TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Studi: Kopi Espreso Dongkrak Tingkat Kolesterol Total

Yakin kopimu sehat? Cara bikinnya sudah benar?

ilustrasi espresso (pexels.com/Di Bella Coffee)

Sejak turun-temurun, minuman kopi terkenal dengan manfaat kesehatannya. Padat kafein, kopi tidak hanya membuatmu terjaga lebih lama, melainkan juga bisa mencegah berbagai penyakit dan digadang-gadang bisa memperpanjang usia.

Masalahnya, apakah kamu membuat kopimu dengan cara yang benar? Jika caramu salah, maka kopi yang seharusnya membawa manfaat malah bisa membawa petaka. Studi terbaru mengungkap bahwa cara bikin kopi bisa membuat kolesterol total dalam kopi meroket.

1. Melibatkan puluhan ribu partisipan

ilustrasi kopi (wallpaperup.com)

Kopi bisa meningkatkan kolesterol dalam darah karena mengandung senyawa diterpenescafestol, dan kahweol. Akan tetapi, bagaimana senyawa ini memengaruhi kolesterol konsumen tergantung juga dari metode menyeduhnya, dan riset mengenai hal ini masih amat langka.

Sebuah penelitian gabungan di Norwegia dan Swedia yang dimuat dalam jurnal Open Heart pada Mei 2022 ingin meneliti bagaimana kopi espreso bisa berhubungan dengan kolesterol total. Para peneliti menggunakan data dari Tromsø Study di Norwegia Utara, dan mencakup total 21.083 partisipan dengan usia rata-rata di atas 40 tahun yang terbagi menjadi 11.074 perempuan dan 10.009 laki-laki

Baca Juga: Minum Kopi Instan Sehat atau Bahaya? Ini Pertimbangannya

2. Minum espreso dengan cara yang salah bikin kadar kolesterol meningkat

Survei Tromsø berjalan dari tahun 2015 hingga 2016. Dari masa tersebut, laki-laki diketahui mengonsumsi kopi rata-rata 4,9 cangkir per hari, sementara perempuan mengonsumsi 3,8 cangkir per hari. Hasilnya, para peneliti menemukan bahwa konsumsi espreso dikaitkan dengan kenaikan kadar kolesterol total.

Laki-laki yang mengonsumsi 3–5 espreso per hari memiliki kadar kolesterol total 0,16 mmol/L lebih tinggi dibanding mereka yang tidak. Pada perempuan, 3–5 cangkir espreso per hari meningkatkan kadar kolesterol 0,09 mmol/L. Namun, kadar kolesterol total laki-laki yang mengonsumsi lebih dari 6 cangkir espreso per hari naik 0,16 mmol/L.

"Ada tren linear signifikan dan konsumsi 3–5 cangkir espreso per hari dikaitkan dengan kenaikan kadar kolesterol total dalam darah sebesar 0,13 mmol/L," tulis para peneliti.

3. Metode mana yang paling merugikan?

ilustrasi alat plunger untuk membuat kopi atau teh (hellocoffee.com.au)

Para peneliti menguji berbagai metode pembuatan espreso. Jika menggunakan plunger, rata-rata konsentrasi setelah konsumsi espreso meningkat 0,30 mmol/L pada perempuan dan 0,23 mmol/L pada laki-laki, dibanding mereka yang tidak mengonsumsi espreso sama sekali.

Selanjutnya, para peneliti menguji espreso yang dibuat dengan metode tetes (filtered). Lebih banyak dikonsumsi oleh kaum hawa, konsumsi espreso tetes lebih dari 6 cangkir per hari dapat meningkatkan kadar kolesterol hingga 0,11 mmol/L.

Terakhir, para peneliti menguji juga kopi instan terhadap kolesterol total dalam darah. Menariknya, para peneliti tidak menemukan bahwa konsumsi kopi instan dapat meningkatkan kadar kolesterol total dalam darah pada partisipan laki-laki maupun perempuan.

4. Penyebab kenaikan kadar kolesterol total

Setelah disesuaikan dengan berbagai faktor, para peneliti mengiyakan bahwa konsumsi espreso memang dapat meningkatkan kadar kolestero total dalam darah. Menurut para peneliti, kadar cafestol dalam espreso seduh dan mesin kopi lebih tinggi, masing-masing 232 mg/L dan 53 mg/L.

Lalu, para peneliti juga membandingkan kebiasaan minum espreso di Italia dan di Norwegia. Sementara penikmat kopi di Italia mengonsumsi espreso dalam cangkir kecil (30 mL), peminum kopi di Norwegia menggunakan cangkir besar, sehingga konsumsi diterpenes yang masuk lebih besar.

Para peneliti mencatat bahwa kadar cafestol dan kahweol pada espreso dari kopi arabika adalah yang paling tinggi (kahweol antara182 mg/100 gram dan 1.265 mg/100 gram serta cafestol antara 182 mg/100 gram dan 1308 mg/100 gram), sehingga espreso dari kopi arabika terbukti meningkatkan kolesterol dengan tingkat diterpenes yang tinggi.

"Digabungkan, temuan-temuan tersebut bisa menjelaskan perbedaan hasil dalam studi ini," tulis peneliti dalam penelitian bertajuk "Association between espresso coffee and serum total cholesterol" ini.

Baca Juga: 8 Tips Simpel agar Kopi yang Kamu Minum Lebih Sehat

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya