TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengapa ASI Dapat Menurunkan Risiko Obesitas pada Anak?

Pentingnya mengenali tanda lapar dan kenyang sejak dini

ilustrasi menyusui (pexels.com/RODNAE Productions)

ASI menjadi makanan utama bagi bayi. Gizinya yang lengkap serta memiliki komponen zat kekebalan membuat ASI menjadi makanan paling baik bagi bayi. Oleh sebab itu, pemberian ASI selalu digaungkan oleh pakar kesehatan.

Selain menjadi makanan bagi bayi, beberapa sumber menjabarkan kalau ASI dapat menurunkan risiko obersitas. Bayi yang mendapatkan ASI disebut memiliki risiko obesitas yang lebih rendah daripada bayi yang tidak mendapatkan ASI. Lantas, mengapa hal itu bisa terjadi, ya?

1. Kegemukan dan obesitas juga dapat dialami anak-anak

ilustrasi bayi (freepik.com/Freepik)

Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), berat badan berlebih dan obesitas merupakan akumulasi lemak berlebih yang dapat mengganggu kesehatan. Selain memengaruhi orang dewasa, obesitas juga dapat dialami oleh anak-anak. Ada sekitar 39 juta anak balita mengalami kegemukan atau obesitas pada tahun 2020.

Penyebab mendasar dari kegemukan dan obesitas yaitu ketidakseimbangan antara kalori yang dikonsumsi dengan kalori yang dikeluarkan. Secara global, terjadi peningkatan konsumsi makanan dengan lemak dan gula berlebih serta makin menurunnya aktivitas fisik.

2. Pola makan tidak sehat dan kurang aktivitas fisik meningkatkan risiko obesitas pada anak

ilustrasi obesitas (freepik.com/jcomp)

Banyak negara berpenghasilan rendah dan menengah menghadapi beban ganda malnutrisi. Selain menghadapi masalah penyakit infeksi dan kurang gizi, negara tersebut juga menghadapi masalah kegemukan dan obesitas yang menjadi faktor risiko penyakit tidak menular.

Anak-anak yang berada di negara berpenghasilan rendah dan menengah lebih rentan terhadap masalah gizi. Di saat yang bersamaan, mereka lebih banyak terpapar dengan makanan tinggi lemak, tinggi gula, tinggi garam, dan makanan rendah mikronutrisi dengan harga lebih murah akan tetapi nilai gizinya rendah. Pola makanan tersebut ditambah dengan kurangnya aktivitas fisik dapat meningkatkan risiko obesitas pada masa anak-anak.

Baca Juga: 5 Manfaat Pemberian ASI pada Ibu dan Bayi, Bisa Mencegah Kanker

3. Memberikan ASI dapat menurunkan risiko obesitas pada anak

ilustrasi memberikan ASI (pexels.com/William Fortunato)

ASI merupakan makanan yang ideal untuk bayi. ASI mampu memberikan energi dan nutrisi yang diperlukan oleh bayi. Oleh sebab itu, WHO menyarankan memberikan ASI eksklusif pada bayi.

Pemberian ASI memiliki beragam manfaat bagi bayi, salah satunya anak lebih jarang memiliki berat badan berlebih atau obesitas. Selain itu, ASI juga diyakini berkontribusi terhadap pola makan yang sehat sekaligus menjaga berat badan sehat pada anak-anak hingga dewasa. 

4. Mengapa ASI dapat menurunkan risiko obesitas pada anak?

ilustrasi memberikan ASI (pexels.com/MART PRODUCTION)

Mengutip penjelasan Verywell Family, para peneliti masih berusaha memahami alasan mengapa pemberian ASI mampu membantu mencegah obesitas pada bayi dan anak-anak.

Beberapa hal yang diduga menjadi alasan manfaat ASI dalam menurunkan risiko obesitas menurut laman Ikatan Dokter Anak Indonesia, yaitu bayi yang disusui mampu mengatur asupan ASI sesuai kebutuhannya. Artinya, bayi akan minum ASI ketika ia lapar dan akan berhenti ketika kenyang. Menurut laman Harvard Health Publishing, belajar makan hanya saat lapar dan berhenti ketika kenyang merupakan keterampilan yang baik untuk mencegah obesitas.

Selain itu, metabolisme tubuh bayi lebih baik ketika diberi ASI. ASI memiliki efek yang lebih baik terhadap metabolisme tubuh bayi dan metabolisme hormon, seperti hormon insulin dan leptin. Keduanya berkaitan dengan pengaturan dan penyimpanan lemak tubuh. Ini sebabnya, bayi yang mendapatkan ASI cenderung tidak mengalami obesitas.

Baca Juga: 5 Tips Menyimpan Susu Kemasan agar Tahan Lama setelah Dibeli

Verified Writer

Dewi Purwati

Health enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya