TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Penyebab Mual saat Haid, Apakah Kondisi Serius?

Gejala haid pada setiap perempuan bisa beragam

ilustrasi batuk (freepik.com/8photo)

Haid atau menstruasi identik dengan kram perut. Namun, sebenarnya tak jarang perempuan yang mengalami mual selama haid. Umumnya, ini dipicu oleh perubahan hormonal selama haid.

Namun, kadang-kadang, mual mengindikasikan kondisi yang lebih serius. Dalam hal ini, kemungkinan besar mual juga disertai dengan gejala lain, seperti nyeri hebat atau demam.

Berikut ini kita akan mempelajari lebih jauh apa saja penyebab mual saat haid.

1. Dismenorea

ilustrasi perempuan sedang mual (freepik.com/jcomp)

Dismenorea merupakan istilah medis untuk kram atau nyeri haid. Diterangkan laman Medical News Today, pada beberapa perempuan, kram dirasakan sangat parah hingga bisa sampai menyebabkan mual.

Dismenorea terbagi menjadi dismenore primer dan sekunder. Pada dismenore primer, tubuh memproduksi lebih banyak prostaglandin dari biasanya. Prostaglandin ialah hormon yang mengontrol kontraksi rahim.

Dismenorea sekunder biasanya berhubungan dengan kondisi lain, seperti endometriosis. Prostaglandin juga dapat masuk ke aliran darah, menyebabkan gejala seperti mual, muntah, dan sakit kepala.

2. PMS

ilustrasi gejala PMS (unsplash.com/rawpixel)

Lebih dari 90 persen perempuan mengalami gejala satu atau dua minggu sebelum haid, yang dikenal sebagai gejala sindrom pramenstruasi (PMS). Dijelaskan dalam laman Women’s Health, berikut daftar gejala PMS yang potensial:

  • Perut kembung dan bergas.
  • Sembelit.
  • Diare.
  • Perubahan nafsu makan.
  • Kram.
  • Sakit kepala.
  • Sakit punggung.
  • Payudara bengkak.
  • Kelelahan.
  • Lekas marah.
  • Sensitivitas terhadap suara dan cahaya.
  • Sulit berkonsentrasi.
  • Kecemasan.
  • Tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit.
  • Perubahan suasana hati.
  • Libido rendah.

Kram, nyeri, dan gejala gastrointestinal juga bisa memicu mual.

3. Premenstrual dysphoric disorder (PMDD)

ilustrasi nyeri haid (freepik.com/benzoix)

Premenstrual dysphoric disorder atau PMDD merupakan sebutan untuk PMS parah yang mengganggu kehidupan sehari-hari. Ini terkait dengan penurunan kadar serotonin, yang menyebabkan gejala emosional yang intens.

Selain gejala PMS yang khas, PMDD dapat menyebabkan serangan panik, kesulitan fokus pada tugas, kelelahan yang parah, lekas marah, dan bahkan paranoia. Menurut Tidewater Physicians for Women, PMDD hanya memengaruhi sekitar 5 persen perempuan.

Baca Juga: 18 Cara Mengatasi Telat Haid yang Aman bagi Perempuan

4. Penyakit radang panggul

ilustrasi dasar panggul lemah (freepik.com/drobotdean)

Penyakit radang panggul atau pelvic inflammatory disease (PID) merupakan peradangan pada saluran kelamin bagian atas (rahim, saluran tuba, dan ovarium) akibat infeksi. Kondisi ini didiagnosis pada perempuan dengan nyeri panggul. Diterangkan laman Greatist, radang panggul paling sering disebabkan oleh salah satu dari dua infeksi menular seksual, yaitu gonore atau klamidia.

Antara 10 hingga 15 persen perempuan dengan salah satu infeksi ini akan mengembangkan penyakit radang panggul. Jika didiagnosis sesegera mungkin, infeksi dapat diobati dengan antibiotik dan komplikasi jangka panjang bisa dihindari.

Jika terus dibiarkan, ini akan meningkatkan kemungkinan mengalami komplikasi dari jaringan parut, adhesi, dan saluran tuba yang tersumbat. Komplikasi dari hal ini termasuk kehamilan ektopik, infertilitas, dan nyeri panggul kronis. Penyakit radang panggul bisa jadi tanpa gejala, tetapi  jika disertai gejala, gejalanya dapat meliputi:

  • Mual atau muntah.
  • Nyeri panggul atau perut.
  • Rasa sakit saat buang air kecil.
  • Pendarahan abnormal pada vagina.
  • Nyeri saat berhubungan seks.
  • Demam atau menggigil.
  • Keputihan yang tidak biasa.

5. Hormon

ilustrasi mual saat haid (freepik.com/cookie_studio)

Dilansir Bon Secours, menjelang haid, hormon di dalam tubuh mengalami fluktuasi. Ini dapat menyebabkan berbagai gejala, seperti mual, muntah, diare dan sakit kepala.

Tak hanya itu, kamu mungkin mengalami berbagai gejala emosional seperti lebih cemas atau mudah tersinggung. Beberapa perempuan mengalami perubahan suasana hati dan sering menangis tanpa alasan. Kamu mungkin juga mengalami kesulitan tidur.

6. Endometriosis

ilustrasi perempuan dengan endometriosis (pexels.com/Polina Zimmerman)

Endometriosis adalah kondisi ketika jaringan yang mirip dengan lapisan rahim tumbuh di luar rahim. Menurut National Health Service, beberapa gejala umum endometriosis antara lain:

  • Rasa sakit di perut bagian bawah atau punggung bawah (nyeri panggul), biasanya memburuk selama haid.
  • Nyeri haid yang bisa bikin perempuan menghentikan aktivitas normalnya. Nyeri akibat endometriosis bisa terasa sangat parah. Studi dalam jurnal BMC Women’s Health tahun 2015 menemukan bahwa jika jaringan tumbuh di dekat usus, orang tersebut mungkin rentan mengalami mual dan muntah.
  • Rasa sakit selama atau setelah berhubungan seks.
  • Rasa saat saat buang air kecil atau buang air besar selama haid.
  • Merasa mual, konstipasi, diare, atau ada darah dalam urine atau tinja selama masa haid.
  • Sulit hamil.
  • Darah haid yang banyak. Kamu mungkin perlu mengganti tampon atau pembalut lebih sering.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya