TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Penyakit Legg-Calve-Perthes: Gejala, Diagnosis, Pengobatan

Gejalanya bisa berupa nyeri pinggul dan kaki pincang 

ilustrasi anak berjalan (pexels.com/Pixabay)

Penyakit Legg-Calve-Perthes adalah kondisi kelainan tulang pinggul akibat tidak adanya suplai darah pada bagian bola (kepala femoralis) sendi panggul atau bagian atas tulang paha. Kondisi ini dapat menyebabkan tulang melemah dan pecah yang bisa menimbulkan nyeri pinggul dan gangguan berjalan.

Umumnya, penyakit yang juga dikenal sebagai penyakit Perthes ini memengaruhi anak-anak antara usia 4-10 tahun. Anak laki-lak dilaporkan memiliki risiko empat kali lebih sering mengembangkannya daripada anak perempuan.

Penyakit Legg-Calve-Perthes sangat jarang terjadi. Diperkirakan, ini memengaruhi kurang dari 1 persen populasi umum.

1. Tanda dan gejala 

ilustrasi penyakit Legg-Calve-Perthes (childrenshospital.org)

Penyakit Perthes dapat memengaruhi satu pinggul atau keduanya. Dilansir Kids Health, sering kali tanda pertama yang teramati pada anak dengan penyakit ini adalah pincang, yang menyebabkan perubahan pada cara berjalan atau berlari. Secara umum, anak dengan kondisi ini memiliki gejala sebagai berikut:

  • Nyeri pada pinggul, selangkangan, paha, atau lutut. Rasa nyeri ini bisa datang dan pergi, memburuk dengan aktivitas, dan membaik dengan istirahat.
  • Rentang gerak sendi pinggul terbatas.
  • Kelemahan otot pada ekstremitas.
  • Tertatih-tatih saat berjalan.
  • Kekakuan sendi panggul.
  • Adanya “Trendelenburg sign”, yaitu kemiringan panggul yang tidak normal saat berdiri di atas kaki yang terkena.

Baca Juga: Vaskulitis: Jenis, Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatan

2. Penyebab 

ilustrasi pinggul (pixabay.com/IAOM-US)

Pinggul adalah sendi di mana kaki bertemu dengan tubuh. Ia terdiri dari kepala femoralis (bola di bagian atas tulang paha) dan asetabulum (mangkuk sendi yang pas dengan kepala femoralis). Sambungan keduanya memungkinkan kita untuk menggerakkan kaki ke segala arah.

Penyakit Perthes terjadi ketika suplai darah pada kepala femoralis ini terganggu atau terlalu sedikit. Tidak adanya suplai darah yang cukup ini menyebabkan tulang di bola pinggul menjadi rusak.

Melalui proses remodelling tulang, tulang yang rusak tersebut diangkat dan diganti dengan yang baru. Suplai darah kembali dan tulang terbentuk. Namun, tulang baru yang terbentuk ini dapat memiliki bentuk yang berbeda dari sebelumnya, yang menyebabkan kepala femoralis tidak pas di dalam asetabulum, menyebabkan gangguan pinggul. Perubahan ini biasanya memakan waktu yang lama, sekitar 2-3 tahun sejak gejala dimulai hingga tulang selesai dibangun kembali.

Namun, tidak diketahui penyebab pasti gangguan suplai darah ke kepala femoralis tersebut. Laman Johns Hopkins Medicine menyebut bahwa kemungkinan ini terjadi karena trauma yang merusak pembuluh darah atau gangguan yang menyebabkan darah menggumpal dan menyumbat pembuluh darah.

3. Diagnosis 

ilustrasi penyakit Legg-Calve-Perthes (orthopaedia.com)

Ada beberapa tes yang dilakukan dokter untuk menegakkan diagnosis penyakit Perthes. Di antaranya:

  • Pemeriksaan fisik dan gejala: Dokter mungkin akan menggerakan kaki ke berbagai posisi untuk memeriksa rentang gerak dan melihat apakah ada posisi yang menyebabkan rasa sakit.
  • Tes pencitraan: Dapat meliputi sinar-X atau MRI untuk mendapatkan gambaran tulang dengan detail dalam tubuh dan menilai kerusakan tulang sendi panggul.

4. Pengobatan 

ilustrasi anak dengan penyakit Legg-Calve-Perthes menjalani fisioterapi (phoenixrehabgroup.com)

Karena proses terbentuknya tulang baru butuh waktu yang lama, dokter mungkin merekomendasikan beberapa perawatan untuk meminimalkan kerusakan jangka panjang pada sendi panggul karena kondisi ini akan sembuh secara spontan.

Pilihan perawatan biasanya didasarkan pada usia saat gejala dimulai, stadium penyakit, serta jumlah kerusakan pinggul. Pilihannya dapat meliputi:

  • Penggunaan obat untuk meredakan nyeri atau radang.
  • Terapi fisik atau penggunaan brace atau gips untuk mengatasi pembatasan gerak dan kelemahan otot di sekitar pinggul.
  • Pembedahan untuk menjaga kepala femoralis berada di dalam asetabulum. Anak-anak usia di bawah 6 tahun biasanya tidak membutuhkan pembedahan, sedangkan anak usia antara 6-8 tahun menunjukkan hasil yang serupa antara intervensi bedah dan nonbedah. Sementara itu, anak di atas usia 8 tahun cenderung menunjukkan hasil terbaik dengan prosedur bedah.

Baca Juga: Tardive Dyskinesia: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatan

Verified Writer

Dwi wahyu intani

@intanio99

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya