TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Vitamin Larut Air dan Larut Lemak, Apa Perbedaannya?

Sifat kelarutannya berpengaruh pada penyimpanannya di tubuh

ilustrasi suplemen vitamin (pexels.com/Anna Shvets)

Makanan bergizi mengandung berbagai nutrisi yang diperlukan oleh tubuh. Makanan bergizi disarankan untuk dikonsumsi setiap hari agar kebutuhan nutrisi yang diperlukan tubuh kita bisa tercukupi.

Contoh zat gizi makro (makronutrien) yang harus dikonsumsi di antaranya karbohidrat, protein, dan lemak, sedangkan zat gizi mikro (mikronutrien) yaitu vitamin dan mineral.

Ada berbagai macam vitamin, yang mana vitamin-vitamin tersebut dibagi menjadi dua kelompok, yaitu vitamin larut air dan vitamin larut lemak. Apakah kamu pernah mendengarnya? 

Sebenarnya, apa maksud dari vitamin larut air dan larut lemak? Lalu, apa pengaruhnya pada tubuh kita? Untuk tahu jawabannya, simak penjelasannya di bawah ini, ya!

1. Vitamin

ilustrasi buah-buahan (pexels.com/Trang Doan)

Vitamin merupakan mikronutrien yang dibutuhkan untuk menjalankan fungsi tubuh secara normal. Tubuh kita membutuhkan asupan vitamin dalam jumlah sedikit.

Vitamin banyak terkandung dalam berbagai jenis makanan seperti protein nabati, buah, dan sayuran. Karena ada berbagai jenis vitamin yang harus tercukupi, maka kita perlu mengonsumsi makanan yang bervariasi.

Apabila makanan yang dikonsumsi kurang bervariasi karena satu atau lain hal atau adanya kondisi medis tertentu, sehingga dikhawatirkan kebutuhan vitamin tidak tercukupi, maka tidak ada salahnya untuk menambahkan suplemen yang mengandung vitamin.

Baca Juga: 10 Manfaat Vitamin B6, Sehatkan Otak sampai Kehamilan

2. Sumber makanan mengandung vitamin

ilustrasi sumber makanan yang mengandung vitamin (pexels.com/Faizan)

Kebutuhan vitamin bisa dipenuhi dari berbagai jenis makanan. Maka dari itu, penting untuk mengonsumsi aneka makanan agar kebutuhannya tercukupi. Dilansir Harvard Health Publishing, berbagai makanan yang mengandung vitamin adalah: 

  • Vitamin A: Hati sapi, telur, udang, ikan.
  • Vitamin B1: Beras cokelat, sari kedelai, semangka.
  • Vitamin B2: Telur, daging, susu, sayuran hijau.
  • Vitamin B3: Daging, ikan, jamur, gandum utuh.
  • Vitamin B5: Daging ayam, kuning telur, gandum utuh, brokoli.
  • Vitamin B6: Daging, ikan, tahu, tempe.
  • Vitamin B7: Ikan, kuning telur, gandum utuh.
  • Vitamin B9: Bayam, brokoli, asparagus.
  • Vitamin B12: Telur, daging, ikan, susu.
  • Vitamin C: Jeruk, tomat, brokoli, bayam.
  • Vitamin D: Susu, sereal, margarin terfortifikasi, ikan berlemak.
  • Vitamin E: Minyak sayur, sayuran hijau, gandum utuh, kacang.
  • Vitamin K: Telur, susu, sayuran hijau.

3. Suplemen multivitamin

ilustrasi suplemen vitamin (pexels.com/JESHOOTS.com)

Saat ini, banyak beredar suplemen yang mengandung multivitamin dan mineral dalam berbagai bentuk, seperti tablet, tablet isap, maupun cair. Biasanya, suplemen vitamin ini banyak digunakan bagi orang-orang yang asupan vitamin sehari-harinya tidak tercukupi dari pola makannya.

Vitamin berdasarkan sifat kelarutannya dibagi menjadi dua, yaitu vitamin larut air dan vitamin larut lemak. Sifat-sifat dari kedua jenis vitamin tersebut berbeda, sehingga juga memengaruhi penyimpanan vitamin di dalam tubuh.

4. Vitamin larut air

ilustrasi vitamin larut air (unsplash.com/Towfiqu barbhuiya)

Sekilas dari namanya, mungkin kamu sudah paham bahwa vitamin jenis ini mudah larut di dalam air. Yang termasuk kelompok vitamin larut air adalah vitamin C dan B kompleks yang terdiri dari delapan jenis vitamin B, yaitu B1, B2, B3, B5, B6, B7, B9, dan B12. 

Diterangkan dalam laman Verywell Health, karena memiliki sifat yang larut air, maka vitamin ini akan diserap dan langsung digunakan oleh jaringan. Jumlah vitamin yang tidak diperlukan oleh tubuh akan langsung dikeluarkan oleh ginjal bersama urine. Karena vitamin yang berlebih langsung dikeluarkan dari tubuh, jadi jenis vitamin ini tidak disimpan di dalam tubuh.

Meskipun jumlah vitamin yang berlebih langsung dibuang lewat urine, tetapi mengonsumsi suplemen vitamin larut air dengan dosis yang sangat besar tetap berpotensi menyebabkan efek samping. Maka dari itu, untuk mencukupi kebutuhan vitamin B kompleks dan C, kamu bisa mengonsumsi vitamin dalam bentuk suplemen setiap hari sesuai kebutuhan harian.

Baca Juga: 6 Fakta seputar Vitamin U yang Jarang Diketahui, Benar-benar Ada!

Verified Writer

Dewi Purwati

Health enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya