TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Mitos seputar Suplemen Kesehatan yang Wajib Kamu Tahu

Jangan disamakan dengan konsumsi makanan sehat, ya!

pixabay.com/stevepb

Di masa pandemik COVID-19, tampaknya masyarakat jadi lebih peduli terhadap kesehatannya. Mulai olahraga rutin, tidur cukup, termasuk mengoptimalkan asupan nutrisi baik lewat makanan maupun tambahan suplemen kesehatan.

Penggunaan suplemen kesehatan memang dapat membantu menyediakan nutrisi, terutama mikronutrien, yang umumnya kurang dalam tubuh. Namun, ada beberapa mitos yang membuat penggunaannya tidak tepat yang malah bisa berdampak buruk bagi tubuh.

Apa saja mitos seputar suplemen kesehatan yang banyak beredar masyarakat? Simak daftarnya berikut ini!

Mitos 1: suplemen kesehatan bisa jadi pengganti makanan sehat untuk mendapatkan nutrisi yang sama

unsplash.com/Daily Nouri

Konsumsi beberapa suplemen untuk memenuhi gizi harian yang kurang mungkin bukan masalah. Namun, bila dikonsumsi rutin sebagai pengganti dari makanan sehat, itu tidak dibenarkan.

Menurut National Center for Complementary and Integrative Health (NCCIH) seperti melansir Verywell Fit, lebih baik mendapatkan sumber mikronutrien seperti vitamin dan mineral dari makanan bukan, bukan dari pil suplemen. Karena, makanan mengandung kerangka nutrisi, seperti lemak dan serat, yang tidak bisa direplikasi oleh suplemen.    

Larry Appel, MD, direktur Pusat Pencegahan, Epidemiologi, dan Penelitian Klinis Johns Hopkins Welsch, juga menjelaskan bahwa suplemen bukanlah jalan pintas untuk memperoleh manfaat kesehatan yang lebih baik maupun untuk pencegahan penyakit kronis.

Jika ingin memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh, lebih baik memenuhinya lewat pola makan sehat bergizi seimbang, seperti memperbanyak buah, sayuran, protein tanpa lemak, dan biji-bijian.

Baca Juga: Benarkah Orang Dewasa Tidak Perlu Suplemen Kalsium dan Vitamin D?

Mitos 2: makin banyak suplemen yang dikonsumsi akan lebih baik

pixabay.com/stevepb

Menurut keterangan dari American Cancer Society, meski produk suplemen dijual bebas, tak seperti obat-obatan yang diawasi dan dikontrol secara ketat, belum tentu suplemen memberikan jaminan aman untuk dikonsumsi, terlebih dalam dosis besar.

Pada kenyataannya, konsumsi vitamin maupun mineral dalam jumlah besar justru dapat menimbulkan racun dan berbahaya bagi tubuh. Misalnya, kelebihan vitamin C dapat mengganggu penyerapan tembaga, yaitu logam yang dibutuhkan oleh tubuh. Sementara itu bila kelebihan fosfor dapat menghambat penyerapan kalsium.

Tak hanya itu, tubuh juga tidak memiliki kemampuan untuk membuang beberapa jenis vitamin, seperti A, D, dan K dalam dosis besar, sehingga dapat menimbulkan efek racun jika dikonsumsi terlampau banyak. Bahkan, dosis vitamin yang tidak cukup tinggi untuk menimbulkan efek racun pun bisa berdampak pada kesehatan, seperti gagal jantung.

Mitos 3: apa yang diklaim adalah apa yang didapat

pixabay/stevepb

Faktanya, tidak semua produk suplemen memberikan sesuai apa yang diklaim dalam labelnya. Suatu produk mungkin diklaim dapat memenuhi 100 persen kebutuhan diet, tetapi kenyataannya hanya 10 persen saja.

Bahkan, sebuah studi dalam jurnal JAMA Network Open tahun 2018 menemukan banyak produk suplemen yang mengandung bahan yang tidak disebutkan dalam label, seperti bahan farmasi yang tidak disetujui penggunaannya oleh lembaga pengawas obat dan makanan.

Mitos 4: suplemen aman dikonsumsi bersama obat-obatan

pixabay.com/Bru-nO

Benarkah konsumsi suplemen tidak menimbulkan interaksi apa pun dengan obat-obatan? Faktanya, suplemen bisa mengganggu pengobatan yang diresepkan dokter, baik itu dapat meningkatkan maupun menurunkan efektivitas obat.

Tak hanya itu, melansir U.S. News, penggunaan suplemen dan obat-obatan secara bersamaan juga dapat menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan. Maka dari itu, konsultasikan dengan tentang obat-obatan yang sedang kamu konsumsi sebelum minum suplemen apa pun.

Baca Juga: 6 Superfood Ini Punya Nutrisi Lebih Tinggi dari Suplemen, Bikin Sehat!

Verified Writer

Dwi wahyu intani

@intanio99

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya