Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Varikokel atau varicocele adalah pembesaran pembuluh darah di dalam skrotum. Dilansir UCLA Health, kondisi ini dialami sekitar satu dari enam laki-laki, dan lebih sering terjadi pada laki-laki yang lebih muda, yaitu usia 15-25 tahun.
Apakah ini penyakit berbahaya? Apa saja gejala dan penyebabnya? Benarkah bisa menyebabkan infertilitas pada laki-laki? Yuk, simak ulasan faktanya berikut ini!
1. Apa itu varikokel?
ilustrasi varikokel (stgeorgeurology.com.au) Mengutip Cleveland Clinic, varikokel adalah kelainan pada pembuluh darah di dalam skrotum atau buah zakar, kantung pelindung yang melindungi dan menahan testis. Pada laki-laki dengan varikokel, itu berarti pembuluh darah di dalam skrotum membesar (lebih lebar dari seharusnya).
Varikokel mirip varises, kondisi umum yang menyebabkan pembuluh darah di kaki membengkak dan kehilangan bentuknya.
Varikokel biasanya tidak menimbulkan rasa sakit, tetapi kadang menyebabkan testis sakit atau nyeri yang mungkin datang dan pergi. Pada beberapa orang, varikokel dapat memengaruhi kesuburan. Jika varikokel tidak mengganggu, kemungkinan pengobatan tidak diperlukan.
Baca Juga: Penis Terasa Gatal? Mungkin 9 Hal ini Pemicunya!
2. Gejala
ilustrasi laki-laki dengan varikokel (pexels.com/Andrea Piacquadio) Varikokel sering kali tidak menunjukkan tanda atau gejala dan jarang menyebabkan nyeri. Namun, seperti diuraikan di Mayo Clinic, gejala nyeri yang muncul bisa:
- Bervariasi dari ketidaknyamanan yang tajam hingga tumpul
- Meningkat saat berdiri atau melakukan aktivitas fisik, terutama dalam waktu lama
- Memburuk sepanjang hari
- Mereda saat berbaring telentang
- Kesuburan terganggu
Seiring waktu, varikokel mungkin membesar dan menjadi lebih terlihat. Varikokel digambarkan tampak seperti "sekantong cacing". Kondisi tersebut dapat menyebabkan testis bengkak, hampir selalu di sisi kiri.
3. Penyebab dan jenis
ilustrasi laki-laki dengan varikokel (gmcdhcc.com) Salah satu penjelasan untuk varikokel adalah katup di tali spermatika, yang membawa darah ke dan dari testis, berhenti bekerja dengan semestinya, dilansir Medical News Today. Penyebab kenapa ini bisa terjadi tidak sepenuhnya jelas, tetapi serupa dengan varises di kaki.
Katup satu arah di pembuluh darah harus selalu memungkinkan darah mengalir ke jantung. Katup yang rusak dapat mengganggu aliran darah. Darah jadi menggenang, bukannya bergerak dengan lancar. Penumpukan darah ini menyebabkan pembuluh membesar.
Seperti halnya organ lainnya, gangguan aliran darah pada akhirnya dapat menghentikannya bekerja dengan baik.
Varikokel dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
- Jenis tekanan: vena spermatika terisi dengan darah, menimbulkan varikokel tingkat I
- Jenis shunt: penumpukan yang parah menyebabkan kerusakan pada vena spermatika dan vena lainnya, menyebabkan varikokel kelas II atau III yang lebih besar
Testis kiri kemungkinan besar akan terpengaruh. Namun, meski umumnya hanya satu sisi yang terdampak varikokel, tetapi ini bisa memengaruhi produksi sperma di kedua sisi.
4. Siapa yang berisiko terkena varikokel?
ilustrasi seorang pria (pexels.com/Pixabay) Tidak ada faktor risiko khusus untuk varikokel. Akan tetapi, kemungkinan besar ini bisa muncul selama pubertas. Kelebihan berat badan dapat mengurangi risiko, sementara tubuh yang tinggi tampaknya meningkatkan risikonya.
Sebelumnya ada anggapan bahwa begitu seorang laki-laki menjadi ayah, ia tidak akan mandul setelah ini. Namun, pada tahun 1993 ada penelitian dalam jurnal Fertility and Sterility yang menyimpulkan bahwa ini mungkin tidak benar. Sebaliknya, tim peneliti mengatakan bahwa risiko kemandulan dapat meningkat seiring waktu.
Jika varikokel berkembang pada usia di atas 40 tahun, kemungkinan besar disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah yang lebih besar di area perut, kemungkinan akibat tumor ginjal.
5. Diagnosis
ilustrasi diagnosis varikokel (vittoriavita.com) Dilansir Healthline, diagnosis bisa ditegakkan setelah pemeriksaan fisik. Varikokel tak selalu bisa dirasakan atau dilihat saat berbaring. Dokter kemungkinan akan memeriksa testis saat pasien berdiri dan berbaring.
Dokter mungkin perlu melakukan USG skrotum untuk mengukur vena spermatika dan memungkinkan dokter mendapatkan gambaran rinci dan akurat tentang kondisi tersebut.
Setelah diagnosis varikokel ditegakkan, dokter akan mengklasifikasikannya dengan salah satu dari tiga nilai klinis. Klasifikasi ini dilabeli nilai 1 sampai 3, sesuai ukuran benjolan di testis. Kelas 1 adalah yang terkecil dan kelas 3 adalah yang terbesar.
Ukuran tidak selalu memengaruhi perawatan secara keseluruhan, karena pasien mungkin tidak membutuhkan pengobatan. Pilihannya bisa didasarkan pada tingkat ketidaknyamanan atau masalah ketidaksuburan atau infertilitas yang dimiliki.
Baca Juga: Tahukah Penismu Bisa Mengecil Secara Permanen karena 8 Hal ini?