Studi: Kurang Vitamin D Dongkrak Risiko Demensia dan Stroke
Pentingnya memenuhi kebutuhan vitamin D setiap hari
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Di tengah pandemik COVID-19, vitamin D menjadi salah satu primadona. Bukan cuma baik untuk tulang, vitamin D juga berguna untuk mendongkrak sistem imun sehingga meminimalkan risiko terkena penyakit.
Mengejutkannya, vitamin D juga diduga memiliki khasiat tersendiri untuk otak. Menurut penelitian terbaru, kekurangan vitamin D dalam jangka panjang ternyata bisa fatal untuk kondisi otak.
1. Hubungan antara demensia dan stroke
Sudah banyak yang dengar tentang demensia, tetapi masih banyak juga yang salah kaprah. Demensia adalah sebuah kumpulan kondisi yang memengaruhi kemampuan kognitif, dalam hal berpikir, mengingat, atau berkomunikasi.
Per 2030, diperkirakan kasus demensia akan meningkat hingga 78 juta dari 55 juta. Dari berbagai jenis demensia, Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat bahwa penyakit Alzheimer adalah yang paling umum dengan persentase 60 hingga 70 persen. Jenis demensia lain yang tak kalah umum adalah:
- Demensia vaskular.
- Demensia Lewy body.
- Demensia frontotemporal.
- Demensia akibat penyakit Parkinson.
- Penyakit Huntington.
Secara spesifik, demensia vaskular bisa disebabkan oleh stroke. Bahkan, riset terdahulu di Swedia yang dimuat dalam jurnal Stroke pada 1998 menemukan bahwa pasien stroke berisiko lebih tinggi mengembangkan demensia.
Baca Juga: Kurang Vitamin D Picu Penyakit Kardiovaskular? Ini Faktanya
Baca Juga: Vitamin D: Dosis, Manfaat, Efek Samping, Interaksi Obat