Studi: Masalah Kehamilan Berpotensi Menyebabkan Stroke
Mengapa gangguan kehamilan berhubungan dengan stroke?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bagi pasangan suami istri, memiliki momongan kadang tidak mudah. Selain masalah seperti keguguran atau lahir mati, kemandulan juga bisa menjadi masalah besar baik untuk laki-laki maupun perempuan.
Masalahnya, berbagai komplikasi kehamilan yang terjadi pada perempuan tidak hanya membawa luka dan duka, tetapi juga meningkatkan risiko stroke. Hal ini ditemukan oleh sebuah penelitian terbaru.
1. Libatkan ratusan ribu partisipan perempuan
Apakah gangguan kehamilan seperti keguguran, lahir mati, atau kemandulan bisa memengaruhi risiko stroke pada perempuan? Hal inilah yang kemudian dicari tahu oleh para peneliti Eropa, Amerika Serikat (AS), dan Australia dalam penelitian bertajuk "Infertility, recurrent pregnancy loss, and risk of stroke".
Dimuat dalam British Medical Journal (BMJ) pada 22 Juni 2022, para peneliti meneliti data dari delapan studi yang dilakukan di tujuh negara (Australia, China, Jepang, Belanda, Swedia, Inggris, dan Amerika Serikat). Hasilnya, penelitian ini mencakup data 618.851 partisipan perempuan berusia 32–73 tahun.
Para perempuan memiliki riwayat kemandulan, keguguran, atau lahir mati. Jika terjadi stroke non-fatal, maka partisipan bisa melapor melalui kuesioner, riwayat rumah sakit, atau data pasien nasional, sementara stroke fatal dilaporkan melalui data kematian. Jadi, para partisipan terbagi menjadi:
- Sebanyak 275.863 memiliki data stroke non-fatal dan fatal.
- Sebanyak 54.716 hanya memiliki data stroke non-fatal.
- Sebanyak 288.272 hanya memiliki data stroke fatal.
Baca Juga: Kabar Gembira! Olahraga Ringan Bisa Bantu Cegah Stroke
Editor’s picks
Baca Juga: Ibu Hamil Wariskan Antibodi dari Vaksin COVID-19 kepada Bayinya