5 Mitos seputar Suplemen Kesehatan yang Wajib Kamu Tahu
Jangan disamakan dengan konsumsi makanan sehat, ya!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Di masa pandemik COVID-19, tampaknya masyarakat jadi lebih peduli terhadap kesehatannya. Mulai olahraga rutin, tidur cukup, termasuk mengoptimalkan asupan nutrisi baik lewat makanan maupun tambahan suplemen kesehatan.
Penggunaan suplemen kesehatan memang dapat membantu menyediakan nutrisi, terutama mikronutrien, yang umumnya kurang dalam tubuh. Namun, ada beberapa mitos yang membuat penggunaannya tidak tepat yang malah bisa berdampak buruk bagi tubuh.
Apa saja mitos seputar suplemen kesehatan yang banyak beredar masyarakat? Simak daftarnya berikut ini!
Mitos 1: suplemen kesehatan bisa jadi pengganti makanan sehat untuk mendapatkan nutrisi yang sama
Konsumsi beberapa suplemen untuk memenuhi gizi harian yang kurang mungkin bukan masalah. Namun, bila dikonsumsi rutin sebagai pengganti dari makanan sehat, itu tidak dibenarkan.
Menurut National Center for Complementary and Integrative Health (NCCIH) seperti melansir Verywell Fit, lebih baik mendapatkan sumber mikronutrien seperti vitamin dan mineral dari makanan bukan, bukan dari pil suplemen. Karena, makanan mengandung kerangka nutrisi, seperti lemak dan serat, yang tidak bisa direplikasi oleh suplemen.
Larry Appel, MD, direktur Pusat Pencegahan, Epidemiologi, dan Penelitian Klinis Johns Hopkins Welsch, juga menjelaskan bahwa suplemen bukanlah jalan pintas untuk memperoleh manfaat kesehatan yang lebih baik maupun untuk pencegahan penyakit kronis.
Jika ingin memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh, lebih baik memenuhinya lewat pola makan sehat bergizi seimbang, seperti memperbanyak buah, sayuran, protein tanpa lemak, dan biji-bijian.
Baca Juga: Benarkah Orang Dewasa Tidak Perlu Suplemen Kalsium dan Vitamin D?
Editor’s picks
Baca Juga: 6 Superfood Ini Punya Nutrisi Lebih Tinggi dari Suplemen, Bikin Sehat!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.