktor kemunculan penyakit ini. Mulai dari flu, paru-paru basah, hingga bronkitis. Virus dan bakteri juga menjadi penyebabnya. Tidak ditangani, maka penyakit ini bisa menyebabkan kegagalan pernapasan pada sang penderita dan membuatnya meninggal dunia.

9. Stroke

IDN Times/Sukma Shakti

Stroke disebabkan karena adanya pembuluh darah arteri yang tersumbat atau bocor di area otak. Saat terkena, kamu akan merasakan mati rasa dan kebingungan atau bisa juga susah untuk berjalan dan melihat.

Stroke yang tidak ditangani menyebabkan kelumpuhan. CDC melaporkan 93 persen orang yang merasakan mati rasa di satu sisi tahu bahwa dirinya mendapatkan gejala stroke, namun hanya 38 persen saja yang tahu dan melaporkan dirinya ke rumah sakit.

Baca Juga: Miris, 7 Penyakit Kejiwaan Ini Sering Kita Kira Cuma Kebiasaan Buruk

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya