TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Manfaat Bisa Ular untuk Kesehatan

Tak melulu berdampak mematikan

in-pharmatechnologist.com

Ular berbisa merupakan salah satu jenis hewan yang paling ditakuti dan dihindari banyak orang. Meskipun sebagian besar jenis ular tidaklah berbisa, namun identik di pemikiran banyak orang bahwa semua ular itu berbisa dan berbahaya.

Berbicara mengenai bisa/racun ular, tentu kebanyakan orang menganggap bahwa bisa ular itu merugikan dan hanya berdampak pada kematian saja. Namun tahukah kamu jika ternyata bisa/racun ular itu ternyata juga bisa memberikan manfaat? Ini dia manfaat dari bisa/racun ular:

1. Sebagai bahan dasar obat anti bisa/racun

Pixabay/antriksh

Anti bisa/racun atau anti venom di Indonesia masih sangat sedikit, hanya ada 3 anti venom untuk pengobatan akibat gigitan ular di Indonesia. Hal ini sangat bertolak belakang dengan kondisi alam di Indonesia, di mana ular berbisa sering dijumpai di sekitar kita.

Menurut Bio Medical Sciences, anti venom merupakan imun atau antibodi yang melawan venom. Antibodi ini didapat dari hewan yang telah di suntik bisa ular, dan setelah itu diproses atau dimodifikasi dengan komponen racun/bisa ular yang sebelumnya sudah diperah, menjadi sebuah aintibodi yang dapat melawan racun/bisa ular tersebut.

Proses pembuatan anti venom membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit. Itu sebabnya tidak semua negara bisa memproduksi anti venom sendiri.

2. Sebagai bahan pengobatan medis

Pixabay/DarkoStojanovic

Seperti ditulis dalam makalah ilmiah NCBI, bahwa beberapa jenis bisa/racun ular sangat berguna untuk menciptakan obat-obat baru di bidang medis. 

Namun meski begitu, untuk saat ini masih sedikit obat yang menggunakan bahan dasar racun/bisa ular. Untuk ke depannya, jika pengetahuan medis lebih maju lagi, dipastikan bisa/racun ular akan lebih banyak berguna untuk kepentingan medis.

Baca Juga: 5 Fakta Anakonda, Ular Terbesar yang Jago Berenang 

3. Sebagai bahan dasar inhibitor

Pixabay/stux

Inhibitor adalah obat atau zat yang dibuat untuk mengurangi dan menghambat laju reaksi kimia. Dari namanya saja, obat ini pastinya digunakan untuk menghambat laju reaksi kimia yang terjadi akibat sesuatu.

Menurut BBC, obat inhibitor yang paling banyak dipakai adalah Angiotensin Converting Enzyme (ACE), yakni obat yang digunakan untuk penderita hipertensi (darah tinggi), jantung, dan gagal ginjal.

4. Sebagai bahan untuk penelitian terhadap kanker

Pixabay/PDPics

Memang masih dalam tahap penelitian, dan sepertinya masih membutuhkan waktu yang agak lama. Pembuatan obat untuk terapi kanker tidak serta merta begitu saja dapat dilakukan, melainkan membutuhkan penelitian dan pembuktian yang panjang.

Pun begitu dengan bisa/racun ular. Tidak serta merta bisa dianggap dapat menyembuhkan kanker, namun harus diteliti lebih jauh apakah menggunakan venom ular benar-benar efektif dalam penyembuhan kanker.

Meski begitu, para ilmuwan optimis bahwa racun atau bisa ular dapat berkontribusi lebih terhadap terapi kanker di waktu yang akan datang.

Baca Juga: 5 Fakta Titanoboa, Ular Purba Terbesar yang Pernah Hidup di Muka Bumi

Verified Writer

Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya