TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Viral di TikTok, Apakah Frozen Honey Aman untuk Kesehatan?

Jangan cuma ikut-ikutan tren saja

ilustrasi madu dan frozen honey (unsplash.com/Benyamin Bohlouli)

Pada Juli 2021 lalu, ada tren yang viral di TikTok, yaitu makan madu beku alias frozen honey. Dimulai dari akun bernama Dave Ramirez (@daveyrz), madu yang dibekukan dapat dimakan layaknya permen langsung dari botol.

Menurut Dave, rasa dari madu beku "lumayan menyegarkan, tetapi terlalu manis". Video tersebut ditonton hingga lebih dari 900 juta kali. Sejak saat itu, tren memakan madu beku atau #FrozenHoneyChallenge kemudian bermunculan di berbagai negara, termasuk Indonesia.

Madu juga terkenal sebagai makanan yang sehat, jadi mungkin beberapa orang berpikir memakannya dalam jumlah banyak berarti semakin sehat. What could go wrong? Namun, para ahli memperingatkan bahaya memakan madu beku bagi kesehatan.

1. Manfaat madu untuk kesehatan

ilustrasi madu (pexels.com/pixabay)

Bukan rahasia kalau madu memiliki sejumlah manfaat untuk kesehatan. Dilansir Everyday Health, madu memiliki kandungan antioksidan dan prebiotik. Prebiotik berguna untuk bakteri baik dalam usus sehingga mendongkrak sistem imun, sedangkan antioksidan dikatakan dapat mencegah penyakit jantung.

Selain itu, madu dikatakan sebagai makanan terbaik setelah olahraga. Karena madu mengandung gula yang tinggi yang dikonversi jadi karbohidrat, mengonsumsinya setelah berolahraga dapat mengisi kembali glikogen otot. Hasilnya, otot jadi lebih cepat pulih setelah bekerja intens.

Baca Juga: Awas Bahaya! Ini 5 Penyebab Kecanduan Gula yang Perlu Diketahui

2. Makan madu beku = makan banyak permen sekali lahap

ilustrasi madu beku atau frozen honey (shape.com)

Madu memang berkhasiat. Namun, bila dikonsumsi terlalu banyak (terutama dalam kasus frozen honey), ini malah akan jadi bumerang. Ini karena madu kaya akan gula (17 gram per 21 gram per 1 sendok makan) dan kalori (304 kalori per 1 sendok makan).

Ahli gizi asal Chicago, Amerika Serikat (AS), Amanda Izquierdo, mengatakan bahwa berdasarkan "Pedoman Gizi Rakyat Amerika Serikat (AS) 2020-2025", asupan gula harusnya di bawah 10 persen dari asupan kalori harian. Akan tetapi, tren madu beku malah melewati standar tersebut.

"Tren ini setara dengan makan banyak permen. Tidak ada manfaat kesehatan, dan itu dapat menyebabkan gula darah rendah (hipoglikemia), yang sering menyebabkan lebih cepat lapar dan gangguan pencernaan," ujar Amanda mengutip Healthline.

3. Terdapat risiko hiperglikemia dan hipoglikemia

ilustrasi sakit kepala akibat hipoglikemia (medicalnewstoday.com)

Kalori dan gula yang terakumulasi pada madu beku yang kemudian dimakan begitu saja dapat menyebabkan kadar gula darah melonjak (hiperglikemia). Konsumsi gula memang dapat membuat seseorang aktif, sebuah fenomena yang disebut sugar rush.

Namun, menurut ahli gizi dan penulis buku Smartee Plate, Jennifer Glockner, kadar gula yang melonjak biasanya akan "terjun bebas" dalam waktu 2-3 jam, sehingga menyebabkan hipoglikemia. Hal ini yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan.

"Kadar gula darah rendah dapat membuatmu merasa sakit dan menimbulkan gejala seperti lapar, gemetar, gelisah, lemah, lelah, jantung berdebar, sakit kepala, dan tidak mampu konsentrasi," Jennifer menjelaskan.

Karena dapat mendongkrak kadar gula darah, para ahli tidak menyarankan pasien diabetes untuk meniru tren frozen honey tersebut. Amanda menyarankan konsumsi protein dan lemak untuk mengimbangi naiknya kadar gula.

4. Gangguan pencernaan setelah makan madu beku

ilustrasi diare (premierhealth.com)

Madu diketahui bertindak sebagai prebiotik untuk bakteri baik di usus, sehingga baik untuk pencernaan. Meski memengaruhi kadar gula dalam darah, satu sendok teh madu dikatakan dapat membantu penyakit refluks asam lambung.

Akan tetapi, bagaimana bila madu dikonsumsi berlebihan dengan dibekukan layaknya permen? Beberapa pengguna TikTok yang mencoba tren ini mengeluhkan gangguan pencernaan.

"Beberapa orang berpikir bahwa [terlalu banyak madu] dapat memengaruhi keseimbangan bakteri baik di usus. Gula [dalam madu] dapat menyebabkan inflamasi, termasuk di saluran pencernaan," kata Glockner.

Amanda mengatakan bahwa saat tubuh kelebihan gula, air masuk ke saluran pencernaan sehingga menyebabkan diare. Karena madu mengandung tinggi fruktosa, konsumsi madu beku yang padat gula dan kalori dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti:

  • Perut kembung
  • Mual
  • Diare

Baca Juga: Terbukti! Inilah 7 Manfaat Madu Mentah yang Menyehatkan Tubuh

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya