TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Giardiasis: Penyebab, Gejala, Faktor Risiko, Pengobatan

Waspadai gejala diare dengan tinja yang berminyak

ilustrasi giardiasis (virinchihospital.com)

Giardiasis adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit. Ketika seseorang terinfeksi, parasit akan hidup di usus dan dikeluarkan lewat tinja atau feses.

Lantas, apakah ini merupakan penyakit berbahaya? Apa saja gejala dan penyebabnya yang perlu diketahui? Bagaimana penularannya? Yuk, langsung simak pembahasannya berikut ini!

 1.  Apa itu giardiasis?

Giardia lamblia protozoa. (news-medical.net)

Menurut keterangan dalam Journal of Health, Population and Nutrition tahun 2007, Giardia lamblia, Giardia duodenalis, atau bisa disebut Giardia, adalah parasit yang umum ditemukan di seluruh dunia.

Orang-orang yang tinggal di negara berkembang paling berisiko terinfeksi Giardia. Infeksi biasanya ditularkan lewat air minum yang telah terkontaminasi parasit, lalu menyebabkan giardiasis. Jadi, giardiasis adalah infeksi yang disebabkan oleh parasit Giardia. Setelah seseorang berkontak dengan parasit tersebut, parasit akan tinggal di usus dan kemudian memunculkan berbagai gejala.

Merujuk pada laporan dalam World Journal of Gastroenterology tahun 2013, giardiasis lebih umum ditemukan di area dengan sanitasi yang tidak memadai. Di negara-negara berkembang, giardiasis bisa memengaruhi 20-30 persen populasi pada satu waktu. Di beberapa tempat, penyakit ini bahkan bisa sampai memengaruhi 100 persen penduduk.

Baca Juga: Cantengan: Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Pencegahan

2. Tanda dan gejala

ilustrasi sakit perut (pexels.com/Olly)

Dilansir Cleveland Clinic, giardiasis biasanya menyebabkan gejala pencernaan, seperti diare atau kram perut. Gejala bisa menyebabkan iritasi ringan atau parah. Beberapa orang tidak memiliki gejala.

Gejala bisa muncul antara 1 hingga 3 minggu setelah infeksi. Tanda dan gejala giardiasis meliputi:

  • Diare (tinja berair atau berminyak)
  • Kelelahan (merasa sangat lelah untuk waktu yang lama)
  • Ketidaknyamanan di perut atau mual
  • Kram perut
  • Perut kembung atau bergas
  • Dehidrasi, yang dapat menyebabkan penurunan berat badan

3. Penyebab

ilustrasi sayur mentah yang terkontaminasi (pexels.com/Daria)

Terdapat dua jenis Giardia

Bentuk yang aktif ada di usus orang atau hewan yang terinfeksi. Sementara itu, bentuk kista yang tidak aktif dapat tetap tidak aktif (dorman) di lingkungan selama beberapa bulan.

Parasit bisa meninggalkan tubuh inangnya saat seseorang atau hewan buang air besar. Di luar, parasit akan membentuk cangkang pelindung keras dan menjadi kista Giardia. Kista dapat bertahan selama beberapa bulan.

Menurut laporan dalam jurnal BMJ Infectious Disease tahun 2013, embusan angin bisa mengambil kista dari kotoran yang terkontaminasi di lahan pertanian dan meniupnya ke segala arah.

Infeksi biasanya menyebar ketika orang yang meminum air yang terkontaminasi tinja yang terinfeksi, terutama di daerah dengan sanitasi yang buruk.

4. Faktor risiko

ilustrasi mengganti popok (pexels.com/William Fortunato)

Seperti diuraikan di WebMD, walaupun siapa pun bisa terkena giardiasis, tetapi ada beberapa orang yang lebih mungkin terpapar parasit penyebabnya, yaitu:

  • Orang tua dan pekerja penitipan anak yang mengganti popok
  • Anak-anak di pusat penitipan anak
  • Orang yang tinggal serumah dengan penderita giardiasis
  • Orang-orang yang minum air atau menggunakan es batu yang terbuat dari air yang tidak diolah
  • Backpacker, pendaki gunung, atau orang-orang yang berkemah yang minum air yang tidak aman atau tidak mempraktikkan kebersihan yang baik (misalnya tidak mencuci tangan dengan benar)
  • Wisatawan internasional
  • Orang yang melakukan seks anal

5. Diagnosis

ilustrasi pemeriksaan sampel tinja (gov.uk)

Diagnosis bisa ditegakkan lewat pemeriksaan sampel tinja, untuk mengecek apakah ada parasit terkait di sana. Pemeriksaan sampel mungkin tetap dilakukan selama perawatan.

Dokter juga mungkin akan melakukan enteroskopi, prosedur medis dengan cara memasukkan selang fleksibel ke tenggorokan dan ke dalam usus kecil. Prosedur ini akan memungkinkan dokter untuk memeriksa saluran pencernaan dan mengambil sampel jaringan.

Baca Juga: 7 Risiko Penyakit akibat Seks Oral, Waspada Infeksi Menular Seksual

Verified Writer

Derinda Astri Irdiyana

Jual hamster Bergas Ungaran Kabupaten Semarang Instagram @dekyrahamster030721

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya