TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

8 Makanan yang Sering Menyebabkan Alergi, Apa Saja?

Reaksi alergi yang ditimbulkan berbeda-beda

ilustrasi makanan (pexels.com/Alexy Almond)

Reaksi alergi yang muncul setelah mengonsumsi makanan tertentu dapat berbeda-beda, mulai dari ringan sampai berat. Alergi makanan paling sering terjadi pada usia bayi dan anak-anak, namun, tidak menutup kemungkinan orang dewasa juga mengalaminya. Bahkan, reaksi alergi juga dapat muncul terhadap makanan yang sebelumnya tidak ada masalah saat mengonsumsinya.

Pada dasarnya, semua makanan bisa menimbulkan alergi jika sistem imun tubuhnya bereaksi berlebihan terhadap makanan yang dikonsumsi. Namun, American College of Allergy, Asthma and Immunology menjelaskan, terdapat beberapa jenis makanan yang menyebabkan sekitar 90 persen reaksi alergi. Makanan apa saja yang paling sering menyebabkan alergi? Untuk mengetahui jawabannya, yuk, simak penjelasan berikut sampai tuntas!

1. Telur

ilustrasi telur (pexels.com/Trang Doan)

Diterangkan pada laman American College of Allergy, Asthma and Immunology, alergi telur terjadi saat sistem imun tubuh bereaksi berlebihan terhadap protein yang terdapat pada putih telur dan/atau kuning telur. Sistem imun tubuh menganggap protein telur yang dikonsumsi merupakan musuh sehingga harus dilawan. Kemudian, sistem imun mengeluarkan zat kimia untuk melawan zat asing tersebut. Zat kimia inilah yang menyebabkan munculnya reaksi alergi. Mereka yang memiliki alergi telur juga harus menghindari produk yang mengandung telur, seperti es krim, hidangan berbahan dasar daging, saus salad, dan lainnya. 

Menambahkan Healthline, terdapat satu studi yang menyebutkan sekitar 70 persen anak-anak dengan alergi telur mampu mentoleransi biskuit dan kue berbahan telur. Meskipun begitu, kondisi ini bisa berbeda satu dengan yang lainnya, sehingga perlu untuk berkonsultasi dengan dokter.

2. Susu dan produk olahannya

ilustrasi segelas susu (pexels.com/Alexas Fotos)

Susu termasuk salah satu alergen makanan dan juga sering menyebabkan reaksi anafilaksis pada beberapa orang. Seseorang yang mengalami alergi terhadap susu sapi bisa juga mengalami alergi pada susu hewan lainnya, misalnya susu kambing dan susu domba.

Masih mengutip American College of Allergy, Asthma and Immunology, terdapat dua jenis protein utama pada susu, yaitu kasein dan whey. Tidak hanya menghindari produk susu saja, mereka yang mengalami alergi susu juga harus menghindari produk yang mengandung protein susu. Protein susu ini dapat ditemukan di banyak produk makanan, seperti produk olahan susu dan beberapa produk non-susu yang mengandung protein kasein dan protein whey.

3. Kacang tanah

ilustrasi selai kacang (pexels.com/Karolina Grabowska)

Kacang tanah juga termasuk salah satu alergen makanan yang dapat menyebabkan reaksi alergi. Kacang tanah merupakan salah satu alergen makanan yang sering menyebabkan reaksi anafilaksis yang sangat fatal, sehingga mereka harus berhati-hati dalam memilih produk makanan. 

Healthline menyebutkan bahwa seseorang yang mengalami alergi terhadap kacang tanah dapat juga mengalami alergi terhadap tree nuts atau kacang pohon. Yang termasuk kacang pohon misalnya kacang almond.

Baca Juga: 5 Langkah Penanganan Tepat pada Anak Alergi yang Susu Sapi

4. Ikan

ilustrasi hidangan ikan (pexels.com/Pegah)

Berbeda dengan alergi makanan lain yang muncul sejak bayi atau anak-anak, beberapa orang yang mengalami alergi ikan justru baru muncul saat mereka dewasa. Sebuah studi menyatakan bahwa hampir 40 persen melaporkan baru mengalami masalah alergi terhadap ikan saat mereka dewasa, mengutip American College of Allergy, Asthma and Immunology.

Jika seseorang mengalami alergi ikan tidak selalu juga mengalami alergi terhadap shellfish, kelompok kerang-kerangan, udang, dan sejenisnya. Namun, cara penyimpanan yang tidak diketahui bisa menyebabkan kontaminasi dari produk ikan lainnya sehingga dapat memicu reaksi alergi. 

5. Shellfish

ilustrasi hidangan laut (pexels.com/ROMAN ODINTSOV)

Seperti dijelaskan pada Healthline, yang termasuk dalam kelompok shellfish adalah udang, lobster, kerang, cumi-cumi. Dilansir American College of Allergy, Asthma and Immunology, kelompok krustasea seperti udang, lobster, dan kepiting lebih sering menyebabkan reaksi alergi. Banyak yang mengalami keluhan alergi setelah menyantap krustasea masih dapat mengonsumsi kelompok moluska yaitu kerang, tiram, dan remis. Meskipun begitu, untuk mengetahui jenis makanan mana yang boleh dikonsumsi tetap harus berdasarkan arahan dari dokter. 

Alergi terhadap shellfish ini berbeda dengan alergi ikan. Seseorang yang memiliki alergi terhadap shellfish belum tentu juga akan mengalami alergi ikan, begitu pula sebaliknya. Namun, biasanya penyimpanan shellfish di restoran atau pasar dijadikan satu dengan jenis hewan laut lainnya, sehingga berisiko mengalami kontaminasi silang.

6. Kacang kedelai

ilustrasi kedelai dan olahannya (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Jika setelah mengonsumsi kedelai kemudian muncul kemerahan dan gatal, bisa saja orang tersebut mengalami alergi terhadap makanan tersebut. Kedelai termasuk salah satu alergen yang umum menyebabkan reaksi alergi pada anak-anak.

Alergi kacang kedelai bisa terjadi setelah mengonsumsi kacang kedelai atau produk berbahan dasar kacang kedelai, seperti susu formula bayi, sari kedelai, tempe, tahu, edamame, dan kecap. Maka, hindari mengonsumsi kedelai dan olahannya jika memiliki alergi terhadap kedelai. 

7. Tree nuts atau kacang pohon

ilustrasi kacang (pexels.com/Marta Branco)

Sama seperti kacang tanah, kacang pohon juga dapat menyebabkan alergi hingga mengakibatkan reaksi anafilaksis pada beberapa orang. Diterangkan oleh American College of Allergy, Asthma and Immunology, kacang pohon  berbeda dengan kacang tanah. Yang termasuk dalam kelompok kacang pohon yaitu kacang almond, kacang mete, kacang macadamia, kacang pistachio, walnut, dan lainnya. 

Meskipun berbeda dengan kacang tanah, ada sekitar 25 sampai 40 persen yang mengalami alergi terhadap kacang tanah juga mengalami alergi terhadap kacang pohon. Selain itu, para ahli menyarankan bagi yang alergi kacang pohon untuk tetap menghindari kacang tanah karena adanya risiko kontaminasi silang saat proses penyimpanan. 

Baca Juga: Bagaimana Seseorang Bisa Alergi Kerang? Ini 5 Faktanya!

Verified Writer

Dewi Purwati

Health enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya