TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bagaimana Cara Kerja Obat Bisakodil Mengatasi Konstipasi? 

Cara kerja bisakodil tablet atau supositoria sama

ilustrasi konstipasi (flickr.com/Marco Verch Professional Photographer)

Konstipasi atau sembelit bisa disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya rendahnya konsumsi makanan berserat. Apabila sudah mengalami konstipasi, beberapa orang mungkin akan menggunakan obat pencahar, salah satunya bisakodil.

Bisakodil dapat mempermudah proses buang air besar (BAB) sehingga BAB menjadi lebih lancar. Namun, bagaimana cara obat bisakodil mengatasi konstipasi? Yuk, simak uraian berikut ini sampai habis!

1. Obat bisakodil

ilustrasi obat (unsplash.com/Melany @ tuinfosalud.com)

Dilansir National Health Service, bisakodil merupakan salah satu obat pencahar yang digunakan untuk mengurangi keluhan konstipasi. Selain itu, bisakodil juga kerap digunakan untuk mengosongkan usus sebelum melakukan operasi.

Bisakodil termasuk obat pencahar yang mudah didapatkan. Meskipun mudah didapat, tetapi penggunaannyatetap tidak boleh melebihi aturan pada kemasan obat atau sesuai rekomendasi dokter.

Baca Juga: Bisakah Memakai Obat Pencahar untuk Menurunkan Berat Badan?

2. Cara penggunaan bisakodil

ilustrasi minum obat (unsplash.com/Towfiqu barbhuiya)

Bisakodil mempunyai dua bentuk sediaan, yaitu tablet dan suppositoria. Bentuk sediaan tersebut disesuaikan kenyamanan penggunaan masing-masing orang.

Bbisakodil tablet digunakan dengan cara ditelan langsung dan tidak boleh dikunyah. Tablet hanya boleh digunakan satu kali sehari pada malam hari atau sebelum tidur. Kenapa pada malam hari? Karena obat mulai memberikan efek 6–12 jam setelah digunakan. Jadi, diharapkan efek obat akan terasa pada pagi hari.

Sementara itu, sediaan bisakodil supositoria dapat menjadi pilihan jika menginginkan efek yang lebih cepat. Jenis ini digunakan secara rektal. Karena bersifat lokal tanpa melewati saluran cerna, maka bisakodil supositoria mempunyai efek yang lebih cepat dibanding dalam bentuk tablet. Bisakodil suppositoria akan berefek antara 10–45 menit setelah digunakan.

3. Cara kerja bisakodil

ilustrasi konstipasi (pixabay.com/unknownuserpanama)

Bisakodil merupakan golongan laksatif stimulan. Baik bisakodil tablet maupun suppositoria mempunyai cara kerja yang sama. 

Seperti dijelaskan StatPearls Publishing, penyerapan biskodil tablet pada saluran cerna sedikit karena formulasinya berupa tablet salut sehingga tahan terhadap penghancuran di lambung dan usus halus. Maka, obat tersebut akan mencapai usus besar dalam keadaan utuh, kemudian melarut dan bekerja di usus besar.

Bentuk aktif dari bisakodil tablet akan menyebabkan gerak peristaltik usus. Adanya gerak peristaltik usus inilah yang akan mempermudah proses BAB.

4. Penggunaan bisakodil secara berlebihan

ilustrasi obat (pexels.com/Anna Shvets)

Bisakodil hanya digunakan sesuai anjuran kemasan obat atau mengikuti anjuran dokter. Penggunaan yang berlebihan akan menyebabkan efek yang tidak diinginkan.

Mengutip StatPearls Publishing, penggunaan bisakodil hanya disarankan selama beberapa hari. Lebih dari itu, kamu bisa mengalami diare. Selain itu, penggunaan yang berlebihan juga mengakibatkan ketidakseimbangan elektrolit.

Penggunaan bisakodil dalam jangka waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan dapat menyebabkan berkurangnya kemampuan pergerakan usus. Usus akan menjadi bergantung pada obat tersebut untuk melakukan proses defekasi. Maka dari itu, jika masih mengalami konstipasi lebih dari 5 hari, konsultasikan dengan dokter untuk mendapat pilihan terapi yang tepat.

Baca Juga: Mengapa Obat Sembelit Bisakodil Tablet Diminum pada Malam Hari?

Verified Writer

Dewi Purwati

Health enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya