TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengapa Hipertensi Berbahaya? Ini Penjelasannya

Menimbulkan kerusakan pada banyak organ

ilustrasi mengukur tekanan darah (freepik.com/wavebreakmedia_m)

Tekanan darah tinggi atau hipertensi kerap kali dianggap penyakit yang umum terjadi. Karena dianggap penyakit yang lumrah, beberapa orang meremehkan atau mengabaikan kondisi tekanan darahnya yang tinggi. Padahal, hipertensi termasuk penyakit yang serius jika tekanan darah dibiarkan tinggi dan tidak dikendalikan. 

Maka dari itu, penting untuk mengendalikan tekanan darah untuk mencegah kondisi yang lebih parah. Mengapa hipertensi termasuk penyakit yang berbahaya? Berikut penjelasannya yang dihimpun dari American Heart Association. 

1. Meningkatkan risiko stroke

ilustrasi otak (unsplash.com/Robina Weermeijer)

Stroke merupakan salah satu penyebab kematian dan disabilitas jangka panjang. Banyak orang yang mengalami stroke pertama kali juga memiliki tekanan darah tinggi.

Tekanan darah tinggi menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah arteri di seluruh tubuh. Akibatnya, pembuluh darah menjadi lebih mudah pecah atau tersumbat.

Apabila pembuluh darah ke otak pecah atau mengalami penyumbatan, maka meningkatkan risiko stroke. Stroke dapat terjadi akibat area tertentu di otak tidak mendapatkan suplai darah dan oksigen yang cukup sehingga sel otak mengalami kematian. Inilah sebabnya perlu menjaga tekanan darah untuk mengurangi risiko terjadinya stroke.

Baca Juga: Hipertensi Sekunder: Penyebab, Gejala, dan Penanganan

2. Meningkatkan risiko serangan jantung

ilustrasi nyeri dada (freepik.com/wayhomestudio)

Tekanan darah yang terlalu tinggi dapat merusak pembuluh darah arteri yang menyebabkan penyumbatan. Apabila penyumbatan terjadi di pembuluh darah yang menyuplai darah ke jantung, maka aliran darah ke otot jantung menjadi terganggu.

Aliran darah yang terganggu membuat otot jantung tidak mendapatkan darah dan oksigen yang cukup. Ini mengakibatkan otot jantung mengalami kematian yang biasa dikenal dengan serangan jantung.

3. Meningkatkan risiko gagal jantung

ilustrasi jantung (unsplash.com/Ali Hajiluyi)

Gagal jantung merupakan kondisi saat jantung tidak mampu memompa darah yang cukup ke seluruh tubuh. Adanya penebalan atau pengerasan dinding otot jantung serta penyempitan pembuluh darah akibat tekanan darah tinggi menjadi penyebab gagal jantung.

Ini dapat terjadi karena tekanan darah yang tinggi membuat pembuluh darah tidak elastis sehingga menyulitkan darah mencapai seluruh tubuh. Kondisi ini membuat beban kerja jantung meningkat sehingga jantung harus bekerja lebih keras untuk mengalirkan darah.

Beban kerja jantung yang makin bertambah membuat dinding otot jantung menebal dan membesar. Meskipun otot jantung yang membesar, jantung menjadi tidak efisien dalam mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Makin membesar ukuran jantung, makin kesulitan jantung untuk memompa darah sesuai kebutuhan tubuh sehingga dapat memicu gagal jantung.

4. Meningkatkan risiko gagal ginjal

ilustrasi ginjal (unsplash.com/Robina Weermeijer)

Salah satu fungsi ginjal adalah menyaring darah dari zat yang sudah tidak diperlukan oleh tubuh dan membuang cairan berlebih. Agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik, ginjal membutuhkan oksigen dan nutrisi yang cukup.

Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol merusak pembuluh darah seluruh tubuh, termasuk pembuluh darah yang ada di ginjal. Ketika pembuluh darah ginjal mengalami kerusakan, ginjal tidak mendapatkan oksigen dan nutrisi yang diperlukan. Akibatnya, ginjal tidak mampu membersihkan darah dengan maksimal. Inilah mengapa tekanan darah tinggi menjadi salah satu penyebab gagal ginjal. Dengan mengontrol tekanan darah dapat menurunkan risiko gagal ginjal.

Baca Juga: Benarkah Orang dengan Hipertensi Dilarang Makan Daging Kambing?

Verified Writer

Dewi Purwati

Health enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya