Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Reaksi alergi dapat terjadi ketika seseorang terpapar alergen. Saat seseorang mengeluhkan gatal karena alergi, ada obat yang bisa digunakan untuk mengurangi keluhan di kulit tersebut.
Akan tetapi, beberapa obat alergi diketahui memiliki efek yang menyebabkan kantuk setelah dikonsumsi. Mungkin kamu yang punya alergi juga kerap mengalaminya. Mengapa bisa demikian? Berikut ini uraiannya.
1. Alergi
ilustrasi penyebab alergi (pexels.com/Anna Shvets) Dilansir WebMD, alergi merupakan reaksi imunitas yang berlebihan dalam menghadapi paparan alergen yang sebenarnya tidak berbahaya. Paparan alergen bermacam-macam, seperti makanan, bulu hewan, serbuk sari bunga, bahan kimia rumah tangga seperti detergen, hingga obat-obatan seperti golongan antibiotik.
Reaksi alergi yang ditimbulkan juga bervariasi, mulai dari yang ringan hingga berat, bahkan pada beberapa kasus dapat mengancam nyawa. Reaksi alergi tersebut dipengaruhi oleh reaksi tubuh terhadap paparan alergen yang masuk ke tubuh.
Keluhan alergi akan mengganggu aktivitas sehari-hari. Namun, alergi pada umumnya bersifat ringan dan akan hilang setelah paparan alergen tidak ada atau dihilangkan.
Baca Juga: Ini 7 Cara Mudah Mengobati Mata Bengkak karena Alergi
2. Munculnya reaksi alergi
ilustrasi gatal alergi (pixabay.com/nastya_gepp) Seseorang yang mempunyai riwayat alergi memiliki respons imun yang berlebih terhadap paparan alergen. Saat terpapar alergen, sistem imun tubuh akan bereaksi, salah satunya mengeluarkan substansi bernama histamin.
Histamin akan berikatan dengan reseptor yang ada dalam tubuh sehingga muncul keluhan seperti kemerahan, gatal, bengkak, hidung berair, dan lainnya. Untuk mencegah reaksi alergi, maka dibutuhkan obat yang dapat menurunkan reaksi imun tubuh yang berlebihan tersebut. Pengobatan alergi disesuaikan dengan jenis alergi yang diderita.
3. Klorfeniramin maleat
ilustrasi obat (pexels.com/Anna Shvets) Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Terdapat berbagai macam pengobatan alergi, baik yang berbentuk tablet atau cair. Salah satu obat gatal alergi yang sering digunakan adalah klorfeniramin maleat atau lebih dikenal dengan sebutan CTM.
CTM merupakan golongan antihistamin golongan pertama. Antihistamin bekerja dengan cara menghambat histamin berikatan dengan reseptornya, sehingga keluhan alergi tidak terjadi.
4. Efek samping obat alergi CTM
ilustrasi mengantuk (pexels.com/EKATERINA BOLOVTSOVA) CTM merupakan golongan antihistamin generasi pertama. Antihistamin golongan pertama mempunyai efek samping mengantuk yang lebih tinggi dibanding generasi berikutnya.
Seperti dijelaskan di laman StatPearls Publishing, CTM dapat menembus sawar darah otak menuju ke sistem saraf pusat atau otak sehingga dapat menyebabkan efek mengantuk.
Agar tidak mengganggu aktivitas, maka CTM disarankan diminum saat malam hari sebelum tidur. CTM tidak disarankan diminum saat akan atau sedang berkendara atau mengoperasikan mesin berat.
Jika keluhan alergi tidak kunjung reda atau bahkan makin parah, maka disarankan untuk menemui dokter.
Baca Juga: 7 Penyebab Alergi yang Paling Umum, dari Debu hingga Makanan